• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Portal Berita Karo

media komunikasi Taneh Karo, sejarah budaya Karo.

  • Home
You are here: Home / Archives for Berita Baru

Berita Baru

Formasi CPNS 2010 Pemkab Karo

3 December 2010 by karo 1 Comment

No Nama Jabatan Tingkat Pendidikan Jumlah (org)
I TENAGA GURU 88
A. Guru TK Negeri SI/D.II Pendidikan Guru TK 3
B. Guru SD Negeri
-Guru Kelas D.II Pendidikan Guru SD 32
-Guru Kelas S.1 Pendidikan Guru SD 3
C. Guru SMP Negeri
1. Guru Agama Islam S.1 Pendidikan Agama Islam 2
2. Guru Agama Kristen Katolik S.1 Pendidikan Agama Kristen Katolik 2
3. Guru Komputer S.1 Komputer dan Akta IV 2
4. Guru BP/BK S.1 Pendidikan BP/BK 2
5. Guru Penjaske S.1 Penjaskes dan Akta IV 1
6. Guru Bahasa Inggris S.1 Pendidikan Bhs Inggris 1
D. Guru SMA Negeri
1. Guru Agama Islam S.1 Pendidikan Agama Islam 3
2. Guru Agama Kristen Protestan S.1 PAK Protestan 3
3. Guru Komputer S.1 Komputer dan Akta IV 1
4. Guru BP/BK S.1 Pendidikan BP/BK 2
5. Guru Bahasa Inggris S.1 Pendidikan Bhs Inggris 5
6. Guru PPKN S.1 PPKN 2
7. Guru Bhs Indonesia S.1 Pendidikan Bhs Indonesia 3
8. Guru Metematika S.1 Pendidikan Metematika 5
9. Guru Sejarah S.1 Pendidikan Sejarah 1
10. Guru Geografi S.1 Pendidikan Geografi 2
11. Guru Sosiologi S.1 Pendidikan Sosiologi 2
12. Guru Fisika S.1 Pendidikan Fisika 1
13. Guru Kesenian S.1 Kesenian dan Akta IV 2
14. Guru Penjaskes S.1 Penjaskes dan Akta IV 2
15. Guru Ekonomi S.1 Ekonomi dan Akta IV 2
E. Guru SMK Negeri
1. Guru Penjaskes S.1 Penjaskes dan Akta IV 1
2. Guru Perhotelan S.1 Perhotelan dan Akta IV 1
3. Guru Ekonomi S.1 Ekonomi dan Akta IV 2
II. TENAGA KESEHATAN 59
1. Dokter Spesialis T.H.T Dokter Spesialis T.H.T 1
2. Dokter Spesialis Anak Dokter Spesialis Anak 1
3. Dokter Spesialis Mata Dokter Spesialis Mata 1
4. Dokter Spesialis Bedah Dokter Spesialis Bedah 1
5. Perawat
-S.1 Keperawatan 1
-D.III Keperawatan 14
6. Bidan
-S.1/D.IV Kebidanan 2
-D.III Kebidanan 8
7. Apoteker/ Apoteker 2
8. Asisten Apoteker D.III Farmasi Apoteker 6
9. Perawat Gigi D.III Keperawatan Gigi 6
10 . Pranata Laboratorium Kesehatan D.III Analis Kesehatan 7
11. Nutrisionis
-D.III Gizi 2
-D.III Kesehatan Lingkungan 1
12. Sanitarian D.III Ahli Madya Kesehatan 1
13. Perekam Medik D.III Rekam Medik 2
14. Radiographer D.III Radiologi/Radiografer 1
15. Teknisi Elektromedis D.III Teknik Elektromedis 2
III. TENAGA TEKNIS 49
1. Analis Tata Praja S.1 Administrasi Negara 2
2. Penerjemah S.1 Sastra Inggris 1
3. Pengendali Frekwensi Radio S.1 Teknik Komunikasi 2
4. Inspektur Tambang S.1 Teknik Kimia 1
5. Pengawas Mutu Hasil Pertanian S.1 Sosial Ekonomi Pertanian 2
6. Penyuluh Pertanian
-S.1 Penyuluh dan Kom. Pertanian 2
-S.1 Hama Penyakit 1
7. Perencana S.1 Ekonomi Pembangunan 1
8. Pengawas Sistem Kelistrikan S.1 Teknik Elektro 2
9. Pranata Komputer S.1 Komputer 3
10. -Analis Kesbang Linmas S.1 Hukum Perdata 1
– Perancang Peraturan Perundang-undangan S.1 Hukum Pidana 1
– Analis Pertanahan S.1 Hukum Agraria 1
11. Pengendali Ekosistem Hutan S.1 Manajemen Hutan 1
12. Pengendali Organisme Pengganggu S.1 Hama Penyakit Tanaman 1
13. Penata Laporan Keuangan S.1 Akuntansi 10
14. Analis Kependudukan S.1 Ekonomi Manajemen 1
15. Pengawas Teknis Tata Bangunan dan Perumahan S.1 T.Sipil 1
16. Arsiparis
-D.III Manajemen Perkantoran 1
-D.III Manajemen Administrasi 1
-D.III Sekretaris 2
17. Pranata Komputer D.III Komputer 1
18. Verifikator Keuangan
-D.III Akuntansi 6
-D.III Keuangan 1
19. Teknisi Listrik D.III Elektro 2
20. Teknisi Mesin D.III Teknik Mesin 1.

