• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Portal Berita Karo

media komunikasi Taneh Karo, sejarah budaya Karo.

  • Home

Bisnis Buah Naga Untung Lipat Ganda

18 November 2010 by karo 3 Comments

Tidak terasa mobil yang kami tumpangi sudah sampai ke tujuan. Jarum jam menunjuk hampir Pukul 16.00 WIB setibanya Penulis bersama beberapa rekan di sebuah kawasan perkebunan buah Naga di Desa Pantaicermin Kiri, Kecamatan Pantaicermin, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara.

Cukup sekali bertanya kepada masyarakat setempat untuk sampai di kawasan tersebut. Sebab, lokasinya nyaris berada di pinggir jalan besar yang selalu dilintasi terlebih yang selalu berwisata ke Pantai Sri Mersing dan Kuala Putri yang tidak jauh dari lokasi tersebut.

Pemandangan nan indah terekam dalam mata tatkala melihat ke arah hamparan luas kebun berisi pepohonan buah naga yang berjajar dengan susunan sangat rapi didukung penyangga terbuat dari beton.

Lipat Ganda

Di Sumatera Utara, bisnis buah naga belum dikenal banyak masyarakat. Bisnis ini masih terasa asing meski memiliki potensi keuntungan luar biasa yang berlipat ganda. Peluang ini dimanfaatkan pengusaha muda Acui dengan menanam pohon buah naga yang dilakoninya sejak 4 tahun lalu di daerah Pantaicermin, Serdangbedagai.

Berawal dari lahan seluas satu hektar, Acui kini sudah mengembangkan potensi bisnis ini mencapai sekira 10 hektar yang sebagian sudah mulai produktif menghasilkan keuntungan.

Leon (45 ) yang dipercaya Acui mengurus bisnis tersebut menjelaskan, berbisnis buah naga menjanjikan keuntungan besar berlipat ganda. Selain harganya yang cukup tinggi, perawatannya juga tidak sulit namun harus mengeluarkan modal yang besar pula di tahap awal.

Setiap satu pancang dengan jarak 3 meter berisi 4 bibit pohon buah naga mengeluarkan biaya sekira Rp150 ribu belum termasuk pupuk organik yang rutin dilakukan setiap bulan guna memacu kesuburan sampai sekira 8 bulan sudah berproduksi.

Keuntungan yang bisa diraup dari bisnis buah naga ini sangat menjanjikan dan berlipat ganda. Tidak tanggung-tanggung, dari seluas satu hektar pohon buah naga, potensi produksi panennya mencapai 2 ton setiap bulan dengan harga Rp.30.000 per kilogramnya.

Sejauh ini papar Leon, permintaan pasar terhadap buah naga meski masih di area Kota Medan cukup tinggi dan pihaknya belum mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat. Terlebih di bulan Oktober-Desember, karena produksi buahnya mengalami masa trek dibulan-bulan tersebut..

Ditambahkan Leon, tidak buahnya saja yang dapat dijual, tunas pohonnya juga menghasilkan uang dijadikan sebagai bibit dengan harga Rp15.000 per bibit. Namun untuk melayani permintaan, pihaknya tidak melayani pesanan dalam paket kecil.

Kejelian Acui melihat potensi bisnis buah naga yang sangat menguntungkan terlihat dari masa produksinya yang mencapai sekira 20 tahun. Artinya, sejak 8 bulan ditanam, sampai 19 tahun ke depan uang bakal terus mengalir ke sakunya.

Sebuah bisnis fantastis yang menghasilkan keuntungan berlipat ganda dan kontinu serta tidak terlalu rumit untuk mengembangkan meski diawal harus melewati masa cukup berat terkait modal awal yang terbilang besar.

Potensi Agrowisata

Kawasan perkebunan pohon buah naga yang dikembangkan Acui saat ini mencapai luas 10 hektar juga memiliki potensi sebagai kawasan objek agrowisata yang ramai dikunjungi pelancong sembari menikmati segarnya buah naga.

Tidak saja Acui yang bisa meningkatkan pendapatan ekonomi sehari-hari, masyarakat sekitar juga bakal terimbas bila penataan kawasan kebun buah naga tersebut dilakukan secara profesional.

Berastagi, Tanahkaro misalnya, banyak petani buah di sana menggagas konsep agrowisata yang memberikan kemanjaan kepada pengunjung untuk menikmati buah yang disukai dengan lebih dahulu membayar uang sebelum masuk.

