Tanah Karo, 27/6 (Antarasumut) – Sejumlah lahan pertanian tanaman tomat di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, terserang hama sehingga mengakibatkan buah tomat membusuk menjelang dipanen.
Beberapa petani di Kabupaten Tanah Karo, Kamis, menyebutkan, serangan hama jenis “rhizoctonia” itu umumnya diawali dengan munculnya bercak berwarna coklat kehitaman pada permukaan kulit tomat dan kemudian melebar hingga membuat buah menjadi busuk.
Kondisi tanaman tomat yang sudah terserang hama busuk buah sulit berkembang secara normal, sehingga banyak petani memilih lebih awal memetik buah tomat untuk menghindari serangan hama menjadi lebih parah.
“Buah tomat yang terserang penyakit “rhizoctonia” umumnya mengalami retak dan kemudian membusuk,” ucap L. Purba, petani Desa Pancur Batu, Kabupaten Karo.
Menurut dia, hama tersebut umumnya muncul di tengah minimnya curah hujan yang mengguyur salah satu sentra produksi pertanian di wilayah itu.
Buah tomat yang terserang hama “rhizoctonia” umumnya sengaja dipetik dan dibuang petani dan dibakar di sekitar lahan tersebut karena kelak dianggap dapat menambah tingkat kesuburan tanah.
Purba menambahkan, sebagian besar wilayah Karo selama hampir satu bulan terakhir relatif minim diguyur hujan.
Diakuinya, serangan hama tersebut turut menjadi pemicu anjloknya harga jual tomat di tingkat petani menjadi turun tajam.
“Harga tomat di desa kami saat ini hanya sekitar Rp2.500 per kilo gram,” ujarnya.
Sementara, harga tomat semula diharapkan oleh kalangan petani di daerah itu bisa mencapai di atas Rp5.000 per kg, terkait dengan meningkatnya permintaan pasar menjelang bulan puasa Ramadhan.
Ia memperkirakan serangan hama “rhizoctonia” juga terjadi hampir merata di Kabupaten Karo.
“Kami tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi serangan “rhizoctonia”, kecuali secepatnya memetik buah tomat yang belum relatif parah terkena serangan hama,” ucap Purba.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Tanah Karo selama ini merupakan salah satu sentra produksi tomat terbesar di Sumatera Utara (Sumut).
Buah tomat yang dipanen petani di daerah itu umumnya dipasarkan ke sejumlah kabupaten/kota di Sumut.(TNA)