• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Portal Berita Karo

media komunikasi Taneh Karo, sejarah budaya Karo.

  • Home
You are here: Home / Archives for Berita Baru

Berita Baru

Tari Landek Piso Surit Catat Rekor Muri

8 December 2011 by karo Leave a Comment

Tarian tradisional etnis Karo, Landek Piso Surit, yang dibawakan 1.184 pelajar di Sumatera Utara berhasil masuk Museum Rekor-Dunia Indonesia atau Muri dengan jumlah peserta terbanyak.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara Naruddin Dalimunthe di Medan, Sabtu (26/11/11) mengatakan, rekor Muri tersebut merupakan suatu kebanggaan sendiri bagi Sumatera Utara, karena keberagaman budaya yang ada di daerah itu dapat menjadi aset yang luar biasa.

Sebelumnya pihaknya menargetkan hanya 1.000 peserta yang akan menarikan Tarian Landek Piso Surit tersebut. Tetapi pada hari pelaksanaan, ternyata jumlah pesertanya melebihi jumlah yang ditargetkan semula.

“Setelah dihitung oleh petugas Muri ternyata jumlahnya mencapai 1.184 peserta. Ini tentunya sangat menggembirakan bagi kita. Ke depan kita akan mengusahakan lagi tercipta rekor Muri baru, dengan tari dari etnis lainnya yang ada di Sumut,” katanya.

Ia mengatakan rekor Muri yang telah dicatat tersebut menjadi aset yang berharga bagi Sumut dalam upaya membangkitkan dunia kepariwisataan di daerah itu. Selain keindahan alam yang ada di Sumut dewasa ini, keanekaragaman budaya yang ada juga diharapkan menjadi daya tarik kedatangan wisatawan.

“Esok harus lebih baik dari hari ini, hari ini lebih baik dari kemarin. Itu adalah moto kita. Kita berharap pariwisata Sumut tahun-tahun mendatang dapat lebih baik lagi. Rekor Muri akan terus kita ciptakan,” katanya.

Deputi Manajer Muri Awan Rahargo mengatakan, dengan penari yang mencapai 1.184 orang, maka Muri mencatatnya sebagai rekor budaya terbaru untuk kategori penari terbanyak untuk tarian Landek Piso Surit di Indonesia.

“Karena memang sebelumnya belum pernah ada yang melakukan atau mempergelarkan tarian etnis Karo tersebut secara massal dengan jumlah yang mencapai ribuan orang,” katanya.

Ia mengatakan, rekor Tarian Landek Piso Surit tersebut merupakan rekor ke-5.211 selama 21 tahun Muri berdiri. Rekor demi rekor diyakini akan terus bertambah mengingat banyak daerah maupun individu di Indonesia yang ingin sekali mengangkat potensi budayanya.

“Ada beberapa kriteria yang bisa dicatat dalam rekor Muri di antaranya belum pernah terjadi dan harus superlatif, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas, unik dan langka,” katanya. (kompas)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: landek, tari piso surit

Trotoar Kota Berastagi Disesaki PKL

15 November 2011 by karo Leave a Comment

Meski sudah berulangkali ditertibkan agar tidak berjualan di sepanjang Jalan Veteran Berastagi, namun para pedagang kaki lima (PKL) masih tetap membandel menggelar dagangannya.

Tentu saja pemandangan di kawasan yang banyak dilalui para pejalan kaki terlihat semaraut. Belum lagi parkir berlapis di pinggir jalan, semakin menambah kesemrawutan Kota Berastagi.

Pantauan Jurnal Medan, Selasa (14/11), para PKL tetap saja tidak menghiraukan imbauan Pemkab Karo yang menginginkan Kota Berastagi terlihat asri, nyaman dan tertib.
Seperti dikatakan Nd Fina, pedagang monza yang berjualan di Pasar Tingkat Berastagi.
Banyaknya pedagang liar menjajakan dagangannya di trotoar sepanjang Jalan Veteran membuat pengunjung enggan berbelanja ke Pasar Tingkat di Desa Lau Mulgap II Berastagi.

“Kami pedagang monza yang berjualan di Lost Jahe-jahe keberatan dengan para pedagang liar yang berjualan di sepanjang Jalan Veteran dan di depan Pusat Pasar Berastagi. Sebab, kami sempat dilarang Satpol PP berjualan di sana.
Setelah kami pindah ke dalam Lost Jahe-jahe, kini para pedagang liar dibiarkan menggelar dagangannya tanpa ada larangan dari Satpol PP,” ujar Nd Fina kecewa. “Kami minta Pemkab Karo jangan pilih kasih dalam menertibkan para PKL,” tambahnya.