Demikian juga dengan kebun buah naga ini juga bisa diterapkan. Tanpa harus capek memasarkan hasil produksi keluar dan mengeluarkan upah petik buah saat panen, konsep ini dengan sendirinya memberikan kemudahan dan penghematan dari pola saat ini yang dilakukan.

Wajarlah bisnis buah naga kini mulai berkembang dan perlahan akan mengalami ‘booming’ yang memberikan keuntungan berlipat.ganda. Tertarik ? (Analisa)

Filed Under: Pertanian Tagged With: buah naga

Petani Karo Akan Dapat Bantuan Bibit Jagung Sebanyak 85 Ton

18 November 2010 by karo Leave a Comment

bantuan bibit jagungDalam penanganan ketahanan pangan nasional, DPR dan Pemerintah Pusat dalam waktu dekat akan merealisasikan benih jagung sekitar 85 ton bagi petani di Kabupaten Karo.

Anggaran untuk benih jagung itu bersumber dari APBN-P 2010, untuk 75 ton dan sumber lainnya dari cadangan nasional berkisar 10 ton, atau total berkisar 85 ton akan direalisasikan Nopember 2010.

Hal ini dikatakan, anggota Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar membidangi pertanian, kehutanan, kelautan/perikanan dan bulog kepada wartawan, Sabtu (13/11) di Berastagi.

Mindo Sianipar juga Wakil Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Pusat, didampingi Ketua HKTI Kabupaten Karo Kris Milala, Ketua DPRD Karo (non aktif), Siti Aminah Br Perangin-angin SE, anggota DPRD Sumut, Ir Taufan Agung Ginting, Ketua DPC PDI P Binjai Bob Andika Sitepu, SH dan Ketua DPC PDI P Kota Medan Henry Jhon Hutagalung, SE, SH menjelaskan, untuk mensinergikan kelompok tani dan petani serta bidang teknis lainnya, HKTI pusat melakukan beberapa pelatihan di Desa Sukajadi Kecamatan Cariu, Bogor-Jawa Barat.

Kabupaten Tanah Karo merupakan daerah pertanian didukung sumber alam, iklim dan infrastrukturnya. pembangunan ekonomi masyarakatnya tentu harus didukung pemimpin yang dapat mewujudkan perhatiannya terhadap sektor pertanian.

Pemerintah Tanah Karo yang menyebut-nyebut pembangunan daerah ini diprioritaskan kepada sektor pertanian dan pariwisata, cenderung masih sebatas wacana.

Siti Aminah Br Perangin-angin SE, calon bupati Karo berasal dari desa dan keluarga petani memiliki pengalaman kepemimpinan dan wawasan yang dimulai dari karier politiknya. Dimulai dari pengurus ranting PDI P, pengurus PAC dan Ketua DPC PDI P dapat membawanya menjadi wakil rakyat diawali dari anggota DPRD meningkat menjadi Wakil Ketua DPRD dan terakhir sebagai Ketua DPRD Karo (saat ini non aktif-red) membuktikan eksistensinya wajar menjadi pemimpin Tanah Karo ke depan. (ps) Analisa

Filed Under: Pertanian Tagged With: bibit jagung

Muspida dan Anggota DPRD Karo “Sayangkan” Pemkab Karo Akan Kembalikan Bantuan Tanggap Darurat Sinabung ke Pusat

18 November 2010 by karo Leave a Comment

Muspida, pimpinan dan anggota DPRD Karo menyayangkan rencana Pemkab Karo akan mengembalikan Rp3,242 milyar lebih bantuan tanggap darurat ke Kementerian Sosial dan PNBP. Padahal, banyak biaya yang dikeluarkan pihak Muspida Karo selama proses mengungsikan puluhan ribu masyarakat dari desa-desa di kaki gunung Sinabung dan juga sebaliknya saat status gunung kembali kondusif, semua anggarannya ditampung masing-masing relawan.

Hal ini dikatakan Efendi Sinukaban, Sudarto Sitepu, Marthin Luther Sinulingga, Masdin DT Ginting dan Gilbert Ginting, anggota Fraksi PDI P, DPRD Karo kepada SIB, Jumat (12/11) di Kabanjahe.

