Akademi Perawat (Akper) Kesehatan Wirahusada Medan menggelar Capping Day di Gedung BPNFI di Jalan Kenanga Raya Pasar 6 Tanjung Sari Medan, Sabtu (18/2).
Capping Day ini dimeriahkan tarian adat karo Piso Surit. Para penari dari siswa SMK Kesehatan Wirahusada Medan dengan gemulai membawa tarian legendaris tersebut. Dimana SMK Kesehatan Wirahusada ini merupakan ‘adik kandung dari Akper Wirahusada Medan. Hal tersebut dijelaskan, Ketua Yayasan Perguruan Wirahusada Medan, dr Hj Irene Evie Trisna Siregar, MM.
Irene menerangkan, pemberian cup atau tutup kepala yang menjadi ciri khas perawat dunia, ini juga memberikan penghargaan kepada tiga mahasiswa terbaik usai menjalani uji teori dan praktik. Para mahasiswa tersebut, Fitri Angelia Silitonga, Zikrin, dan Seri Yannin didampingi orangtua masing-masing mendapat cenderamata oleh Yayasan Perguruan Wirahusada Medan.
“Acara ini juga memberikan penghargaan kepada tiga mahasiswa terbaik, setelah mereka menjalani uji teori dan praktik,” katanya.
Lebih lanjut Irene menjelaskan, sejak berdiri dari tahun 1997, kegiatan ini telah 16 kali dilaksanakan. Dimana kegiatan ini menandakan bahwa telah resmi menjadi mahasiswa akper wirahusada medan dan kelulusan dari praktek kerja lapangan yang telah dilakukan sebelumnya.
Irene juga mengatakan, Capping Day ini, diikuti oleh 31 mahasiswa yang terdiri dari 22 mahasiswa laki-laki dan 9 mahasiswi akper wirahusada Medan. “Mahasiswa yang mengikuti acara ini sekitar 31 orang, diantaranya 22
mahasiswa dan 9 mahasiswi,” jelasnya.
Lebih lanjut Irene mengatakan bahwa Yayasan Akper Wirahusada Medan juga telah bekerjasama dengan beberapa instansi pemerintahan, diantaranya, Rumah sakit Adam Malik, Rumah sakit Dr.Pirngadi Medan, Bayangkara, Panti Jompu dan rumah sakit bersalin di Kota Medan.
“Kita berharap Yayasan Wirahusada, khususnya Apker dapat terus meningkatkan kualitas dan pengabdiannya serta menjadi akper yang bermanfaat di Kota Medan,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Akper Kesehatan Wirahusada Medan, dr H Adli Lidya DTM&H, mengatakan selain memberikan program kesehatan, Akper Wirahusada juga memberikan kurikulum tambahan, seperti khitan, baik teori maupun praktek. Dimana, lanjut Adli, dengan kurikulum ini mahasiswa diharapkan siap dalam kegiatan khitan yang digelar, baik itu instansi pemerintahan maupun yayasan sendiri.
“Mahasiswa yang belajar di Akper Wirahusada Medan ini juga diberikan kurikulum tambahan, yakni khitan dan siap untuk terjun dalam kegiatan tersebut,” pungkasnya.
Pada acara penutupan Capping Day ini, para mahasiswa yang masuk angkatan XI ini berikrar mengemban amanah sebagai perawat yang sepenuh hati merawat para pasien tanpa mengindahkan status atau kasta. (HR/andalas)