Filed Under: Berita Baru Tagged With: berastagi, pedagang kaki lima, trotoar

Makam Pahlawan Garamata Perlu Perhatian

15 November 2011 by karo Leave a Comment

Anggota DPRD Sumut Ir. Taufan Agung Ginting MSP mengimbau kepada Bupati Ke­na Ukur Surbakti dan Ketua DPRD Karo Efendy Sinukaban SE untuk memperhatikan ma­kam pahlawan nasional Kiras Bangun (Garamata) di Desa Batu­karang, Kecamatan Payung.
Pasalnya, makam yang baru se­lesai dibangun itu kurang mendapat perhatian dari pe­merintah setempat.

“Makam tersebut bukan sa­ja milik warga Sumut, tapi su­dah milik nasional. Apa kita ti­dak risih melihat kondisi ba­ngu­nan yang sangat memprihatinkan. Layaknya seperti “sapo terulang” (gubuk tempat ber­teduh di ladang),” ujar Taufan Agung Ginting menjawab Rekro Tarigan, salah seorang peserta dialog di aula PPWG GBKP, Zentrum Kabanjahe, kemarin.

Taufan juga memberi ma­su­kan kepada eksekutif, agar taman di seputaran makam tersebut lebih diperindah pe­na­taanya. Karena, makam pah­la­wan nasional layak dijual ke­pada penikmat wisata sejarah. Selain itu, Taufan meminta aparat Kejaksaan Negeri Ka­ban­jahe mengusut dugaan pe-nyimpangan dana pembangunan makam tersebut. “Seingat saya, dana pembangunan di luar pertapakan sebesar Rp500 juta yang ditampung dalam APBN Tahun Anggaran 2010.

Masak dengan dana sebesar itu, kondisi bangunan sudah bocor-bocor, catnya terkelupas dan bangunan ada retak-retak. Padahal baru satu tahun siap dikerjakan oleh rekanan. Saya menduga disain bangunan juga tidak sesuai dengan besteknya. Pasalnya, perpustakaan yang se­mula direncanakan ada ter­nya­ta tidak ada,” tandasnya.
“Pemkab Karo harus berada di front terdepan, karena ma­kam itu sekarang milik na­sio­nal dan kebanggaan masyara­kat Karo, jati diri daerah ini,” tambah Taufan.

Sementara Rekro Tarigan, warga Desa Batukarang menu­ding Pemkab Karo tidak peduli dengan makam pahlawan na­sional tersebut. Kesannya, bupati sekarang sama seperti bu­pati terdahulu. “Jangankan di­torehkan ke sana, singgah se­bentar saja tidak pernah ka­mi lihat. Apa salahnya, kalau se­perti peringatan hari kemer­de­ka­an atau hari pahlawan mi­sal­nya, berziarah atau tabur bunga ke sana. Kalau bupati sa­ja tidak peduli, jangan harap masya­rakat juga peduli, bagai­mana pula dengan generasi muda bangsa,” ujar Tarigan kesal.

“Fungsi makam pahlawan bu­kan untuk mengkultuskan, tapi sebagai wujud penghargan dan penghormatan terhadap jasa-jasa para pahlawan/pejuang, sarana pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan dan sebagai obyek studi dan ziarah wisata,” tambahnya.
Lebih lanjut Tarigan mengatakan, semua daerah bangga memiliki pahlawan nasional yang berasal dari daerahnya.

Keadaan serupa justru bertolak belakang dengan Tanah Karo. Ter­lepas dari siapa dan bagai­mana Kiras Bangun, dia seka-rang pahlawan nasional. “Tidak gampang lolos verivikasi peng­usulan pahlawan nasional. Pro­sesnya sangat lama dengan se­jumlah tahapan dan seleksi yang sangat ketat. Jejak rekam harus jelas dan semua diinfestigasi tim yang berwenang,” kesalnya. (jurnas)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: garamata, pahlawan karo

Diskusi Lions Club Tanah Karo Simalem, Ayo, Cegah Kerusakan Bumi !

15 November 2011 by karo Leave a Comment

PENGRUSAKAN lingkungan akan berdampak terhadap pemanasan global dan mengharuskan semua elemen anak bangsa bertanggungjawab melakukan berbagai upaya nyata. Upaya nyata itu, seperti penanaman pohon sekaligus mencegah kerusakan lingkungan lebih parah lagi. ” Bumi kita, lingkungan, menjadi tanggungjawab kita”.

Hal itu terungkap saat sillaturahmi dan diskusi Lions Club Tanah Karo Simalem tentang kerusakan lingkungan di resto Bak Ku Teh, Kabanjahe, pekan lalu.