Filed Under: Berita Baru Tagged With: cpns karo, cpns sumut

Kasat Reskrim Polres Tanah Karo Diganti

3 December 2010 by karo Leave a Comment

Polres Tanah Karo menggelar sertijab dua jabatan perwira menengah di halaman Mapolres Tanah Karo, Rabu (1/12). Perwira itu masing-masing Kasat Reskrim, AKP Lukmin Siregar SH mendapat jabatan yang sama di Polres Tapanuli Selatan. Sementara penggantinya AKP Harry Azhar Hasry Harahap. Selanjutnya, Kapolsek Tiga Panah, AKP JH Situmorang menjadi Kasat Samapta Polres Pakpak Bharat. Kekosongan di Polsek Tiga Panah untuk sementara dibawah kendali langsung Kapolres Tanah Karo, AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH.

“Almarhum AKP Efendi Munte yang meninggal seminggu lalu semestinya ikut dilantik hari ini,” ujar Kasubag Humas Polres Tanah Karo, Iptu Sayuti Malik, kepada wartawan.

Dalam kata sambutannya, KapolresTanah Karo, AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH mengatakan, mutasi jabatan strategis merupakan hal yang biasa. Perjalanan rotasi tugas merupakan tuntutan dalam pendewasaan dan pengalaman kerja personel Polri ke arah yang lebih profesional.

Selain mengucapkan selamat jalan bagi anggota yang pindah tugas. AKBP Agung juga mengimbau pejabat baru dan personel lainnya agar sigap menghadapi kegiatan Ops Lilin Toba dan tahapan Pemilukada Kabupaten Karo, yang sudah di depan mata.

Dalam mengawal daerah yang memiliki 17 kecamatan meliputi 258 kelurahan/desa dengan jumlah penduduk sekitar 3 ribu jiwa, diharapkan seluruh personel agar turut membantu dirinya. Agung juga mengimbau jajaran Kepolisian Resort Tanah Karo mampu bersosialisasi dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman. SumutPos

Filed Under: Berita Baru Tagged With: pergantian jababatan

Lima Rumah Terbakar di Bintang Meriah

2 December 2010 by karo Leave a Comment

Lima unit rumah papan, di Desa Bintang Meriah, Kecamatan Kuta Buluh, terbakar, Senin (29/11) pukul 22.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kerugian yang ditaksir mencapai Rp 500 juta.

