Anggota DPRD Sumut, Ir Taufan Agung Ginting minta Bupati Tanah Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti untuk meningkatkan rasa empati dan melakukan cegah dini terhadap penyakit Acquired Immunodefiency Syndrom dan Human Immunodeficiency Virus (AIDS/HIV) yang sudah menyebar di seluruh kecamatan di kabupaten itu.
“Bupati harus melakukan cegah dini penyebaran dan memberikan pengobatan maksimal bagi penderita penyakit melemahnya kekuatan dalam tubuh itu,” ujar Ir Taufan Agung Ginting kepada pers di Medan, Selasa (8/11).
Taufan Agung yang merupakan anggota DPRD dari fraksi PDI – Perjuangan itu, mengatakan, langkah itu perlu segera diambil setelah diperoleh laporan bahwa virus HIV yang menyebabkan penyakit AIDS di Kabupaten Karo sudah menyebar dan berstatus “endemis”.
Hal yang mengagetkan dan menyedihkan, warga bumi turang (Kabupaten Karo-red) dikategorikan Kabupaten peringkat ke III (tiga) sebagai pengidap HIV se Sumatera Utara.
Selain kepada Bupati, mantan Sekretaris Komisi E DPRD Sumut yang membidangi masalah kesejahteraan ini, juga meminta kepada Dinas Kesehatan untuk proaktif berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, agar penyakit maut itu dapat ditanggulangi secara cepat dan tepat.
“Saya sudah hubungi Pak Kadis Kesehatan Sumut agar memberi perhatian maksimal, dan Pak Kadis siap membantu pasien untuk dirujuk ke RS Adam Malik Medan,” lanjut anggota dewan asal pemilihan Sumut X yang mencakup Karo, Dairi dan Pak-pak Barat ini.
“Namun saya berharap agar proses rujukannya dipermudah, jangan dipersulit. Jangan pasiennya sudah mati, baru keluar surat-suratnya,” lanjut Plh Ketua DPC PDI-P Tanah Karo ini.
Ir Taufan menambahkan, penanggulangan penyakit ini harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan banyak pihak. “Dalam kasus di Tanah Karo, kita minta dilokalisasi agar penyebarannya tidak meluas sampai ke mana-mana,” katanya.
Perhatian Penuh
Sebelumnya, Kadis Kesehatan Sumut dr Chandra Syafei menandaskan, pihaknya siap memberikan perhatian penuh terhadap pasien AIDS dari Tanah Karo. “Ini kan isu nasional, jadi kita sepenuhnya siap bantu. Kita sudah turunkan tim ke lokasi,” katanya.
Menurut dr Chandra, pihaknya juga siap membantu pasien yang dirujuk ke RS Adam Malik. “Jika prosedurnya dipersulit, lapor ke saya, pasti kita tindak,” katanya.
Berdasarkan laporan, di Tanah Karo terdapat 17 kecamatan yang sudah terserang virus ini, dan di Kota Kabanjahe ada 98 kasus serta Kota Berastagi 56 kasus.
Dari 295 kasus, usia di bawah 5 tahun ada 8 orang, usia 15-24 33 orang, usia 25-49 tahun 242 orang, dan diatas usia 50 tahun 12 orang, serta terdiri dari 215 laki-laki dan 80 perempuan.
Jumlah ini meningkat ketika Pemkab Karo melalui Dinas Kesehatan melaksakan survei mulai tahun 2005. Karena, pertama kali ditemukan di Karo pada 2004 sebanyak 2 kasus dan sudah meninggal dunia. Hingga 2006-2011 jumlahnya semakin meningkat. (sumbar)
Leave a Reply