Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Juni hingga Juli 2011, khususnya di Kecamatan Tiga Binanga dan Juhar, tidak menyebabkan gagal panen tanaman jagung di daerah tersebut. Namun, hanya menyebabkan penundaan penanaman selama satu bulan.
“Tapi, sedikit banyaknya kondisi ini dapat mempengaruhi penurunan produksi buah jagung pada musim panen pertama,” ujar Kabid Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemkab Karo, Jeni Ritha Br Surbakti, hari ini.
Dikatakannya, kemarau panjang pada akhir musim tanam pertama sempat menimbulkan kekhawatiran petani jagung di Kecamatan Tiga Binanga dan Juhar. Pasalnya, bila terus berlanjut hingga Agustus lalu, penanaman jagung pada musim tanam kedua sudah pasti berdampak kepada penurunan produski akibat tertundanya penanaman.
“Beruntung kemarau itu tidak terlampau lama hanya sekitar sebulan lebih, itupun sudah mengakibatkan penundaan penanaman selama sebulan hingga satu tahun lima bulan,” ujar Jeni.
Jeni menambahkan, untuk saat ini pihaknya belum mengetahui penurunan produksi jagung di Kabupaten Karo akibat kemarau panjang tersebut. Data baru akan diperoleh di akhir tahun, persisnya saat paska panen melalui data tahunan yang dikumpulkan oleh petugas lapangan UPT Dinas Pertanian Pemkab Karo di tiap kecamatan.
Mengenai alokasi dana bantuan dari pemerintah kepada petani untuk menanggulangi gagal panen akibat kekeringan, Jeni mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mengetahui hal tersebut.
“Namun, perlu diketahui di Kabupaten Karo tidak ada petani jagung yang mengalami gagal panen, yang ada hanya gagal tanam akibat kemarau sebulan lebih,” pungkasnya. (waspada)
Leave a Reply