Tahapan Pilkada Karo Rusuh Ribuan Massa Bentrok dengan Polisi, 6 Luka-Luka Massa Dibubarkan dengan Gas Air Mata Arus Lalu-Lintas Kabanjahe- Medan Macet Berjam-Jam 15 Orang Warga Diamankan.
Tahapan Pilkada Kabupaten Karo kembali bergejolak. Kali ini, insiden berdarah pun tak dapat dihindarkan, saat ribuan masyarakat Karo yang tergabung dalam Rakyat Pro Demokrasi terlibat bentrok fisik dengan aparat kepolisian di depan pintu gerbang Hotel Green Garden Berastagi, Senin (1/11) petang. Masyarakat mendesak KPUD Karo melakukan Pilkada Ulang dan menghentikan rekapitulasi perhitungan suara di Kabupaten Karo karena ditemukan banyak pelanggaran.
Akibat peristiwa itu enam warga sipil menderita luka berat dan ringan di antaranya Juli Tarigan (25), Jansen Purba (40), Edy Syahputra (21), Maya br Ginting (32), keempatnya warga Desa Suka Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Ramon Sinuhaji (48) warga Desa Gajah Kec Simpang Empat, Herot Sembiring (33) warga Desa Sukajulu Kec Barusjahe.
Kesemuanya korban ini mengalami luka berat pada bagian kepala dan wajah. Saat ini mereka mendapatkan perawatan secara intensif di RSU Kabanjahe. Sedangkan yang mengalami luka ringan tidak dirawat di rumah sakit.
Arus lalu-lintas dari arah Kabanjahe ke Medan dan sebaliknya macet berjam-jam. Massa juga membakar ban di sejumlah titik di sepanjang jalan tersebut. Malah, massa yang diduga mahasiswa dari Medan yang berjumlah ratusan orang datang dari arah Medan diblokir oleh puluhan aparat kepolisian untuk mencegah konsentrasi massa di depan Hotel Green Garden tempat berlangsungnya perhitungan rekapitulasi suara di tingkat PPK se-Kabupaten Karo.
Pengamatan wartawan di lapangan, massa telah berulangkali meminta kepada aparat kepolisian untuk bertemu dengan Ketua KPUD Karo Benyamin Pinem ST dan Kapolres Karo AKBP IG Agung Prasetyoko untuk meminta penjelasan perihal banyaknya pelanggaran dan kecurangan yang dilakukan oleh jajaran KPUD di tingkat PPK dan PPS. Selain itu, mereka tetap mendesak Pilkada Ulang dan proses perhitungan suara dihentikan.
Mereka juga meminta kejelasan dari Kapolres Karo atas kelanjutan penanganan kasus dugaan tindak pidana Pilkada yang telah dilimpahkan Panwaslu ke Polres Tanah Karo, di antaranya money politics, pencoblosan ganda yang dilakukan sejumlah orang termasuk salah seorang di antaranya pelajar SMP yang mencoblos lima kali.
Namun, setelah ditunggu 20 menit, Kapolres Tanah Karo dan KPUD Karo tidak memberikan penjelasan sama sekali bahkan berulang kali disampaikan melalui pengeras suara agar Kapolres Tanah Karo langsung berdialog dengan massa tidak kunjung datang.
Merasa permohonan mereka tidak digubris, massa mencoba menerobos barisan aparat kepolisian berlapis yang berada di depan pintu gerbang masuk Hotel Green Garden yang sejak pagi sudah dijaga ketat. Aksi lempar batu sempat terjadi dan tidak luput Hotel Green Garden kena lemparan batu serta kaca-kaca berserakan di lantai. Hal itu tidak berlangsung lama karena koordinator massa dapat menenangkan pengunjuk rasa.
Sebelum terjadi bentrok fisik, Riemenda Jamin Ginting selaku Ketua Umum DPP Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI) mencoba menenangkan masyarakat agar jangan melakukan tindakan anarkhis dalam menyampaikan aspirasinya. Ia juga meminta kepada KPUD Karo menghentikan perhitungan suara dan mengusut pelaku pelanggaran Pemilukada di Tanah Karo Simalem.
