• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Portal Berita Karo

media komunikasi Taneh Karo, sejarah budaya Karo.

  • Home

TSR Merek Pikat Wisatawan Kunjungi Tanah Karo

29 September 2011 by karo 1 Comment

taman resort simalem

Kehadiran Taman Simalem Resort (TSR) menambah kekayaan obyek wisata yang menjadi daya tarik bagi wisatawan mengunjungi Tanah Karo. Tanah Karo cukup kesohor karena keindahan panorama alamnya, selain memiliki dua gunung berapi juga memiliki 1.000 pesona wisata. Hal itu membuat “Bumi Turang” itu menjadi objek wisata yang diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal tersebut terekam dari pengakuan kalangan wisatawan kepada MedanBisnis saat berkunjung ke TSR, Minggu (25/9). Para wisatawan tersebut mengaku datang dari Kisaran (Asahan) khusus untuk mengunjungi TSR Merk.

Dengan kehadiran Taman Simalem Resort Merek yang baru saja berbenah, tak pelak membuat setiap tamu yang datang ke Tanah Karo pasti tidak meninggalkan untuk berkunjung ke TSR yang menjadi primadona tempat wisata dengan keindahan panorama dan agro-wisatanya.

Siti Apsah salah satu pengunjung mengakui kekayaan wisata Tanah Karo saat ini, jauh lebih kaya dibandingkan tahun 1990-an. “Waktu itu saat mengadakan perpisahan sekolah kami memilih Tanah Karo sebagai tujuan wisata. Cuma yang dilihat waktu itu di antaranya Juma Bukit Gundaling dan Lau Kawar,” katanya.

Tetapi, sambungnya, kini obyek wisata yang ada makin bertambah antaranya dengan kehadiran TSR. Selain itu, infrastruktur juga sudah membaik, seperti  ruas jalan Kabanjahe Tiga Panah sudah mulus.

Menurut Siti, keadaan tersebut cukup membantu mendongkrak performa Tanah Karo sebagai salah satu objek wisata andalan di Sumut. ( edi sofyan/medanbisnis)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: resort simalem

2 Impal Novel ke-13 Ita Br Sembiring

28 September 2011 by karo Leave a Comment

ita br sembiring
Di dunia kepenulisan fiksi nama ita br sembiring sudah populer. sampai sekarang telah 13 buku ia terbitkan. yang terbaru judulnya 2 impal. novel yang bercerita cinta keluarga itu sudah bisa dibeli di toko-toko buku di seluruh indonesia. Perempuan penulis ini bukan saja hebat dalam menulis namun juga sukses dalam karir lainnya. saat ini ita br sembiring kesibukan hariannya adalah sebagai public relation manager di sebuah multi nasional company, dosen fakultas ilmu komunikasi di untar dan ibu rumah tangga yang mengurus sendiri semua keperluan kedua anaknya.

Lalu bagaimana ia bisa mengatur waktu agar bisa terus menulis? begini ia menjelaskan via email, “mengatur waktunya mengikuti waktu yang sudah ditentukan Tuhan saja, bangun pagi banget itu wajib, paling telat jam 5 subuh. langsung memasak untuk bekal makan siang anak di sekolah, sambil putar mesin cuci, lalu sport sedikit, sarapan roti, cuci piring, nyapu.

Ia menyukai pagi, sampai di kantor sebelum jam 8. sehingga ia selalu mengusahakan untuk datang pagi, kecuali ada keperluan lain. ia menikmati kesibukan hariannya itu. ia mengaku, sangat menikmati setiap jengkal pertumbuhan kedua anaknya yang sekarang usianya 7 dan 4 tahun.
Namun karena sukaanya bercerita, ia tetap bisa menulis di sela-sela waktu sibuknya. bahkan ia bisa menulis ketika sedang menyusui bayinya. “menulis itu kenikmatan. dan sesuatu yang nikmat pasti kita suka. ia ingin menyampaikan banyak pesan secara global. “namun kalau ngomong kan nunggu ada yang undang dulu jadi pembicara baru ada yang dengar. kalau lewat tulisan kan, bisa menulis saja tanpa perlu tunggu-tunggu undangan”, tulisnya sambil diakhri emoticon senyum.
Kenikmatan yang ia peroleh dalam menulis adalah ketika ia meyakinkan diri bahwa tulisannya akan dibaca banyak orang. menurutnya, yang paling berkesan dari setiap tulisan yang ia buat adalah, ketika mendapat kiriman nomor contoh dari buku yang baru terbit, sama seperti melahirkan bayi baru namun tidak sakit.

