PENGRUSAKAN lingkungan akan berdampak terhadap pemanasan global dan mengharuskan semua elemen anak bangsa bertanggungjawab melakukan berbagai upaya nyata. Upaya nyata itu, seperti penanaman pohon sekaligus mencegah kerusakan lingkungan lebih parah lagi. ” Bumi kita, lingkungan, menjadi tanggungjawab kita”.
Hal itu terungkap saat sillaturahmi dan diskusi Lions Club Tanah Karo Simalem tentang kerusakan lingkungan di resto Bak Ku Teh, Kabanjahe, pekan lalu.
“Terjadinya Global Warning akibat kebijakan pemerintah yang tidak tepat. Pengelolaan hutan yang salah, menyebabkan hutan tropis hancur serta tidak memberikan manfaat yang signifikan baik bagi pemerintah maupun bagi penduduk di sekitarnya. Yang mengeruk keuntungan adalah pengusaha yang secara semena-mena menghancurkan hutan yang menjadi tempat menyimpan air dan penghasil oksigen bagi mahluk hidup dan tempat hidup flora dan fauna,” ujar presiden Lions Club Tanah Karo Simalem, Alex Candra.
Dikatakannya, pengelolaan yang salah menyebabkan bencana banjir dan dampak lingkungan lain. Justru yang paling merasakan dampak tersebut adalah masyarakat sekitar. Bertambahnya suhu global yang tidak dapat dicegah lagi dan perubahan iklim mungkin sudah terjadi.
“Sejalan dengan program Lions Club Internasional, semua elemen anak bangsa, tidak terkecuali Lions Club Tanah Karo Simalem harus peduli menjaga kelestarian lingkungan hidup. Pasalnya, ujar Alex Candra, beberapa tahun belakangan dampak kerusakan lingkungan hidup makin terasa. 20 tahun yang lalu kota Berastagi dan Kabanjahe siang hari masih banyak ditemukan orang pakai jaket, menandakan betapa dinginnya kala itu. Nah sekarang panasnya bukan main,” tegas Candra didampingi Sekretarisnya L Antoni, SE.
Senada hal itu, L. Lesta Karo-Karo, MM yang juga Camat Kabanjahe menyebutkan, upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain membuat sebanyak mungkin sumur resapan air yang dapat menampung air hujan, membenahi kebijakan pengelolaan hutan yang berpihak kepada rakyat dengan melibatkan masyarakat untuk menjaga hutan di daerahnya masing-masing serta menanam pohon yang tepat bertujuan reintroduksi dan konservasi.
Sementara L. Benyamin Sukatendel, SE, MM mengatakan, Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Lebih jauh dikatakannya, menurut UU No. 32 tahun 2009 lingkungan hidup, kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya mempengaruhi alam itu sendiri. Kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam persoalan lingkungan hidup, manusia mempunyai peranan yang sangat penting. (jurnal)
Leave a Reply