• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Portal Berita Karo

media komunikasi Taneh Karo, sejarah budaya Karo.

  • Home
You are here: Home / Archives for Pertanian

Pertanian

Harga Tomat dan Cabe Mulai Naik di Tanah Karo

12 November 2010 by karo Leave a Comment

Harga tomat dan cabe kini mulai naik di Karo. Seminggu terakhir ini, harga tomat naik dari Rp3500/Kg menjadi Rp6000 sampai Rp8000/Kg . Demikian juga cabe merah dan cabe hijau naik dari rata-rata selama ini cabe merah Rp10.000/Kg menjadi Rp18.000/Kg diikuti cabe hijau naik dari Rp6.000/Kg menjadi Rp12.000/Kg.

Hal ini dikatakan Aceh Silalahi, anggota DPRD Karo yang juga selaku petani di Desa Pengambaten Kecamatan Merek, Karo kepada SIB, Senin (8/11) di Merek.

Tapi sayang, saat tomat dan cabe tidak panen raya di Karo harga membaik. Padahal, selama musim panen tomat baru-baru ini di Kecamatan Merek pada khususnya, harga relatif murah. Saat ini, musim panen tomat umumnya di Tigarunggu, Simalungun dan sebagian kecil di Desa Pengambaten Kecamatan Merek dan sebagian lagi di desa-desa lainnya di Kecamatan Naman Teran dan Desa Doulu, Berastagi, ujar Aceh Silalahi. (M37/ r)

Filed Under: Pertanian Tagged With: harga pertanian, rani

Petani Sumut Minta Pengusaha Hentikan Impor Jagung

3 November 2010 by karo Leave a Comment

Petani jagung di Sumatera Utara berharap, industri pakan ternak di daerah itu mulai menghentikan impornya menyusul masuknya musim panen jagung di berbagai sentra produksi.

“Kalau masih tetap impor, maka dikhawatirkan harga jagung lokal akan anjlok, padahal petani mulai panen awal November.

Panen sudah terjadi di Dairi, Karo dan Simalungun,” kata Ketua Himpunan Petani Jagung Indonesia, Jemaat Sebayang di Medan, Selasa (2/11).

Dewasa ini, akibat pasokan ketat, harga jagung pipil di tingkat petani mahal atau berkisar Rp2.600 – Rp2.700 per kg dan di pabrikan mencapai Rp3.000 per kg.

Tetapi meski mahal, petani tidak menikmatinya karena belum panen, padahal sebelumnya awal April lalu harga jagung masih di kisaran Rp2.300 per kg.

Bahkan, katanya, pada tahun 2009 harga jagung itu sempat anjlok dan harganya mencapai Rp2.000 per kg.

Dia menjelaskan, beberapa bulan terakhir ini, jagung impor terus ‘membanjiri’ pasar Sumut karena memang pasokan jagung lokal sangat ketat akibat musim tanam dilakukan bulan Agustus lalu.

Kebijakan impor produsen pakan itu dimaklumi mengingat kebutuhan jagung untuk bahan baku pakan tersebut memang harus dipenuhi.

“Tetapi dengan adanya panen mulai sekarang hingga awal Januari 2011, petani berharap pengusaha industri akan menghentikan sementara impor jagung,” kata Jemaat.

District Sales Manager Medan PT Dupont Indonesia, Suwandy Purba, mengakui, permintaan benih semakin sepi menjelang akhir tahun karena justru petani mulai panen.

Sebelumnya, kata dia, permintaan benih juga agak sepi yang diduga akibat pengaruh cuaca yang membuat musim tanam bergeser.

Padahal, kata dia, akhir tahun 2009, permintaan benih sempat naik sekitar 10 persen khususnya di daerah sentra produksi Kabupaten Langkat.

Meski permintaan masih melemah, Dupont menargetkan penjualan benih jagung tahun ini bisa naik 10 persen hingga 15 persen dari tahun lalu.

Keoptimisan naiknya penjualan itu juga dipicu dengan adanya penjualan varietas baru seperti P25 yang lebih tahan serangan penyakit hawar daun dan busuk tongkol.

Keunggulan P25 lainnya potensi hasil panennya di tingkat petani yang cukup tinggi atau rata-rata 8-9 ton per hektare dan sangat cocok untuk di daerah dataran tinggi di Sumut seperti di kawasan produsen utama jagung Sumut selama ini yakni Tanah Karo dan Simalungun yang juga sangat rentan dengan serangan hawar daun dan busuk tongkol.