Data diperoleh dari Kaban Kesbang Pol dan Linmas Pemkab Karo, Drs Suang Karo-Karo, rumah yang dilalap si jago merah tersebut masing-masing milik, Markasa Perangin-angin (28), Lit Ukur Perangin-angin (55), Ringan Perangin-angin (60), Nd Jafar Br Karo (85), dan Harapen Sinuraya (55).

Terkait asal api, Drs Suang Karo-karo menyatakan masih dalam tahap penyelidikan. Menurut Suang, usai menerima laporan adanya kebakaran menimpa rumah warga, pihaknya segera menerjunkan dua unit Damkar. Tiba di lokasi dan bekerjasama dengan masyarakat setempat, akhirnya setelah satu jam, api berhasil dijinakkan. (M-30/s) SIB

Filed Under: Berita Baru Tagged With: rumah terbakar

Mobil Pengangkut Dolomit Timpa Pengendara Sepeda Motor

2 December 2010 by karo Leave a Comment

Diduga melebihi tonase muatan yang ditentukan, truk colt diesel BK 8967 CD bermuatan batu dolomit mengalami kecelakaan lalu-lintas dengan menimpa seorang pengendara sepeda motor di jembatan Titi Kambing Desa Selandi Baru Kecamatan Payung, Senin (29/11) malam.

Hal itu mengakibatkan pengendara sepeda motor jenis Jupiter Z BK 3156 HM yang dikendarai Rahmat Ambalo (27) warga Berastagi Gang Rejeki Rumah Berastagi Karo, tewas di tempat kejadian.

Menurut saksi mata, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, berawal saat truk tersebut yang datang dari arah Tiganderket menuju Medan tidak sanggup mendaki tanjakan yang bertikungan ke arah kanan jalan tersebut.

Sehingga truk itu mundur ke arah belakang dan tanpa diketahui sopir kalau ternyata di belakangnya ada pengendara sepeda motor membawa muatan gerobak sate yang dikendarai Rahmat Ambalo dan terseret hingga ke beram jalan dan menimpa korban hingga tewas.

Ironisnya, begitu mengetahui kalau ternyata ada korban yang tertimpa truk, sopir truk itu melarikan diri di kegelapan malam, hingga kini belum diketahui identitasnya.

Kapolsek Tiganderket AKP E Situmorang bersama anggota yang menerima laporan langsung turun ke lokasi dan menghubungi Sat Lantas Polres Karo untuk melakukan evakuasi dan dibantu masyarakat. Korban pun baru bisa dikeluarkan dari timpaan truk, sekira pukul 24:00 Wib dan langsung dilarikan ke RSU Kabanjahe.

Kapolres Tanah Karo melalui Kasat Lantas Polres Karo AKP P Nainggolan SH didampingi Kanit Laka Ipda K Manullang kepada wartawan, Selasa (30/11) membenarkan adanya kejadian tersebut. “Sopir truk tersebut sedang kita cari dan barang bukti berupa satu unit truk dan sepeda motor telah diamankan untuk pengusutan lebih lanjut,” ujarnya. (M30/q) SIB

Filed Under: Berita Baru Tagged With: kecelakaan lalut lintas

Nama Batak Bukan dari Orangnya

18 November 2010 by karo 6 Comments

Batak sebagai nama etnik (suku) ternyata tidak berasal dari orang Batak sendiri, tapi diciptakan atau dikonstruksi oleh para musafir barat dan kemudian dikukuhkan oleh misionaris Jerman yang datang ke tanah Batak sejak tahun 1860 an.

Sebab dalam sumber-sumber lisan dan tertulis, terutama di dalam pustaha (tulisan tangan asli Batak) tidak ditemukan kata Batak untuk menyebut diri sebagai orang atau etnik Batak.

Jadi dengan demikian nama Batak tidak asli berasal dari dalam kebudayaan Batak melainkan sesuatu yang diciptakan dan diberikan dari luar. Demikian dikatakan sejarahwan dari Unimed, Ichwan Azhari dalam keterangan persnya, Minggu (14/11).

