Lamenda melala kita kalak Karo si enggo tampil bas ajang musik nasional, mbaru-mbaru enda Dwi Nova Br Sembiring Pandia ikut kontes AFI janah asa gundari bas acara enda denga ia, mbera-mbera turah ukurna nge-sms beru sembiring enda gelahna ia tetap ras AFI janah adi banci ndatken juara 1, mbegiken ia ercakap Karo bas TV nasional pe enggo kal siakap terakap, alu sada salah sada ia ikut petandaken kerna kalak Karo man jelma sienterem.
Cara ndukung ia emekap kirimken SMS alu format : AFI NOVA kirim ku no 7288, erga per SMS emekap Rp. 2000.
Gunung Sinabung Kembali Meletus 15 Oktober 2013
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali meletus. Terjadi dua kali letusan, tapi status gunung masih waspada.
Petugas Pos Pemantauan Gunung Api Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra menyatakan letusan pertama terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Sementara letusan kedua pada pukul 04.00 WIB. Akibat letusan itu, muncul kawah baru di jalur pendakian dekat Danau Lau Kawar.
“Letusan pertama itu yang kemungkinan menyebabkan adanya kawah baru,” kata Armen kepada wartawan, Selasa (15/10/2013).
Hingga pukul 08.30 WIB, Gunung Sinabung masih menunjukkan tanda-tanda aktif. Melalui alat monitor di pos pemantauan diketahui, masih terjadi gempa-gempa vulkanik.
Kendati ada letusan, sejauh ini status gunung belum berubah, tetap berstatus waspada. Status itu ditetapkan Minggu (29/9).
Sebelum letusan hari ini, Gunung Sinabung meletus pada Minggu (15/9) dan Selasa (17/9).
Letusannya menghasilkan asap bercampur abu vulkanik yang menyebar ke sejumlah desa. Akibatnya, pengungsian terjadi dan jumlahnya sempat mencapai 15.691 jiwa. Detik
Letusan Gunung Sinabung Ciptakan 4 Kawah Baru
Letusan Gunung Sinabung hari ini telah menciptakan empat kawah baru. Kawah-kawah kecil yang menyemburkan asap itu menyebabkan warga khawatir.
Kawah baru itu berada di sekitar jalur pendakian dari Danau Kawar, Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Pada Selasa (15/10/2013) pagi, ratusan warga sekitar menyaksikan fenomena alam ini.
“Kawah-kawah baru itu, paling sedikit ada empat ini, posisinya sudah semakin ke bawah, bukan di sekitar puncak lagi. Ini makanya kita agak khawatir,” kata Simon Sitepu, salah seorang warga Kuta Gugung.
Kawah-kawah itu diduga tercipta saat letusan pertama sekitar pukul 01.00 WIB. Dibanding letusan kedua yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, letusan pertama lebih kuat. Letusan itu juga menyebabkan terjadinya longsoran di lereng gunung.
Kendati terjadi letusan, status Gunung Sinabung tidak mengalami perubahan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan gunung ini berstatus waspada.(Detik).
Aplikasi Android Radio Karo Online
Mulai wari enda enggo banci i pakendu aplikasi Radio Karo bas Android
Download RadioKaro.apk arah http://sentabi.github.io/radiokaro/
Laporan Perkembangan Gunung Sinabung Tanggal 23 Sep 2013 sampai Pukul 06.00 WIB
KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
BADAN GEOLOGI
JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122
JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950
Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371 Faksimile: 022-7216444, 021-5228372 E-mail: [email protected]
I. PENDAHULUAN
Gunungapi Sinabung secara administratif terletak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, secara geografis terletak pada posisi 3o 10’ LU, 98o 23,5’ BT dengan ketinggian 2460 meter di atas permukaan laut, berbentuk strato
Paska penurunan aktivitas vulkanik G. Sinabung, yaitu dari status Awas menjadi Siaga pada tanggal 23 September 2010 dan dari Siaga menjadi Waspada pada tanggal 7 Oktober 2010, aktivitas vulkanik cenderung menurun namun dengan fluktuasi. Pemantauan dengan metoda visual, seismik, dan deformasi terus dilakukan untuk melakukan penilaian tingkat aktivitas G. Sinabung. Tanggal 15 september 2013 aktivitas G. Sinabung meningkat sehingga status G. Sinabung dinaikkan dari Waspada menjadi Siaga.
I. VISUAL
A. Tanggal 22 September 2013
Pukul 00.00 – 06.00 WIB, Cuaca berawan-mendung, angin perlahan-sedang dari arah barat, suhu udara 16.5 °C. Gunung tertutup kabut OII.