“Terjadinya Global Warning akibat kebijakan pemerintah yang tidak tepat. Pengelolaan hutan yang salah, menyebabkan hutan tropis hancur serta tidak memberikan manfaat yang signifikan baik bagi pemerintah maupun bagi penduduk di sekitarnya. Yang mengeruk keuntungan adalah pengusaha yang secara semena-mena menghancurkan hutan yang menjadi tempat menyimpan air dan penghasil oksigen bagi mahluk hidup dan tempat hidup flora dan fauna,” ujar presiden Lions Club Tanah Karo Simalem, Alex Candra.

Dikatakannya, pengelolaan yang salah menyebabkan bencana banjir dan dampak lingkungan lain. Justru yang paling merasakan dampak tersebut adalah masyarakat sekitar. Bertambahnya suhu global yang tidak dapat dicegah lagi dan perubahan iklim mungkin sudah terjadi.

“Sejalan dengan program Lions Club Internasional, semua elemen anak bangsa, tidak terkecuali Lions Club Tanah Karo Simalem harus peduli menjaga kelestarian lingkungan hidup. Pasalnya, ujar Alex Candra, beberapa tahun belakangan dampak kerusakan lingkungan hidup makin terasa. 20 tahun yang lalu kota Berastagi dan Kabanjahe siang hari masih banyak ditemukan orang pakai jaket, menandakan betapa dinginnya kala itu. Nah sekarang panasnya bukan main,” tegas Candra didampingi Sekretarisnya L Antoni, SE.

Senada hal itu, L. Lesta Karo-Karo, MM yang juga Camat Kabanjahe menyebutkan, upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain membuat sebanyak mungkin sumur resapan air yang dapat menampung air hujan, membenahi kebijakan pengelolaan hutan yang berpihak kepada rakyat dengan melibatkan masyarakat untuk menjaga hutan di daerahnya masing-masing serta menanam pohon yang tepat bertujuan reintroduksi dan konservasi.

Sementara L. Benyamin Sukatendel, SE, MM mengatakan, Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Lebih jauh dikatakannya, menurut UU No. 32 tahun 2009 lingkungan hidup, kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya mempengaruhi alam itu sendiri. Kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam persoalan lingkungan hidup, manusia mempunyai peranan yang sangat penting. (jurnal)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: kerusakan hutan

Anggota DPRD Sumut Minta Bupati Karo Cegah Dini AIDS/HIV

10 November 2011 by karo Leave a Comment

Anggota DPRD Sumut, Ir Taufan Agung Ginting minta Bupati Tanah Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti untuk meningkatkan rasa empati dan melakukan cegah dini terhadap penyakit Acquired Immunodefiency Syndrom dan Human Immunodeficiency Virus (AIDS/HIV) yang sudah menyebar di seluruh kecamatan di kabupaten itu.

“Bupati harus melakukan cegah dini penyebaran dan memberikan pengobatan maksimal bagi penderita penyakit melemahnya kekuatan dalam tubuh itu,” ujar Ir Taufan Agung Ginting kepada pers di Medan, Selasa (8/11).

Taufan Agung yang merupakan anggota DPRD dari fraksi PDI – Perjuangan itu, mengatakan, langkah itu perlu segera diambil setelah diperoleh laporan bahwa virus HIV yang menyebabkan penyakit AIDS di Kabupaten Karo sudah menyebar dan berstatus “endemis”.

Hal yang mengagetkan dan menyedihkan, warga bumi turang (Kabupaten Karo-red) dikategorikan Kabupaten peringkat ke III (tiga) sebagai pengidap HIV se Sumatera Utara.

Selain kepada Bupati, mantan Sekretaris Komisi E DPRD Sumut yang membidangi masalah kesejahteraan ini, juga meminta kepada Dinas Kesehatan untuk proaktif berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, agar penyakit maut itu dapat ditanggulangi secara cepat dan tepat.

“Saya sudah hubungi Pak Kadis Kesehatan Sumut agar memberi perhatian maksimal, dan Pak Kadis siap membantu pasien untuk dirujuk ke RS Adam Malik Medan,” lanjut anggota dewan asal pemilihan Sumut X yang mencakup Karo, Dairi dan Pak-pak Barat ini.

“Namun saya berharap agar proses rujukannya dipermudah, jangan dipersulit. Jangan pasiennya sudah mati, baru keluar surat-suratnya,” lanjut Plh Ketua DPC PDI-P Tanah Karo ini.

Ir Taufan menambahkan, penanggulangan penyakit ini harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan banyak pihak. “Dalam kasus di Tanah Karo, kita minta dilokalisasi agar penyebarannya tidak meluas sampai ke mana-mana,” katanya.