Bukan sekali dua kali truk-truk polisi atau truk Batalyon menjemput ribuan warga dari berbagai desa di kaki Gunung Sinabung mengamankan masyarakat dari letusan Gunung Sinabung. Demikian juga sebaliknya, saat truk-truk ini mengantarkan puluhan ribu kembali ke desanya masing-masing ketika letusan berbahaya telah berakhir. Pengakuan pihak Muspida Karo, mereka sama sekali tidak ada menerima anggaran apa pun dari panitia yang dihunjuk bupati Karo.

Ganti-rugi anggaran ini bukan anggaran uang lelah, tapi memang pengeluaran yang berfakta dan ril. Kenapa ini tidak diperdulikan. Justru ironis malah dari Rp5.295.858.000 bantuan yang diterima Pemkab Karo sampai berakhirnya tanggap darurat, 24 September 2010, sisanya Rp3.242.756.850 akan segera dikembalikan ke Kementerian Sosial dan PNBP. Seharusnya, sebelum dana bantuan tersebut dikembalikan ke pusat, panitia atau Pemkab Karo selayaknya rapat koordinasi dengan Muspida dan pimpinan DPRD Karo. Kalau perlu libatkan pengusaha-pengusaha jambur (lost tempat penampungan pengungsi-red). Sebab, ada juga pihak pengusaha jambur belum menerima bantuan dari Pemkab Karo sampai kembalinya pengungsi meninggalkan jambur dan kembali ke desanya masing-masing, harap para anggota Fraksi PDI P DPRD Karo itu .

Kapolres Karo AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH, yang dikonfirmasi SIB, Jumat (11/11) di kantornya, Kabanjahe, perihal seberapa bantuan yang diterima pihaknya dari panitia dalam penanganan pengungsi Sinabung sampai berakhirnya pengungsian, mengaku tidak ada.

“Sampai saat ini Polres Karo tidak ada menerima bantuan dari Pemkab Karo dalam penanganan pengungsi Sinabung,” jelas Kapolres.

Hal senada juga diakui Letkol Inf M Simorangkir, ketika dikonfirmasi SIB, Jumat (11/11) via telepon selulernya. Selaku Dandim 0205/TK saat peristiwa letusan gunung berapi Sinabung terjadi sampai berakhirnya pengungsian Sinabung, mantan Dandim ini juga mengakui bahwa, sampai berakhirnya jabatannya (Sertijab-red), pihaknya tidak ada menerima bantuan apa pun dari Pemkab Karo. “Sama sekali tidak ada. Kalau namanya “uang lelah, kita pun tidak menuntut. Tapi kalau yang namanya pengeluaran untuk tugas pengamanan dan penyelematan masyarakat, seharusnya wajar dipertimbangkan. Justru saya prihatin ketika saya mendengar, Pemkab Karo akan mengembalikan bantuan “tanggap darurat” Rp3. 242 milyar lebih ke pusat karena tidak dipergunakan,” ujar Simorangkir yang saat ini mendapat jabatan baru di Korem 023/KS di Sibolga. (M37/y)SIB

Filed Under: Berita Baru Tagged With: dana sinabung

Mayat Dalam Goni Gegerkan Warga Desa Kutarayat Karo

18 November 2010 by karo Leave a Comment

Warga Desa Kutarayat Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo geger setelah ditemukannya mayat yang disimpan di dalam goni plastik putih di sekitar sungai Titi Tapin Julu desa tersebut, Kamis (11/11) petang.

Informasi yang dihimpun di lapangan, penemuan mayat sesosok wanita itu ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB. Mayat yang belakangan diketahui bernama Amelia Sari Br Sitepu (18), warga Desa Kutarayat yang sehari-harinya bekerja sebagai petani ditemukan oleh dua remaja, Wahyu (14) dan Dicki (14). Goni berisi mayat tersebut terlihat mengambang di sungai, diduga karena sedang ada pekerjaan perbaikan saluran air.

Mereka selanjutnya memberitahukannya kepada warga sekitar yang meneruskannya ke Polsek Simpang Empat. Selanjutnya polisi mengevakuasi mayat tersebut ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kabanjahe untuk kepentingan visum.

Bukti yang dikumpulkan kepolisian, ada goni plastik, batu 6 Kg dan pakaian korban. Ada dugaan korban dibunuh.

