Minggat dari rumah, cewek ABG (anak baru gede) malah dijual teman sendiri kepada pria hidung belang. Hal ini dialami Bunga (15), bukan nama sebenarnya, warga Sei Mencirim Pasar VII, Sunggal, Kab Deli Serdang, Jumat (21/1) lalu.
Bunga minggat dari rumahnya bersama teman karibnya AY (14), berbekal pakaian seadanya. Mereka pergi ke Kabanjahe untuk mengadu nasib mencari pekerjaan di ibukota Kabupaten Karo tersebut. Di Terminal Kabanjahe, kedua cewek ABG ini bertemu dengan F, yang merupakan teman AY.
Oleh F, kedua sahabat karib ini dibawa melancong keliling Kota Kabanjahe hingga pukul 13.00 WIB. Usai berkeliling kota, keduanya lantas ditraktir F makan siang. Usai santap siang, Bunga sempat melihat seorang pria yang belakangan diketahui berinisial Sgl memberikan uang Rp200 ribu kepada AY.
Lantas, uang yang diberikan Sgl itu mereka gunakan membeli perlengkapan dan keperluan yang mereka butuhkan. Menurut Bunga, bukan hanya sekali itu saja Sgl memberikan uang kepada AY, namun hingga tiga kali. Tapi ia tidak mengetahui secara rinci berapa jumlah nominal yang diterima AY dari Sgl.
“Saya melihat AY menerima uang dari SGL. Saya sudah curiga, mungkin ada niatnya untuk menjual saya,” ujar Bunga kepada wartawan di ruang periksa Polres Karo, Selasa (25/1). Walau curiga, Bunga masih mencoba untuk berpikir positif.
Selain memberikan uang, Sgl juga menawarkan kedua gadis ABG itu tempat tinggal, di salah satu kamar di sebuah kafé di kawasan Kabanjahe.
Namun pada Sabtu (22/1) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Bunga diajak Sgl keluar dengan dalih membeli makanan. Ternyata, bukannya membeli makanan, Bunga dibawa ke penginapan kelas melati. Menurut Bunga, di kamar penginapan itulah, dirinya diperkosa Sgl sampai tiga kali.
Setelah kejadian itu, Bunga langsung menghubungi orangtuanya. Mengetahi apa yang terjadi pada anaknya, ibu korban Dewita Br Bangun (35), membuat pengaduan ke Polres Karo.
Kepada wartawan, Selasa (25/1), di ruang periksa unit Judisila, ibu korban mengatakan, pihak keluarga akan terus mengikuti perkembangan kasus yang menimpa anaknya. Bahkan mereka berjanji akan menyampaikan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“Berdasarkan visum, anak kami telah rusak. Jika nantinya, kasus ini tidak tuntas, kami akan membuat pengaduan ke Kapoldasu dan KPAI. Ada indikasi kalau anak kami dijual dan selanjutnya akan dipekerjakan di tempat hiburan malam di kawasan Kabanjahe. Kami minta pihak Polres Karo agar tidak main-main dalam hal ini,” ujar Dewita.
Kabag Humas Polres Karo Iptu Sayuti Malik ketika dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengatakan, pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut. Sesuai keterangan Sayuti, pihak kepolisian masih memburu tersangka pelaku tindakan asusila tersebut.(wan)