Perhatian Penuh

Sebelumnya, Kadis Kesehatan Sumut dr Chandra Syafei menandaskan, pihaknya siap memberikan perhatian penuh terhadap pasien AIDS dari Tanah Karo. “Ini kan isu nasional, jadi kita sepenuhnya siap bantu. Kita sudah turunkan tim ke lokasi,” katanya.

Menurut dr Chandra, pihaknya juga siap membantu pasien yang dirujuk ke RS Adam Malik. “Jika prosedurnya dipersulit, lapor ke saya, pasti kita tindak,” katanya.

Berdasarkan laporan, di Tanah Karo terdapat 17 kecamatan yang sudah terserang virus ini, dan di Kota Kabanjahe ada 98 kasus serta Kota Berastagi 56 kasus.

Dari 295 kasus, usia di bawah 5 tahun ada 8 orang, usia 15-24 33 orang, usia 25-49 tahun 242 orang, dan diatas usia 50 tahun 12 orang, serta terdiri dari 215 laki-laki dan 80 perempuan.

Jumlah ini meningkat ketika Pemkab Karo melalui Dinas Kesehatan melaksakan survei mulai tahun 2005. Karena, pertama kali ditemukan di Karo pada 2004 sebanyak 2 kasus dan sudah meninggal dunia. Hingga 2006-2011 jumlahnya semakin meningkat. (sumbar)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: HIV

Dan Dim 0205/Tanah Karo – Kalau Kita Berbuat Baik Tuhan Pasti Tahu

6 November 2011 by karo Leave a Comment

KALAU kita berbuat baik Tuhan pasti tahu, kita berbuat jahat Tuhan juga tahu, Tapi jika kita berbuat baik jangan hanya Tuhan yang tahu, tetapi masyarakat juga harus tahu.

Demikian dikatakan Dan Dim 0205/Tanah Karo Letkol Kav. Prince Meyer Putong SH pada acara silaturahmi dengan Danramil se Kabupaten Karo, LVRI, PPM, dan FKPPI di Makodim 0205/Tanah Karo, Jumat (4/11).

Dalam silaturahmi itu, Prince Meyer Putong memberikan pemaparan singkat tentang Bela Negara dan Tu­gas Pokok Kodim

Menurut Meyer, bela ne­gara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik In­donesia (NKRI) yang berda­sarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

“Setiap warga negara ber­hak dan wajib ikut serta da­lam usaha pembelaan Nega­ra,” ujarnya.Lebih lanjut dikatakannya, untuk menjaga agar bangsa ini tidak mudah terpecah-pecah dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, maka kita perlu mngetahui dan memahami 4 pilar bangsa. Yakni Pancasila, Negara Kesatuan Re­publik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945.

Selanjutnya Meyer juga menyebutkan hal-hal yang per­lu diwaspadai, yakni me­nyangkut Isu tentang Demokrai, Hukum dan HAM, Tero­risme dan Lingkungan Hi­dup.Sebelumnya Ketua LVRI NC Sembiring mengatakan, kita yang tersisa dan yang ter­tinggal ini janganlah menyia-nyiakan perjuangan teman-teman yang telah mendahului kita yang sekarang telah berada di makam pahlawan. “Dulu masa-masa perjuangan di tengah hutan belantara kami diajari mencintai dan menghormati untuk mempertahankan negara ini. Untuk itu kepada yang hadir, teruskanlah cita-cita perjuangan kami. Janganlah pernah berhenti menjaga dan mempertahan­kan keutuhan NKRI ini,” harap NC Sembiring. (jurnas)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: dandim, tentara

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 8
  • Page 9
  • Page 10
  • Page 11
  • Page 12
  • Interim pages omitted …
  • Page 30
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Darami Artikel

Simbaruna

  • Update Kamus Karo Online
  • Aplikasi Android Kamus Karo bas Play Store
  • Salah Penggunaan Istilah Untuk Orang Karo
  • Persiapen Perjabun Kalak Karo
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android

Komentar

  • Leo Perangin angin on Kebun Tarigan dan Gendang Lima Puluh Kurang Dua
  • karo on Website Kamus Karo Online
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Apinta perangin angin on Budaya Karo dalam Ekspresi Seni Lukis Modern Rasinta Tarigan

Categories

RSS Lagu Karo

  • La Kudiate
  • Percian
  • Rudang Rudang Sienggo Melus
  • Sayang
  • Nokoh

RSS Dev.Karo

  • Radio Karo Online v2.9
  • Kamus Karo v.1.2
  • Update Radio Karo Online 2.4
  • Bene bas Google nari
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android
  • Relaunching Situs Sastra Karo
  • Traffic Mulihi Stabil
  • Upgrade Server Radio Karo

Copyright © 2025 · Genesis Sample on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Home