Ichwan Azhari yang juga Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial-Universitas Negeri Medan (Pussis-Unimed) yang baru mengakhiri penelitiannya selama 2 bulan pada arsip misionaris di Wuppertal, Jerman atas biaya Dinas Pertukaran Akademis (DAAD) pemerintah Jerman mengungkapkan, selain meneliti arsip misionaris Jerman, juga melengkapi datanya ke arsip KITLV di Belanda.

Selama meneliti, juga mewawancari sejumlah pakar ahli Batak di Belanda dan Jerman seperti Johan Angerler dan Lothar Schreiner.

Kata Batak menurut Ichwan, awalnya diambil para musafir yang menjelajah ke Sumatra dari para penduduk pesisir untuk menyebut kelompok etnik yang berada di pegunungan dengan nama bata .

Tapi nama yang diberikan penduduk pesisir ini berkonotasi negatif bahkan cenderung menghina untuk menyebut penduduk pegunungan itu sebagai kurang beradab, liar, dan tinggal di hutan,” ungkap Ichwan.

Pada sumber-sumber manuskrip Melayu klasik yang ditelusurinya, seperti manuskrip abad 17 koleksi Leiden juga ditemukan kata Batak di kalangan orang Melayu di Malaysia.

Penyebutan itu sebagai label untuk penduduk yang tinggal di rimba pedalaman semenanjung Malaka. Saat Malaka jatuh ke tangan Portugis (1511), Puteri Gunung Ledang yang sangat dihina dan direndahkan oleh teks ini, melarikan diri ke hulu sungai dan dalam teks disebut : “masuk ke dalam hutan rimba yang amat besar hampir dengan negeri Batak.Maka diambil oleh segala menteri Batak itu, dirajakannya Puteri Gunung Ledang itu dalam negeri Batak itu.”

Tidak hanya di Malaysia, di Filipina juga penduduk pesisir menyebut penduduk pedalaman dengan streotip atau label negatif sebagai Batak.

Untuk itu menurut Ichwan, cukup punya alasan dan tidak mengherankan kalau peneliti Batak terkenal asal Belanda bernama Van der Tuuk pernah risau dan mengingatkan para misionaris Jerman agar tidak menggunakan nama Batak untuk nama etnik karena imej negatif yang terkandung pada kata itu.

Di Malaysia dan Filipina penduduk yang diberi label Batak tidak mau menggunakan label merendahkan itu menjadi nama etnik mereka, ujarnya.

Sedangkan di Sumatra Utara label itu terus dipakai karena peran misionaris Jerman dan pemerintah kolonial Belanda yang memberi konstruksi dan makna baru atas kata itu, ungkapnya.

Dalam penelitiannya di arsip misionaris Jerman di Wuppertal sejak bulan September 2011, Ichwan Azhari melihat para misionaris sendiri awalnya mengalami keragu-raguan untuk menggunakan kata Batak sebagai nama etnik.

Hal ini dikarenakan kata Batak itu tidak dikenal oleh orang Batak ketika para misionaris datang dan melakukan penelitian awal. “Para misionaris awalnya menggunakan kata bata sebagai satu kesatuan dengan lander, jadi bata lander yang berarti tanah batak, merupakan suatu nama yang lebih menunjuk ke kawasan geografis dan bukan kawasan budaya atau suku,” terangnya.

Di arsip misionaris yang menyimpan sekitar 100 ribu arsip berisi informasi penting berkaitan dengan aktifitas dan pemikiran di tanah batak sejak pertengahan abad 19 itu, Ichwan menemukan dan meneliti puluhan peta, baik peta bata lander yang dibuat peneliti Jerman terkenal bernama Junghuhn, maupun peta-peta lain sebelum dan setelah peta Junghuhn dibuat.