Pukul 06.00 – 12.00 WIB, Cuaca cerah-berawan, angin perlahan – sedang dari arah Barat, suhu udara 17-26°C. Gunung kabut 0I.
Pukul 12.00 – 18.00 WIB, Cuaca cerah, angin perlahan – sedang dari arah Barat, suhu udara 23-26°C,Gunung jelas asap putih tebal 50m condong ke Tenggara.
Pukul 18.00 – 24.00 WIB, Cuaca cerah, angin perlahan – sedang dari arah Barat, ,Gunung malam hari tak teramati, suhu udara 17-19°C.
B. Tanggal 23 September 2013
Pukul 00.00 – 06.00 WIB, Cuaca Cerah, angin perlahan-sedang dari arah barat, Gunung jelas, asap putih tebal 50-150 m, suhu udara 17-19 °C.
II. KEGEMPAAN
A. Tanggal 22 September 2013
Pukul 00.00 – 06.00 WIB, 1 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) amplituda 9 mm, lama gempa 8 detik, S-P 1.5 detik, 1 kali gempa Vulkanik dangkal (VB) amplitude 6, lama gempa 5.5, 1 kali gempa tektonik jauh, amplitude 7mm, lama gempa 130 detik, 1 kali gempa Tektonik Lokal, amplitude 10mm, lama gempa 25 detik, S-P 4.5 detik.
Pukul 06.00 – 12.00 WIB, 3 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) amplituda 5-10 mm, lama gempa 6,5-12 detik, S-P 1,5 – 2 detik. 2 kali gempa Hembusan (Hb) amplituda 4 – 7 mm lama gempa 20 – 25 detik.
Pukul 12.00 – 18.00 WIB, 3 kali tektonik jauh(TJ),amplitude 18-44mm, lama gempa 80-230 detik, S-P 34 – 52.5 detik. 1 kali gempa Hembusan (Hb) amplituda 10 mm, lama gempa 20 detik.
Pukul 12.00 – 18.00 WIB, 3 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) amplituda 5-7 mm, lama gempa 5-6 detik, S-P 0,5-1 detik.
B. Tanggal 23 September 2013
Pukul 00.00 – 06.00 WIB, 5 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) amplituda 4-10 mm, lama gempa 5-10 detik, S-P 0,5-1 detik, 2 kali gempa Hembusan (Hb) amplituda 3 mm lama gempa 10 – 12 detik , 1 kali gempa Tektonik Jauh (TJ), amplitude 6 mm, lama gempa 745 detik, S-P – detik.
III. ANCAMAN BAHAYA
Kawasan rawan bencana III (KRB III), adalah kawasan yang sangat berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, guguran lava, lontaran batu (pijar), hujan abu lebat dan gas beracun.
Kawasan rawan bencana II (KRB II), adalah kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, guguran lava, lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat.
Kawasan rawan bencana I (KRB I) adalah kawasan yang berpotensi terlanda lahar dan tertimpa hujan abu. Apabila letusannya membesar, maka kawasan ini
kemungkinan berpotensi tertimpa lontaran batu (pijar) berdiameter lebih kecil dari 2 cm.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pemantauan kegempaan dan visual, maka kegiatan G. Sinabunghingga tanggal 23 September 2013 pukul 06:00 WIBmasih pada status Siaga (Level III).
Aktivitas vulkanik G. Sinabung berdasarkan pengamatan visual maupun instrumental masih berfluktuasi.
Jika terjadi perubahan peningkatan/penurunan aktivitas vulkanik G. Sinabung secara signifikan, maka tingkat kegiatannya dapat dinaikan/diturunkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya.
V. REKOMENDASI
Sehubungan dengan G. Sinabung dalam status SIAGA, maka kami rekomendasikan:
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki dan melakukan aktivitas pada radius 3 km dari Kawah Sinabung. Masyarakat di Desa Sukameriah yang berada dalam radius 3 km agar diungsikan terlebih dahulu.
Perlunya penyediaan masker dan air bersih di daerah-daerah yang terdampak hujan abu.
Jika masyarakat yang berada di luar radius 3 km dan merasa tidak nyaman dengan keberadaan hujan abu, maka disarankan agar masyarakat di daerah terdampak hujan abu untuk mengungsi ke tempat yang dinilai aman.
Masyarakat agar tetap tenang dan agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Karo / Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas G. Sinabung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung di Jl. Kiras Bangun, Gg. Kayu Bakar, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo selalu berkoordinasi langsung dengan Pemerintah Kabupaten / Muspida Karo, BPBD Provinsi dan Satlak PB Kabupaten Karo dalam memberikan informasi tentang aktivitas G. Sinabung.
