Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan, Kaltim sekarang ini sedang giat-giatnya membangun, tentunya membutuhkan stabilitas keamanan yang kondusif. Hal itu bisa terlaksana tentunya dengan dukunganan kesadaran tinggi dari semua warga negara termasuk seluruh etnis di daerah ini. Membangun Kaltim adalah tanggung jawab kita semua, sesuai slogan “Membangun Kaltim untuk Semua, adalah bukan slogan kosong akan tetapi sarat dengan makna untuk mensejahterakan rakyat Kaltim,” kata Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak di hadapan masyarakat Karo di Samarinda, Minggu (18/9) malam. Awang bertekad, terus memeranggi kemiskinan, kebodohan, tidak ada lagi masyarakat menganggur semua mendapatkan kebutuhan baik sandang, pangan dan papan juga pendidikan, kesehatan, infrastruktur yang baik semua itu menjadi tekad bersama untuk diperjuangkan. “Saya minta komitmen seluruh masyarakat Karo, turut mengentaskan kemiskinan dan bersama-sama mengurangi pegangguran di Kaltim,” pinta gubernur. Kepada pengurus baru harus membantu program-program pemerintah, untuk menginvestarisir dimana anggota berada, karena cita-cita kami sebagai gubernur tidak boleh rakyat Kaltim yang hidupnya masih berada di garis kemiskinan juga menganggur, tidak boleh lagi masyarakat tidak mendapat pelayanan, pendidikan, kesehatan yang baik. .
Masyarakat Karo Sumatra Utara di Kaltim, tetap menjaga persatuan dan kesatuan bersama etnis lain untuk membangun Kaltim. Meskipun berbeda-beda suku bangsa dan agama namun tetap menghargai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni, Pancasila, UUD 1945, tetap berkomitmen cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. “Agar bangsa kita ini tetap kokoh dan bersatu, empat pilar berbangsa dan bernegara ini harus kita pertahankan dan perjuangkan jangan diabaikan sepanjang masa, dengan prinsip dimana bumi dipijak disana langit dijunjung tentunya harus dilaksanakan dengan baik,” kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak di hadapan masyarakat Karo. Gubernur berharap seluruh warga Karo juga seluruhnya masyarakat Kaltim yang bermukim di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap mengingat baik-baik empat pilar untuk dasar berbangsa dan bernegara ini, karena dari empat pilar itu bangsa kita menjadi bangsa yang besar.
“Saya yakin dengan empat pilar ini, bangsa kita terhindar tidak dari disintergrasi bangsa. Karena bangsa kita saling menghormati serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Selain itu juga penduduk asli harus menghormati budaya yang dibawa para kaum migrasi, begitu juga kaum pendatang juga menghormati budaya leluhur penduduk asli,” ujar gubernur. Pengukuhkan pengurus Kerukunan Masyarakat Karo Kaltim dengan Ketua Hermanus Barus oleh Gubernur Kaltim, dirangkai Temu Kangen masyarakat Karo (Mburo Ate Tedeh) yang tersebar di Kaltim, juga dihadiri tokoh-tokoh masyarakat Kaltim, diantaranya Mantan Wagub Kalim Yurnalis Ngayoh, dihibur musik tradisional Karo juga tarian lima serangkai yang mengambarkan perjuangan masyarakat Karo yang gigih dan tidak mengenal lelah.(Sar/hmsprov).
sumber : situs prov kaltim NB: Batak Karo diubah Menjadi Karo