Dari peta-peta yang diteliti tersebut, ungkap Ichwan memperlihatkan adanya kebingungan para musafir barat dan misionaris Jerman untuk meletakkan dan mengkonstruksi secara pas sebuah kata Batak dari luar untuk diberikan lepada nama satu kelompok etnik yang heterogen yang sesungguhnya tidak mengenal kata ini dalam warisan sejarahnya.

Dalam peta-peta kuno itu kata Bata Lander hanya digunakan sebagai judul peta tapi di dalamnya hanya nampak lebih besar dari judulnya nama-nama seperti Toba, Silindung, Rajah, Pac Pac, Karo dimana nama batak tidak ada sama sekali.

“Dalam salah satu peta kata Batak di dalam peta digunakan sebagai pembatas kawasan Aceh dengan Minangkabau,” ucapnya.

Bata Lander

Kata Ichwan, kebingungan para misionaris Jerman untuk mengkonstruksi kata Batak sebagai nama suku juga nampak dari satu temuan terhadap peta misionaris Jerman sendiri yang sama sekali tidak menggunakan judul bata lander sebagai judul peta dan membuang semua kata batak yang ada dalam edisi penerbitan peta itu di dalam laporan tahunan misionaris. “Padahal sebelumnya mereka telah menggunakan kata batak itu,” ucap Ichwan.

Kata Batak yang semula nama ejekan negatif penduduk pesisir kepada penduduk pedalaman dan kemudian menjadi nama kawasan geografis penduduk dataran tinggi Sumatra Utara yang heterogen dan memiliki nama-namanya sendiri pada awal abad 20 bergeser menjadi nama etnik dan sebagai nama identitas yang terus mengalami perubahan.

Setelah misionaris Jerman berhasil menggunakan nama Batak sebagai nama etnik, pihak pemerintah Belanda juga menggunakan konsep Jerman itu dalam pengembangan dan perluasan basis-basis kolonialisme mereka.

Bahkan dalam penelitian itu, ujar Ichwan ditemukan nama Batak digunakan sebagai nama etnik para elit yang bermukim di Tapanuli Selatan yang beragama Islam.

Dalam sebuah majalah yang diterbitkan di Kotanopan, Tapanuli Selatan, tahun 1922 oleh pemimpin orang-orang Mandailing seperti Sutan Naposo, Gunung Mulia dll, mereka menggunakan kata Batak sebagai identitas.

“Bahkan nama media mereka diberi nama Organ dari Bataksche-Studiefonds dan uniknya mereka tidak menggunakan marga Mandailing mereka di belakang nama,” ungkapnya. (rmd) analisa

Filed Under: Berita Baru Tagged With: karo bukan batak, pembuktian, penelitian

Muspida dan Anggota DPRD Karo “Sayangkan” Pemkab Karo Akan Kembalikan Bantuan Tanggap Darurat Sinabung ke Pusat

18 November 2010 by karo Leave a Comment

Muspida, pimpinan dan anggota DPRD Karo menyayangkan rencana Pemkab Karo akan mengembalikan Rp3,242 milyar lebih bantuan tanggap darurat ke Kementerian Sosial dan PNBP. Padahal, banyak biaya yang dikeluarkan pihak Muspida Karo selama proses mengungsikan puluhan ribu masyarakat dari desa-desa di kaki gunung Sinabung dan juga sebaliknya saat status gunung kembali kondusif, semua anggarannya ditampung masing-masing relawan.

Hal ini dikatakan Efendi Sinukaban, Sudarto Sitepu, Marthin Luther Sinulingga, Masdin DT Ginting dan Gilbert Ginting, anggota Fraksi PDI P, DPRD Karo kepada SIB, Jumat (12/11) di Kabanjahe.

Bukan sekali dua kali truk-truk polisi atau truk Batalyon menjemput ribuan warga dari berbagai desa di kaki Gunung Sinabung mengamankan masyarakat dari letusan Gunung Sinabung. Demikian juga sebaliknya, saat truk-truk ini mengantarkan puluhan ribu kembali ke desanya masing-masing ketika letusan berbahaya telah berakhir. Pengakuan pihak Muspida Karo, mereka sama sekali tidak ada menerima anggaran apa pun dari panitia yang dihunjuk bupati Karo.

