INGAT markisa dan jerus manis, ingat pula nama Berastagi, sebuah wilayah tujuan wisata utama di Tanah Karo yang terletak di ketinggian sekitar 4.594 kaki dari permukaan laut. Kawasan ini dikelilingi barisan gunung-gunung, memiliki udara yang sejuk dari hamparan perladangan pertaniannya yang indah, luas, hijau.
Markisa brastagi sangat terkenal sampai ke seluruh Indonesia, dan banyak dibuat saripati sirup. Memang di Brastagi kalau tidak menikmati buah terasa kurang lengkap. Apalagi cuaca dingin dan sejuk sangat mendukung wisatawan, untuk memakan lebih banyak makanan.
Brastagi merupakan daerah tujuan wisata yang memiliki fasilitas lengkap di Tanah Karo, seperti hotel berbintang, restoran, golf, dan lain-lain, sampai kepada hotel yang tarifnya relatif dapat terjangkau. Brastagi juga dikenal dengan julukan “Kota Markisa dan Jeruk Manis”.
Dari Kota Berastagi, para pengunjung akan menikmati pemandangan yang indah ke arah pegunungan yang masih aktif, yaitu Gunung Sibayak dan Sinabung. Untuk mendaki Gunung Sibayak diperlukan waktu lebih kurang 3 jam perjalanan.
Selain buah-buahan, Berastagi juga terkenal sebagai penghasil berbagai jenis sayur-sayuran, buah-buahan, dan bunga-bunga. Di Kota Brastagi dilaksanakan beberapa agenda pariwisata, antara lain “Pesta Bunga dan Buah” dan festival kebudayaan “Pesta Mejuah-juah”, yang digelar setiap tahun.
Tanah Karo juga memiliki tradisi yang telah turun-temurun dilakukan, yaitu “Kerja Tahun”. Kegiatan ini diselenggarakan setiap tahun oleh orang-orang Karo yang tinggal di daerah tersebut, ataupun yang sudah merantau datang kembali ke perkampungan. Acaranya saling berkunjung dan bersilaturahmi.
Kawasan Berastagi memiliki panorama alam mirip Puncak atau kalau di Bandung mirip daerah Lembang. Perjalanan dari Kota Medan menuju Brastagi, memakan waktu antara 1,5 hingga 2 jam menggunakan kendaraan pribadi.
Sedangkan bila menggunakan angkutan umum, bisa ditempuh dalam waktu 3 jam dengan menempuh jarak sekitar 80 km. Menariknya, di sepanjang perjalanan dapat dinikmati pemandangan yang sangat indah di kiri dan kanan jalan. Seperti perkebunan teh dan tembakau, serta aktivitas keseharian masyarakat Sumatra Utara.
Panorama alamnya yang begitu menawan dengan kesejukan suhu udaranya, dipastikan akan membuat siapa pun yang pernah berkunjung ke Brastagi merasakan sesuatu yang nyaman. Udara di sini sangat bersih dan sejuk, ini karena dikelilingi oleh pegunungan dan hutan-hutan yang sangat indah.
Dari Berastagi, perjalanan dapat dilanjutkan ke Tongging, sebuah kawasan wisata yang memiliki Air Terjun Sipiso Piso. Nama Piso mempunyai arti pisau. Memang air terjun ini tajam dan dalam, dengan dikelilingi oleh jurang yang sangat dalam di tanah Sumatra Utara. Jarak lokasi menuju air terjun ini kalau dari Kabanjahe sekitar 24 km, dan letaknya di sekitar tepi Danau Toba bagian utara.
Pemandangan di sekitar air terjun sangat indah, dengan ketinggian sekitar 130 meter. Namun untuk mencapai air terjun, dibutuhkan kehati-hatian dan kerja keras. Sebab jalan setapak menuju air terjun sangat curam dan banyak kelokan. Namun tentunya ada kepuasan sendiri saat bisa menikmati Brastagi dengan semua objek wisatanya. (efrie ch./”GM“)**
nb : judul asli Brastagi Tiada Duanya, brastagi seharusnya pake ‘e’ jadi Berastagi, bukan brastagi.
Leave a Reply