Yunus Sitepu (47), salah seorang keluarga korban, mengatakan, pihaknya sangat terkejut mengetahui tewasnya Amelia Sari secara mengenaskan. Padahal, korban yang anak ketiga dari delapan bersaudara itu dikenal seorang yang taat beribadah dan hormat kepada orangtua.

Dia mengaku, keluarga korban sudah kehilangan Amelia sejak Minggu (7/11) lalu. Saat itu, korban ke luar rumah hendak membayar iuran salah satu kredit yang diikuti keluarganya.

“Tapi, kami juga mencurigai laporan tetangga, dimana sebelum hilang, ia melihat Amelia bersama dua pemuda yang datang naik sepedamotor dan sempat berkomunikasi di dekat losd desa,” katanya.

Kapolres Tanah Karo AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko MH, yang dikonfirmasi SIB, Kamis (11/11) malam membenarkan penemuan mayat tersebut. Agung mengatakan, di tubuh korban terdapat tanda-tanda penganiayaan. Pihaknya kini tengah mengejar pelaku yang sudah diketahui identitasnya.

“Kita masih mengejar pelaku yang sudah kita ketahui identitasnya,” pungkasnya. (M-30/d) SIB

Filed Under: Kriminal Tagged With: mayat, pembunuhan

Kapolres Karo Diminta Usut Tuntas Pembunuh Rife

12 November 2010 by karo Leave a Comment

Tewasnya Rife Agustinus Sembiring (28) warga Jalan Pahlawan, Gang Gloria Kabanjahe yang dilakukan tersangka RG (26) warga Desa Kubu Simbelang, Jumat (30/10) silam di Jalan Sudirman Kabanjahe, menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban. Keluarga korban meminta agar Kapolres Karo serius menangani kasus tersebut hingga tuntas siapa-siapa saja pelaku pembunuhan tersebut.

Hal itu disampaikan istri korban Evalina beru Tarigan (21) kepada wartawan, Rabu (10/11) di Kabanjahe terkait hanya seorang tersangka saja RG yang menyerahkan diri ke Mapolres Karo, Selasa (9/11). Ibu satu anak ini juga meminta supaya pihak kepolisian benar-benar menegakkan supremasi hukum.

“Kami meminta agar Kapolres Tanah Karo AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH serius mengusut tuntas kasus ini. Sebab banyak kita lihat kasus pembunuhan di Tanah Karo jarang sekali terungkap.Untuk itu kiranya jangan sampai keluarga kami termasuk di dalamnya”, ujar beru Tarigan .

Sebagaimana informasi yang didapat keluarga korban yang dilakukan RG terhadap Rife Agustinus Sembiring dengan ditemukannya beberapa luka tusukan di sekujur tubuh sang suami tercintanya, hal ini membuat sang istri dan keluarga merasa curiga bahwa pelaku lebih dari satu orang.

“Bagaimana mungkin pelaku bisa sendiri, sedangkan banyak ditemukan luka bekas tusukan, berarti pelaku lebih dari satu orang,” ungkap Nande Tigan yang sedang menggendong bayinya.

Nande Tigan yang didampingi abang kandungnya juga menuding keterangan RG yang tak lain pelaku pembunuh suaminya yang telah dimuat di beberapa mas media banyak kejanggalan serta terkesan sudah direkayasa.

Oleh karena itu, ia mengharapkan Kapoldasu Irjen Oegroseno untuk melihat dan memperhatikan kasus pembunuhan serta kasus-kasus lainnya di jajaran Polres Karo yang masih banyak belum terungkap demi penegakan supremasi hukum di wilayah Bumi Turang Simalem ini.

Sebagaimana disiarkan sebelumnya, setelah sempat melarikan diri (buron, red) selama 10 hari, tersangka kasus pembunuhan, Sabtu 30 Oktober 2010 lalu, di kawasan Jalan Sudirman Kabanjahe, RG (26) warga Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah, menyerahkan diri ke Polres Tanah Karo, Selasa (9/11).

Setelah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga tersangka, polisi menjemput RG ke Desa Kubu Simbelang, kemarin pagi. Selain tersangka turut diamankan barang bukti, sebilah pisau bergagang kayu dengan panjang sekitar 30 Cm.