Ganti-rugi anggaran ini bukan anggaran uang lelah, tapi memang pengeluaran yang berfakta dan ril. Kenapa ini tidak diperdulikan. Justru ironis malah dari Rp5.295.858.000 bantuan yang diterima Pemkab Karo sampai berakhirnya tanggap darurat, 24 September 2010, sisanya Rp3.242.756.850 akan segera dikembalikan ke Kementerian Sosial dan PNBP. Seharusnya, sebelum dana bantuan tersebut dikembalikan ke pusat, panitia atau Pemkab Karo selayaknya rapat koordinasi dengan Muspida dan pimpinan DPRD Karo. Kalau perlu libatkan pengusaha-pengusaha jambur (lost tempat penampungan pengungsi-red). Sebab, ada juga pihak pengusaha jambur belum menerima bantuan dari Pemkab Karo sampai kembalinya pengungsi meninggalkan jambur dan kembali ke desanya masing-masing, harap para anggota Fraksi PDI P DPRD Karo itu .

Kapolres Karo AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH, yang dikonfirmasi SIB, Jumat (11/11) di kantornya, Kabanjahe, perihal seberapa bantuan yang diterima pihaknya dari panitia dalam penanganan pengungsi Sinabung sampai berakhirnya pengungsian, mengaku tidak ada.

“Sampai saat ini Polres Karo tidak ada menerima bantuan dari Pemkab Karo dalam penanganan pengungsi Sinabung,” jelas Kapolres.

Hal senada juga diakui Letkol Inf M Simorangkir, ketika dikonfirmasi SIB, Jumat (11/11) via telepon selulernya. Selaku Dandim 0205/TK saat peristiwa letusan gunung berapi Sinabung terjadi sampai berakhirnya pengungsian Sinabung, mantan Dandim ini juga mengakui bahwa, sampai berakhirnya jabatannya (Sertijab-red), pihaknya tidak ada menerima bantuan apa pun dari Pemkab Karo. “Sama sekali tidak ada. Kalau namanya “uang lelah, kita pun tidak menuntut. Tapi kalau yang namanya pengeluaran untuk tugas pengamanan dan penyelematan masyarakat, seharusnya wajar dipertimbangkan. Justru saya prihatin ketika saya mendengar, Pemkab Karo akan mengembalikan bantuan “tanggap darurat” Rp3. 242 milyar lebih ke pusat karena tidak dipergunakan,” ujar Simorangkir yang saat ini mendapat jabatan baru di Korem 023/KS di Sibolga. (M37/y)SIB

Filed Under: Berita Baru Tagged With: dana sinabung

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 23
  • Page 24
  • Page 25
  • Page 26
  • Page 27
  • Interim pages omitted …
  • Page 30
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Darami Artikel

Simbaruna

  • Update Kamus Karo Online
  • Aplikasi Android Kamus Karo bas Play Store
  • Salah Penggunaan Istilah Untuk Orang Karo
  • Persiapen Perjabun Kalak Karo
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android

Komentar

  • Leo Perangin angin on Kebun Tarigan dan Gendang Lima Puluh Kurang Dua
  • karo on Website Kamus Karo Online
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Apinta perangin angin on Budaya Karo dalam Ekspresi Seni Lukis Modern Rasinta Tarigan

Categories

RSS Lagu Karo

  • La Kudiate
  • Percian
  • Rudang Rudang Sienggo Melus
  • Sayang
  • Nokoh

RSS Dev.Karo

  • Radio Karo Online v2.9
  • Kamus Karo v.1.2
  • Update Radio Karo Online 2.4
  • Bene bas Google nari
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android
  • Relaunching Situs Sastra Karo
  • Traffic Mulihi Stabil
  • Upgrade Server Radio Karo

Copyright © 2025 · Genesis Sample on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Home