Lemahnya daya beli kentang di luar negeri,membuat para pengirim kentang di Berastagi kewalahan mengatasi banyaknya hasil perodusi dalam bulan terakhir. Sihingga berimbas rendahnya harga kentang di pasaran mulai dari Rp3500 per kilogram turun menjadi Rp.2200 per kilogram. Sedangkan untuk pemesanan kentang tingkat lokal masih stabil. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Agronomis, CV Bintang Anugerah melalui direkturnya, Eddy Sofyan, Selasa (12/10) mengatakan, penurunan harga sayur mayur termasuk harga kentang turun cukup derastis. Lemahnya harga kentang adanya faktor pengiriman dilakukan pengirim keluar negeri, mengurangi daya beli di tingkat petani, ungkap Eddy.
Ditegaskannya, dari beberapa informasi yang di terima rekanan sesama eksportir, adanya penurunan daya beli di luar negri yang berdampak lemahnya daya beli pengirim di tingkat petani. Sementara salah satu eskportir kentang, berada di gudang sentosa jalan Udara Berastagi Tolaransi Ginting kepada wartawan, juga mengutarakan kondisi pasar di luar negeri sedikit melemah.
Daya beli yang biasanya dalam satu minggu 15 ton, kini hanya 5 hingga 6 ton. Sedangkan untuk hasil peroduksi di tingkat petani sekarang rata-rata mencapai 25 ton. “Sudah terlanjur banyak yang kita beli dari petani, sampai-sampi setok menumpuk di gudang, untuk mengatasi agar kita tidak mengalami kerugian yang lebih besar,kita menjajaki pesanan melalui Jakarta, sehingga hari ini, kita bisa melepas kentang sebanyak 18 ton ke Jakarta,” katanya.
Menurut T.Ginting, hasil peroduksi kentang ini, masih akan terus meningkat, mengingat salah satu senteral peroduksi kentang terbesar sekarang ada di Desa Kurbakti Kecamatan Merdeka. Diperkirakan mencapai 16 ribu ton. Mengingat besarnya hasil peroduksi yang belum terjual, akan berdampak menurunnya harga beli. Sehingga petani akan mengalai kerugian.
Beberapa petani kentang yang di temui di perladangan di Desa Kurbakti, Musa Surbakti, mengatakan keperhatinannya atas nasip petani kentang sekarang ini, jika dilihat dari sisi permodalan dalam satu batang kentang, mencapai Rp1500. “Jika kita menanam 1000 kentang, maka modal yang habis Rp1,5 juta. Kalau kondisi bagus bisa menghasilkan Rp9,8 juta. Atau keuntungan bersih Rp8,3 juta,” katanya. Dengan turunya harga kentang saat ini, kergian sudah di depan mata, ujarnya. (ps) Analisa