Perempuan yang suka menari ini sangat mensyukuri lahir sebagai orang yang ‘gampang’. gampang tidur, gampang makan, gampang berteman termasuk gampang menulis. ia tak perlu menunggu mood datang atau harus menciptakan suasana baru bisa menulis cerita.

Sehingga ia merasa tak ada kendala dalam menulis. justru sebaliknya. ia merasa sedih andai tidak bisa menulis, atau terlalu sibuk dan tidak punya waktu menulis. ia berusaha mencuri-curi waktu untuk menulis. “menulis itu selalu bikin aku semangat. kalau lagi bete, atau merasa jenuh sama kerjaan rutin, atau kelelahan mengasuh anak yang lagi hot-hotnya itu, aku pasti mencoba menulis sejam dua jam, selesai atau tidak akan pernah selesaipun aku tidak perduli, tapi yang penting menulis saja dulu. dan itu biasanya mengobati segala ke bete an, kejenuhan”.

Meski telah berhasil menulis 13 novel, perempuan penyuka sport ini mengaku malas tidak punya keinginan yang tinggi-tinggi. apapun yang sudah yang ada, sudah tercapai semua. namun kalau tuhan masih berkenan ia ingin mendirikan sekolah praktis. sekolah yang bisa bikin orang berguna, bukan pintar.

Menurut perempuan yang selalu menuliskan nama depannya dengan huruf kecil ini, semua tulisan sesederhana apapun punya daya tarik. namun yang paling menarik menurutnya adalah tulisan yang mudah dicerna dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Beberapa waktu lalu, ia sempat membagi ilmunya tentang menulis novel di akademi berbagi. akademi berbagi adalah gerakan social media yang menyediakan kelas-kelas gratis yang diajar oleh para praktisi yang kompeten di bidangnya.
begini ia punya alasan, “aku ini sering terdampar di tempat yang sama sekali tidak aku duga. aku sering memperoleh kebaikan dari banyak orang dimanapun itu. 90% dalam hidupku in adalah ‘pengasihan’. jadi kalau akupun mendapatkannya dengan mudah dan cuma-cuma dari orang lain, kenapa aku harus enggan berbagi? sudah sewajarnya aku membagikan lagi semua keindahan dan kebaikan yang aku dapat.

Asyik kan? perempuan yang masa bocahnya suka menghabiskan waktu di kampung gurukinayan di kaki gunung sinabung ini akan terus menulis. karena tugas penulis adalah menulis apa yang ingin dia tulis, tugas orang lain yang menilai bagus atau tidak. ingin lebih akrab dengannya, follow akun twitternya : @theitasembiring. sumber : http://fanabis.blogdetik.com/

Filed Under: Berita Baru Tagged With: Ita Br Sembiring, novel

Katoneng-Katoneng Kayu Mbulak

28 September 2011 by karo Leave a Comment

oleh: Simson Gintings

Enggo dage dage
Bapa, nande, turang si la erpilihen si la erndobahen
Uga nari kal nge ningku nuri-nuri man bandu kerina
Adi enggo bagenda kal rehna sekerajangenta
Reh dekahna reh ngesekesna bagi gelang perdit
Menam-menam kita lanai ngasup mersansa
Bapa, nande, turang kerina si megi-megi

Ernolih-nolih kal kita rate mesui
Beratna lanai bo langlang
Uga kal nge ndia pertubuh paduka ndube maka bage kal laguna
Ngarap kal kita ia banci jadi lanam erjujung
Inganta ciocio bas wari lego ras wari perudan
Ingan merga si lima ras beru si lima ngadu-ngadu
Ingan anak si nguda nungkun kerna wari si pepagi
Emaka sahun surung me sekali enda kita ngadi rate mesui ndai
Bage kal nina ukurta kerina asum e, nande o nandeku

Tapi uga kel nge ningku gundari nuri-nuri man bandu
Ku pekeri kin pe soraku lanai bo banci seh ku cupingna
Sora gaji si gedang tajina janah erndilap
Enggo ersiung ras sora kayu mbulak
Erikiteken paduka si gedang mbestang
Si teberita merawa la mbiar kai pe
Enggo ngeluken sura-surata ndube
Erpenulak kal ia nandangi ajar si mehuli
Bapa, nande … nande

