Partai Indonesia Super League (ISL) mini tersaji dalam laga antar klub di turnamen PSSI “Mediate” Sinabung Cup 2014 Rabu (5/3). Seluruh peserta usia 12 tahun yang bertanding menggunakan kostum peserta ISL, hal ini merupakan wujud kepedulian PT Liga Indonesia pada kegiatan sebulan penuh di Berastagi ini.
Jangan heran bila kemudian penonton yang hadir seakan melihat langsung tim tim ISL berlaga di atas stadion Raja Gok Purba. Karena dari pinggir lapangan mereka menatap KWK FC memakai jersey Arema Cronus, Islamic Centre FC dengan kostum Persipura, Sukanalu FC membiru seragam Persib Bandung, Dedora FC bak Jakc Mania berbalut kostum Persija dan UKA Fc dengan kostum Persepam Madura.
“Ini merupakan komitmen jauh jauh hari dari para peserta ISL untuk peduli terhadap sepakbola bagi anak anak pengungsi Sinabung. Kita harapkan ini menjadi pelecut bagi klub klub yang lain, termasuk yang berada di divisi utama PSSI,” ujar Presiden IMFD, DR Hinca IP Pandjaitan XIII SH MH ACCS.
Anak anak pengungsi yang tergabung dalam berbagai klub pun cukup berbahagia dengan kostum klub idola mereka. Apalagi selama ini mereka hanya menatap lewat layar kaca saat tim papan atas ISL bertanding. Namun kini semua menjadi nyata, kostum yang tak mungkin mereka dapatkan langsung dari para pemainnya, dapat mereka pakai.
Kebahagiaan ini pun menutup kondisi kurang layak stadion Raja Gok Purba jalan Kolam Renang Berastagi. Debu yang berasal dari lapangan yang hanya setengahnya berumput kasar ini akhirnya kalah dengan semangat bola anak anak dari kaki Sinabung.
Apalagi, dari keterangan yang dihimpun semangat anak anak sepakbola di Karo dalam mengikuti pertandingan juga dipicu oleh akan datangnya sejumlah bintang ISL saat jeda kompetisi ketika di seluruh nusantara akan menggelar kampanye pemilu legislative 2014. PSSI