Rubby Owner Club (ROC) Sumut, Minggu pagi (25/9), menggelar touring wisata ke sejumlah tempat di Tanah Karo. Kegiatan itu diikuti puluhan anggota klub motor gede (moge) berlambang kepala rubah merah itu.
“Selain wisata dan meningkatkan silaturahmi, touring kali ini dilakukan untuk pemahaman dan implementasi peraturan lalulintas,” ujar Ketua ROC Sumut Agus Suherman, didampingi Sekretaris Arifin dan puluhan anggota lainnya di titik start, Cafe Harley Jalan Samanhudi, Medan.
Sekira pukul 08.00 WIB startpun dimulai. Namun sebelumnya dilakukan briefing dan doa bersama. Ini penting dilakukan untuk keselamatan selama di perjalanan. Usai doa bersama, Aldian Pinem memimpin di depan sebagai leader road. Pengacara kondang ini didapuk sebagai pemandu jalan karena dianggap paling paham kondisi jalan menuju ke kawasan gunung itu. “Pak Pinem yang di depan. Dia paling paham kondisi jalan menuju daerahnya,” kata Agus Suherman yang akrab dipanggil anggotanya dengan sebutan Chief ini.
Konvoi puluhan moge pagi itupun memecah kesenyapan jalanan Kota Medan. Berjalan beriringan, mengular melalui Jalan Sudirman, Jalan Patimura, Jalan Jamin Jamin Ginting hingga ke Berastagi. Sekira pukul 09.00 WIB, di tengah rintik hujan dan dinginnya udara pegunungan, rombongan beristirahat di titik pemberhentian pertama, Desa Panatapen, Sibolangit.
Setelah kurang lebih satu jam beristirahat, konvoi pun dilanjutkan, menyisir jalan berliku menuju Berastagi. Tiba di salah satu kecamatan, rombongan langsung mengular menuju Kota Kabanjahe. Setelah hampir satu jam beristirahat di Simpang Masjid Agung, rombongan melanjutkan konvoi menuju Gundaling, Berastagi.
Hujan kembali mengguyur saat rombongan tiba di rumah makan Gundaling untuk makan siang bersama. Tapi kondisi itu tak menghalangi rombongan untuk melanjutkan perjalanan. Kota Berastagi memang terkenal dengan hujan lokalnya. Karena saat melintas di bagian lain kota sejuk ini, mentari justeru bersinar terang. Dari Gundaling rombongan menyisir jalan lingkar luar Berastagi yang berbatasan langsung dengan hutan lindung. Dari jalan yang berkelok itu, Kota Berastagi tampak indah di bawah kabut. Sayang kondisi aspal yang tampak baru itu, mulai berlubang.
Keluar dari jalan lingkar luar Berastagi rombongan langsung menuju Kota Medan. Jalanan yang basah membuat rombongan ekstra hati-hati. Selain licin, topografi jalan yang menurun, membuat semua anggota menurunkan laju kendaraan. Sekira pukul 15.00 WIB rombongan beristirahat di kawasan PDAM Tirtanadi. Setelah briefing dan doa bersama, perjalanan menuju Kota Medan pun dilakukan.(her/sumutpos)
Leave a Reply