Badan Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dan Satlak PB Kabupaten Karo dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Sinabung.
Laporan Perkembangan Gunung Sinabung Tanggal 20 Sep 2013 sampai Pukul 12.00 WIB
KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
BADAN GEOLOGI
JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122
JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950
Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371 Faksimile: 022-7216444, 021-5228372 E-mail: [email protected]
I. PENDAHULUAN
Gunungapi Sinabung secara administratif terletak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, secara geografis terletak pada posisi 3o 10’ LU, 98o 23,5’ BT dengan ketinggian 2460 meter di atas permukaan laut, berbentuk strato
Paska penurunan aktivitas vulkanik G. Sinabung, yaitu dari status Awas menjadi Siaga pada tanggal 23 September 2010 dan dari Siaga menjadi Waspada pada tanggal 7 Oktober 2010, aktivitas vulkanik cenderung menurun namun dengan fluktuasi. Pemantauan dengan metoda visual, seismik, dan deformasi terus dilakukan untuk melakukan penilaian tingkat aktivitas G. Sinabung. Tanggal 15 september 2013 aktivitas G. Sinabung meningkat sehingga status G. Sinabung dinaikkan dari Waspada menjadi Siaga.
I. VISUAL
A. Tanggal 20 September 2013
Pukul 00.00 – 06.00 WIB, Cuaca berawan-cerah, angin kencang dari arah barat laut, suhu udara 15-17 °C. Gunung tampak jelas,asap putih tebal, tinggi asap 50m.
Pukul 06.00 – 12.00 WIB, Cuaca mendung-cerah, angin perlahan – kencang dari arah Barat, suhu udara 15-23°C. Gunung jelas – 0 – I kabut, asap putih sedang. Tinggi asap 50m.
II. KEGEMPAAN
A. Tanggal 20 September 2013
Pukul 00.00 – 00.06 WIB, 6 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) amplituda 8 -37 mm, lama gempa 6 – 18 detik, S-P 1,5 – 2 detik, 2 kali gempa Hembusan (Hb) amplituda 7 – 8 mm lama gempa 20-25 detik.
Pukul 06.00 – 12.00 WIB, 7 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) amplituda 12-110 mm, lama gempa 8-35 detik, S-P 1,5 – 2,5 detik. 2 kali gempa Hembusan (Hb) amplituda 15-21 mm lama gempa 15-27 detik.
III. ANCAMAN BAHAYA
Kawasan rawan bencana III (KRB III), adalah kawasan yang sangat berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, guguran lava, lontaran batu (pijar), hujan abu lebat dan gas beracun.
Kawasan rawan bencana II (KRB II), adalah kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, guguran lava, lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat.
Kawasan rawan bencana I (KRB I) adalah kawasan yang berpotensi terlanda lahar dan tertimpa hujan abu. Apabila letusannya membesar, maka kawasan ini kemungkinan berpotensi tertimpa lontaran batu (pijar) berdiameter lebih kecil dari 2 cm.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pemantauan kegempaan dan visual, maka kegiatan G. Sinabung hingga tanggal 20 September 2013 pukul 12:00 WIBmasih pada status Siaga (Level III).
Aktivitas vulkanik G. Sinabung berdasarkan pengamatan visual maupun instrumental masih berfluktuasi.
Jika terjadi perubahan peningkatan/penurunan aktivitas vulkanik G. Sinabung secara signifikan, maka tingkat kegiatannya dapat dinaikan/diturunkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya.
V. REKOMENDASI
Sehubungan dengan G. Sinabung dalam status SIAGA, maka kami rekomendasikan:
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki dan melakukan aktivitas pada radius 3 km dari Kawah Sinabung. Masyarakat di Desa Sukameriah yang berada dalam radius 3 km agar diungsikan terlebih dahulu.
Perlunya penyediaan masker dan air bersih di daerah-daerah yang terdampak hujan abu.
Jika masyarakat yang berada di luar radius 3 km dan merasa tidak nyaman dengan keberadaan hujan abu, maka disarankan agar masyarakat di daerah terdampak hujan abu untuk mengungsi ke tempat yang dinilai aman.
Masyarakat agar tetap tenang dan agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Karo / Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas G. Sinabung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung di Jl. Kiras Bangun, Gg. Kayu Bakar, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo selalu berkoordinasi langsung dengan Pemerintah Kabupaten / Muspida Karo, BPBD Provinsi dan Satlak PB Kabupaten Karo dalam memberikan informasi tentang aktivitas G. Sinabung.
Badan Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dan Satlak PB Kabupaten Karo dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Sinabung. (kab karo)