Ertambah-tambahna kal menda ateta mesui
Seh matanta natap
Enggo mbelang kal ibahan paduka inganta natap-natap
Enggo salang mesai kal kerangen merga si lima ituhtuhi
Adi sitatap kepultaken nari seh ku kesunduten
Lanai kal lit inganta kiranting ndube agi kakana
Ningku suari berngi nderkuh sisada

Emaka ipalu menda gendang sarune
Labo katoneng-katoneng masu-masu
Tapi katoneng-katoneng kayu mbulak
Dalenta niar-niar taneh kemulihen alu iluh erdire-dire
Janahta landek ersembah seh ku taneh
Nembah mungkuk man Dibata
Inganta si tuhu-tuhu nuriken ate mesui
Nande o nandengku

sumber : Sapo Holland

Filed Under: Seni dan Budaya Tagged With: katoneng

Pertanian di Karo Tunda Penanaman

28 September 2011 by karo Leave a Comment

Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Juni hingga Juli 2011, khususnya di Kecamatan Tiga Binanga dan Juhar, tidak menyebabkan gagal panen tanaman jagung di daerah tersebut. Namun, hanya menyebabkan penundaan penanaman selama satu bulan.

“Tapi, sedikit banyaknya kondisi ini dapat mempengaruhi penurunan produksi buah jagung pada musim panen pertama,” ujar Kabid Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemkab Karo, Jeni Ritha Br Surbakti, hari ini.

Dikatakannya, kemarau panjang pada akhir musim tanam pertama sempat menimbulkan kekhawatiran petani jagung di Kecamatan Tiga Binanga dan Juhar. Pasalnya, bila terus berlanjut hingga Agustus lalu, penanaman jagung pada musim tanam kedua sudah pasti berdampak kepada penurunan produski akibat tertundanya penanaman.

“Beruntung kemarau itu tidak terlampau lama hanya sekitar sebulan lebih, itupun sudah mengakibatkan penundaan penanaman selama sebulan hingga satu tahun lima bulan,” ujar Jeni.

Jeni menambahkan, untuk saat ini pihaknya belum mengetahui penurunan produksi jagung di Kabupaten Karo akibat kemarau panjang tersebut. Data baru akan diperoleh di akhir tahun, persisnya saat paska panen melalui data tahunan yang dikumpulkan oleh petugas lapangan UPT Dinas Pertanian Pemkab Karo di tiap kecamatan.

Mengenai alokasi dana bantuan dari pemerintah kepada petani untuk menanggulangi gagal panen akibat kekeringan, Jeni mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mengetahui hal tersebut.

“Namun, perlu diketahui di Kabupaten Karo tidak ada petani jagung yang mengalami gagal panen, yang ada hanya gagal tanam akibat kemarau sebulan lebih,” pungkasnya. (waspada)

Filed Under: Pertanian Tagged With: gagal panen, kemarau

Marga (Merga) Lingga

28 September 2011 by karo Leave a Comment

Marga Lingga merupakan marga yang berasal dari suku Pakpak yang merupakan Subsuku Batak. Kebanyakan dari marga Lingga hidup disekitar Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Simalungun. Oleh karena itu ada sebagian dari marga Lingga yang mengaku sebagai keturunan Suku Simalungun. Karena mereka telah lama tinggal disekitar tanah Simalungun.
Penerimaan marga Lingga dalam suku Simalungun tidak luput dari pepatah yang ada dalam suku Simalungun: “Sin Raya, sini Purba, sin Dolog, sini Panei. Na ija pe lang na mubah, asal ma marholong ni atei”

Beberapa marga Lingga sudah mulai beradptasi dengan lingkungan sekitarnya. Seperti halnya beberapa marga Lingga yang berada di sekitar daerah Simalungun sudah mulai menggunakan adat-adat Simalungun dalam beberapa ataupun seluruh acara adat yang mereka lakukan.

Kerajaan Lingga

Kerajaan Lingga di tanah Gayo, menurut M. Junus Djamil dalam bukunya “Gajah Putih” yang diterbitkan oleh Lembaga Kebudayaan Atjeh pada tahun 1959, Kutaraja, mengatakan bahwa sekitar pada abad ke-11 (Penahunan ini mungkin sangat relatif karena kerajaan Lamuri telah eksis sebelum abad ini, penahunan yang lebih tepat adalah antara abad ke 2-9 M), Kerajaan Lingga didirikan oleh orang-orang Gayo pada era pemerintahan Sultan Machudum Johan Berdaulat Mahmud Syah dari Kesultanan Perlak. Informasi ini diketahui dari keterangan Raja Uyem dan anaknya Raja Ranta yaitu Raja Cik Bebesan dan dari Zainuddin yaitu dari raja-raja Kejurun Bukit yang kedua-duanya pernah berkuasa sebagai raja di era kolonial Belanda.

