Ini memang sebuah fenomena yang sudah agak lama. Terjadi pada tahun 1988 lalu, dimana masyarakat Karo secara tegas menolak penamaan Taman Hutan Rakyat (Tahura) yang berada di desa Tongkoh, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo akan diganti menjadi Taman Hutan Raya Sisingamangaraja XII. Adapun yang menjadi dasar orang Karo protes atas penabalan nama baru menjadi Taman Sisingamaraja XII tersebut adalah, bahwa Tahura yang berada pada wilayah Tanah Karo bukanlah daerah asal Sisingamaraja dan tentu disini orang Karo dari dulu juga sudah menggap bahwa mereka bukanlah bagian dari Batak (Sisingamaraja adalah Pahlawan Nasional dari Tanah Batak dan bukan dari Tanah Karo).
Awal protes penamaan Tahura menjadi Taman Hutan Raya Sisingamangaraja XII yang sempat tertera di gapura Tahura terjadi pada bulan Februari sampai April tahun 1988. Adalah yang ikut dalam protes ini terdiri dari elemen masyarakat, mahasiswa dan juga ormas, serta pihak DPRD di Kabupaten Karo juga menolak pemakaian nama Sisingamangaraja XII itu.
Sementara puncak dari protes itu sendiri terjadi pada 6 Juni 1988, gapura di Tahura dibakar oleh massa hingga separuh hiasannya rusak. Karena persoalan penamaan Tahura kian memanas, DPD AMPI Sumut bahkan pernah mengirim surat kepada Wapres Sudharmono yang menjabat waktu itu. Protes AMPI ini dengan gamblang menyebut pahlawan nasional itu secara historis tak pernah berjuang di Tanah Karo. Basis perjuangan Sisingamangaraja memang hanya di Tanah Toba, Tapanuli Utara dan Kabupaten Dairi. Itulah sebabnya mengapa masyarakat Karo menyarankan agar ditabalkan saja nama-nama yang bersifat nasional. Misalnya Tahura Super Semar atau Tahura Pancasila. “Itu kami usulkan untuk menghindari dampak psikologis negatif yang meresahkan masyarakat,” ujar Sem Antonius Sembiring, ketua delegasi pengunjuk rasa ke DPRD waktu itu.
Atas desakan dari berbagai elemen masyarakat Karo, akhirnya tuntutan mereka ditanggapi oleh pemerintah dengan memberikan nama Tahura bukit Barisan dan membatalkan penamaan Taman Hutan Raya Sisingamangaraja XII. Merupakan sebuah jalan tengah yang setengah hati, tapi namanya orang Karo dalam hal ini tidak mau memperpanjang persoalan dan yang sudah sudahlah. Siapapun makhfum bahwa Tahura itu berada di Tanah karo sehingga syogianyalah nama tokoh Karolah yang sepantasnya ditabalkan. sumber
romulus ketaren says
Gimana kalo Taman Iwan Karo-Karo saja?
lazor Ginting says
Sebenarnya Tahura Bukit Barisan juga belum Pas
masalahnya itu di tanah karo,
menurut saya yg pas. Taman Jamin Gintng Tah apalah, tapi nama Pahlawan Karo asli