Setelah berjam-jam menunggu ketidak kehadiran KPUD dan Kapolres Tanah Karo untuk berdialog memberikan penjelasan di hadapan massa, puncaknya, sekitar pukul 14.15 WIB, ribuan massa kembali mencoba menerobos barisan aparat kepolisian yang terdiri personil Polres Tanah Karo dan Brimob Poldasu.
Bentrok fisik di antara mereka tidak dapat dihindari lagi. Saling lempar batu antara massa dan polisi membuat suasana semakin kacau. Petugas yang berada di halaman Hotel Green Garden melakukan pemukulan terhadap pengunjukrasa. Letusan senjata api ditembakkan ke udara dan gas air mata turut ditembakkan oleh aparat kepolisian untuk membubarkan massa. Akibat saling lempar batu aparat kepolisian yang berjumlah ratusan orang itu menyerang massa yang berada di luar pagar dan sepanjang jalan raya.
Malah, sebagian warga yang kebetulan hanya melihat-lihat turut menjadi korban. Warga yang berada di dalam rumah sekitar Hotel Green Garden turut menjadi korban oleh aparat kepolisian yang bertugas.
Melihat situasi yang sudah tidak kondusif lagi, dan penghitungan suara sudah dilakukan terhadap 16 kecamatan, hanya tinggal Kecamatan Kabanjahe saja yang belum, maka KPUD menskors sidang sampai, Selasa (2/11) pukul 09.00 Wib di Kantor PPK Kabanjahe.
“Sidang pleno dalam penghitungan suara untuk PPK Kabanjahe kita lanjutkan besok (hari ini – red), karena berita acara, kotak suara maupun Ketua dan anggota PPK Kabanjahe tidak hadir saat ini,” ujar Ketua KPUD Benyamin Pinem ST.
Hasil perhitungan suara sementara pasangan calon : nomor urut 1.Siti Aminah br Perangin-angin SE dan Sumihar Sagala SE 23.577 suara, pasangan nomor urut 2.Riemenda Jamin Ginting SH MH dan Drs. Aksi Bangun 17.784 suara 3.DR Sumbul Sembiring Depari Msc dan Prof Paham Ginting 15.727 suara, pasangan nomor 4.Roberto Sinuhaji SE dan Firman Amin Kaban BE 6.309 suara, pasangan nomor urut 5 Kol (Purn) Drs Abednego Sembiring dan Ir Sanusi Surbakti 10.809 suara, pasangan nomor urut 6 Drs Nabari Ginting MSi dan Drs Paulus Sitepu 12.734, pasangan nomor urut 7 Dr Ir Petrus Sitepu dan Kornalius Sembiring SH suara 12.456, pasangan nomor urut 8 Drs H Muhammad Ramli Purba dan Roni Barus 5.891 suara, pasangan nomor urut 9 DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi dan Terkelin Brahmana SH 21.618 suara dan pasangan nomor urut 10 Andi Natanael Ginting SH dan Drs H Fakhri Samadin Tarigan S Ag memperoleh 6.043 suara.
Sejumlah warga turut diamankan Polres Tanah Karo, salah seorang di antaranya Akor Ginting langsung dibawa ke Mapolres Karo untuk dimintai keterangannya terkait peristiwa itu.
Sementara, para calon Bupati dan Wakil Bupati Karo yang bertarung dalam Pilkada Karo, Rabu (27/10) kemarin masing-masing, Riemenda Jamin Ginting/Aksi Bangun, Kol (Purn) Abenego Sembiring/Sanusi Surbakti, Sumbul Sembiring Depari, Petrus Sitepu, Ramli Purba/Roni Barus, Andi Natael Ginting Manik langsung ke mendatangi Mapolres, Senin (1/11) malam untuk menjumpai Kapolres Tanah Karo. Para calon Bupati Karo itu meminta agar pengunjuk rasa jangan ditahan karena mereka hanya menyampaikan aspirasi serta jangan dilakukan kekerasan oleh aparat kepolisian.
Kapolres Tanah Karo melalui Kasat Serse AKP Lukmin Siregar yang dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (1/11) petang mengatakan pihaknya mengamankan 15 orang. “Mereka masih dimintai keterangan aparat kepolisian,” ungkapnya.
Kapolres Tanah Karo AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH yang dihubungi melalui telepon selulernya soal adanya kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap pengunjuk rasa dengan tegas dikatakan sejumlah aparat kepolisian sedang dimintai keterangan. (M-30/y SIB)