Bupati Karo diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs Simon Sembiring menyambut kedatangan rombongan DPRD Kabupaten Banjar Povinsi Kalimantan Selatan, Selasa (25/10) di aula Kantor Bupati Karo, Kabanjahe.
Kedatangan DPRD Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan ke Kabupaten Karo dalam kunjungan kerja mengenai tata ruang pemerintahan, infrastruktur dan alih fungsi lahan pertanian di wilayah pariwisata.
Kedatangan rombongan terdiri dari 8 anggota komisi dua, 7 anggota komisi tiga, Kadis Kebersihan dan 2 orang staf keahlian sekretariat Pemkab Banjar.
Bupati Karo, DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti diwakili Drs Simon Sembiring, menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh rombongan dan berharap tujuan kunjungan kerja ini dapat sesuai dengan agenda kunjungan kerja Komisi II dan III DPRD Kabupaten Banjar.
Melalui pertemuan itu, diharapkan pihak Kabupaten Karo dan Banjar dapat saling berdiskusi dan bertukar pikiran tentang pengembangan pariwisata daerah ke depan, sehingga nantinya ke dua daerah diharapkan dapat menjadi objek wisata nasional bahkan internasional.
Pimpinan rombongan diwakili Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Banjar, Haji Nusa memaparkan, Banjar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukota Martapura, yang dikenal dengan kota santri/serambi mekah ataupun kota pariwisata muslim dan terdiri dari 19 kecamatan serta 289 desa/kelurahan.
Selain dengan pariwisata muslimnya, kabupaten ini memiliki komoditas batu bara yang melimpah yang pengelolaannya masih dikoordinir pemerintah pusat dan untuk tahun ini Kabupaten Banjar memiliki prestasi mampu menjadi daerah lumbung padi dengan surplus gabah yang lebih dari cukup.
Kunjungan kerja kali ini, bertujuan mencari suatu perbandingan, penambahan wawasan dan saling bertukar informasi/sharing mengenai tata kota/ruang maupun pariwisata yang pada akhirnya mampu dimanfaatkan untuk pengembangan kedua daerah.
Kunjungan DPRD Banjar ke Pemkab Karo, mengingat Tanah Karo sudah dikenal di nusantara maupun mancanegara sebagai daerah obyek wisata dan pertanian.
“Dari jauh kami melihat, pengelolaan potensi daerah yang masih menjunjung tinggi budaya ini, pantas dijadikan sebagai tempat sharing dan tukar informasi. Berastagi dan Tongging di pinggiran Danau Toba misalnya, sudah lama kami dengar akan keindahannya. Demikian juga keindahan objek wisata lainnya di daerah ini. Kami berharap keunjungan ini dapat menambah wawasan kami dalam pengelolaan obyek wisata, “kata Haji Nusa.
Kedua daerah saling bertukar cendramata yang bercirikhas daerah masing-masing. (ps/analisadaily)