Dari keterangan tersangka, kejadian naas yang membuat korban Rife Agustinus Sembiring (28), warga Gg Gloria 22 Jalan Pahlawan, Kabanjahe, meninggal, berawal dari pertengkaran di kedai tuak Jalan Sudirman Kabanjahe. Sabtu malam sekitar pukul 21.30 wib yang berujung terjadinya penikaman menyebabkan korban tewas. (sib)

Filed Under: Kriminal Tagged With: pembunuhan

Atletik Porprovsu 2010, Karo dan Tapsel Tempel Ketat Medan

12 November 2010 by karo Leave a Comment

Kontingen Tanah Karo dan Tapanuli Selatan (Tapsel) terus menempel ketat Kota Medan pada hari kedua perolehan medali cabang olahraga atletik Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) 2010 di lintasan atletik Unimed, Selasa (9/11).

Medan telah mengumpulkan 4 medali emas, 7 perak dan 4 perunggu. Sementara, Karo mengumpulkan 3 emas, 3 perak dan 6 perunggu. Diposisi ketiga, ditempati Tapanuli Selatan dengan 3 emas, 3 perak dan 1 perunggu.

Di hari kedua, Medan berhasil menambah 2 medali emas, 4 perak dan 3 perunggu. Medali emas diperoleh dari nomor 4×400m estafet putra dengan catatan waktu 44.10 dan lontar martil putri atas naman Theresia Lumy (32.53m).

Medali perak diraih I Nyoman Sudana pada nomor 800m putra (1:59,78), Wanda Islanda Manurung pada nomor lompat tinggi putri (1.69m), nomor 4×100m putri (54,89) dan Putri Dhina Oktavia pada nomor lontar martil putri (22,27m). Sedangkan perunggu diraih Yudhi Febriansyah pada nomor 800m putra, Tampak Manik pada nomor putra 10.000m dan Afri Rahayu di nomor lompat tinggi putri.

Sementara, Karo berhasil menambah 1 medali emas, 2 perak dan 4 perunggu. Emas diraih dari nomor estafet 4×100m putri (53,53). Perak diraih oleh Jufrianto Sinaga di nomor 400m gawang (58,79m) dan Tety Sulastri Tarigan di nomor 5.000m putri (20:08,17). Medali perunggu disumbangkan Agnes Sandiova di nomor 200m putri, Winda Sari dinomor 800m putri, Emi Ruth Ginting di nomor 5.000m putri dan Evi Susanti Kaban di nomor lontar martil.

Tapanuli Selatan berhasil membuat kejutan dengan meraih 2 medali emas, 3 perak pada hari kedua. Medali emas disumbangkan Edi Harianto Harahap di nomor 800m putra (1:59,26) dan Akhirwanta Harahap di nomor 800m putri (2:29,53). Perak diraih oleh Mohamad Parmonangan di nomor 200m putra (22.90), Hardodi di nomor lempar cakram putra (38.74m) dan Deby Siregar di nomor 800m putri (2:31,91).

Pada hari ketiga, Rabu (10/11) hari ini, cabang olahraga atletik Porprovsu 2010 akan kembali memperlombakan 14 nomor final, yang dimulai pulul 07.30 WIB pagi.
5 Besar Perolehan Sementara Atletik :
1. Medan 4 7 4
2. Karo 3 3 6
3. Tapsel 3 3 1
4. T Balai 2 2 2
5. P Sidempuan 2 2 2. (sib)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: medali, por sumut

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 48
  • Page 49
  • Page 50
  • Page 51
  • Page 52
  • Interim pages omitted …
  • Page 57
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Darami Artikel

Simbaruna

  • Update Kamus Karo Online
  • Aplikasi Android Kamus Karo bas Play Store
  • Salah Penggunaan Istilah Untuk Orang Karo
  • Persiapen Perjabun Kalak Karo
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android

Komentar

  • Leo Perangin angin on Kebun Tarigan dan Gendang Lima Puluh Kurang Dua
  • karo on Website Kamus Karo Online
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Apinta perangin angin on Budaya Karo dalam Ekspresi Seni Lukis Modern Rasinta Tarigan

Categories

RSS Lagu Karo

  • La Kudiate
  • Percian
  • Rudang Rudang Sienggo Melus
  • Sayang
  • Nokoh

RSS Dev.Karo

  • Radio Karo Online v2.9
  • Kamus Karo v.1.2
  • Update Radio Karo Online 2.4
  • Bene bas Google nari
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android
  • Relaunching Situs Sastra Karo
  • Traffic Mulihi Stabil
  • Upgrade Server Radio Karo

Copyright © 2025 · Genesis Sample on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Home