Kepala Dinas Pertanian Sumut, M.Roem S, mengatakan, Sumut pada 2010 berupaya mempertahankan posisinya dalam daerah sepuluh besar penghasil jagung nasional dengan produksi 1.267.218 ton.

Tahun lalu, dengan produksi 1.190.822 ton, Sumut di peringkat kelima dan tahun ini diharapkan masih di sekitar peringkat itu dengan hasil 1.267.218 ton. (Ant)

Filed Under: Pertanian Tagged With: harga, perjuma juma

Kentang di Kabupaten Karo Melimpah, Daya Beli Lemah

13 October 2010 by karo Leave a Comment

rani kentangLemahnya daya beli kentang di luar negeri,membuat para pengirim kentang di Berastagi kewalahan mengatasi banyaknya hasil perodusi dalam bulan terakhir. Sihingga berimbas rendahnya harga kentang di pasaran mulai dari Rp3500 per kilogram turun menjadi Rp.2200 per kilogram. Sedangkan untuk pemesanan kentang tingkat lokal masih stabil. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Agronomis, CV Bintang Anugerah melalui direkturnya, Eddy Sofyan, Selasa (12/10) mengatakan, penurunan harga sayur mayur termasuk harga kentang turun cukup derastis. Lemahnya harga kentang adanya faktor pengiriman dilakukan pengirim keluar negeri, mengurangi daya beli di tingkat petani, ungkap Eddy.

Ditegaskannya, dari beberapa informasi yang di terima rekanan sesama eksportir, adanya penurunan daya beli di luar negri yang berdampak lemahnya daya beli pengirim di tingkat petani. Sementara salah satu eskportir kentang, berada di gudang sentosa jalan Udara Berastagi Tolaransi Ginting kepada wartawan, juga mengutarakan kondisi pasar di luar negeri sedikit melemah.

Daya beli yang biasanya dalam satu minggu 15 ton, kini hanya 5 hingga 6 ton. Sedangkan untuk hasil peroduksi di tingkat petani sekarang rata-rata mencapai 25 ton. “Sudah terlanjur banyak yang kita beli dari petani, sampai-sampi setok menumpuk di gudang, untuk mengatasi agar kita tidak mengalami kerugian yang lebih besar,kita menjajaki pesanan melalui Jakarta, sehingga hari ini, kita bisa melepas kentang sebanyak 18 ton ke Jakarta,” katanya.

Menurut T.Ginting, hasil peroduksi kentang ini, masih akan terus meningkat, mengingat salah satu senteral peroduksi kentang terbesar sekarang ada di Desa Kurbakti Kecamatan Merdeka. Diperkirakan mencapai 16 ribu ton. Mengingat besarnya hasil peroduksi yang belum terjual, akan berdampak menurunnya harga beli. Sehingga petani akan mengalai kerugian.

Beberapa petani kentang yang di temui di perladangan di Desa Kurbakti, Musa Surbakti, mengatakan keperhatinannya atas nasip petani kentang sekarang ini, jika dilihat dari sisi permodalan dalam satu batang kentang, mencapai Rp1500. “Jika kita menanam 1000 kentang, maka modal yang habis Rp1,5 juta. Kalau kondisi bagus bisa menghasilkan Rp9,8 juta. Atau keuntungan bersih Rp8,3 juta,” katanya. Dengan turunya harga kentang saat ini, kergian sudah di depan mata, ujarnya. (ps) Analisa

Filed Under: Pertanian Tagged With: banjir buah, hasil pertanian, panen

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 3
  • Page 4
  • Page 5

Primary Sidebar

Darami Artikel

Simbaruna

  • Update Kamus Karo Online
  • Aplikasi Android Kamus Karo bas Play Store
  • Salah Penggunaan Istilah Untuk Orang Karo
  • Persiapen Perjabun Kalak Karo
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android

Komentar

  • Leo Perangin angin on Kebun Tarigan dan Gendang Lima Puluh Kurang Dua
  • karo on Website Kamus Karo Online
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Apinta perangin angin on Budaya Karo dalam Ekspresi Seni Lukis Modern Rasinta Tarigan

Categories

RSS Lagu Karo

  • La Kudiate
  • Percian
  • Rudang Rudang Sienggo Melus
  • Sayang
  • Nokoh

RSS Dev.Karo

  • Radio Karo Online v2.9
  • Kamus Karo v.1.2
  • Update Radio Karo Online 2.4
  • Bene bas Google nari
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android
  • Relaunching Situs Sastra Karo
  • Traffic Mulihi Stabil
  • Upgrade Server Radio Karo

Copyright © 2025 · Genesis Sample on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Home