Raja Lingga I, disebutkan mempunyai 6 orang anak. Yang tertua seorang wanita bernama Empu Beru atau Datu Beru, yang lain Sebayak Lingga, Meurah Johan dan Meurah Lingga, Meurah Silu dan Meurah Mege.

Sebayak Lingga kemudian merantau ke tanah Batak tepatnya di Karo dan membuka negeri di sana dia dikenal dengan Raja Lingga Sibayak. Meurah Johan mengembara ke Aceh Besar dan mendirikan kerajaannya yang bernama Lamkrak atau Lam Oeii atau yang dikenal dengan Lamoeri, Lamuri, Kesultanan Lamuri atau Lambri. Ini berarti kesultanan Lamuri di atas didirikan oleh Meurah Johan sedangkan Meurah Lingga tinggal di Linge, Gayo, yang selanjutnya menjadi raja Linge turun termurun. Meurah Silu bermigrasi ke daerah Pasai dan menjadi pegawai Kesultanan Daya di Pasai. Kesultanan Daya merupakan kesultanan syiah yang dipimpin orang-orang Persia dan Arab.

Meurah Mege sendiri dikuburkan di Wihni Rayang di Lereng Keramil Paluh di daerah Linge. Sampai sekarang masih terpelihara dan dihormati oleh penduduk.

Penyebab migrasi tidak diketahui. Akan tetapi menurut riwayat dikisahkan bahwa Raja Lingga lebih menyayangi bungsunya Meurah Mege. Sehingga membuat anak-anaknya yang lain lebih memilih untuk mengembara.

Dinasti Lingga

Dalam Dinasti Lingga terdapat beberapa bagian yaitu :

1. Raja Lingga I di Gayo
Raja Sebayak Lingga di Tanah Karo. Menjadi Raja Lingga
Raja Marah Johan (pendiri Kesultanan Lamuri)
Marah Silu (pendiri Kesultanan Samudera Pasai), dan
2. Raja Lingga II alias Marah Lingga di Gayo
3. Raja Lingga III-XII di Gayo
4. Raja Lingga XIII menjadi Amir al-Harb Kesultanan Aceh, pada tahun 1533 terbentuklah Kerajaan Johor baru di Malaysia yang dipimpin oleh Sultan Alauddin Mansyur Syah. Raja Lingga XIII diangkat menjadi kabinet di kerajaan baru tersebut. Keturunannya mendirikan Kesultanan Lingga di kepulauan Riau, pulau Lingga[rujukan?], yang kedaulatannya mencakup Riau (Indonesia), Temasek (Singapura) dan sedikit wilayah Malaysia.

Raja-raja di Sebayak Lingga Karo tidak terdokumentasi. Pada era Belanda kembali diangkat raja-rajanya tapi hanya dua era yaitu :

1. Raja Sendi Sibayak Lingga (Pilihan Belanda)
2. Raja Kalilong Sibayak Lingga
sumber : Wikipedia

Filed Under: Sejarah Tagged With: merga lingga

Empat Fraksi Desak Pergantian Ketua DPRD Karo

28 September 2011 by karo Leave a Comment

EMPAT dari enam fraksi di DPRD Karo mendesak pimpinan dewan segera menindaklanjuti dan memparipurnakan pergantian ketua DPRD Siti Aminah Peranginangin kepada Efen­dy Sinukaban dari PDI Per­juangan.

Selain itu, anggota dewan juga mengimbau agar salah seorang wakil ketua dalam rapat-rapat yang digelar DPRD segera mengambil alih pim­pinan rapat sesuai dengan amanah PP nomor 16 tahun 2010 pasal 42 ayat (4).

Menurut keempat fraksi, desakan pergantian ketua DPRD dilakukan dalam rapat paripurna LKPJ Bupati Karo, mengingat surat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karo ke DPRD Karo nomor 28/INT/ DPC23.2/V/2011 tentang usulan pergantian ketua DPRD dari PDI Per­juangan disusul surat DPC PDI-P nomor: 37/Ex/DPC 23.21/VIII/201 tentang tindaklanjut usul pergantian ketua DPRD kepada fraksi Karo Bersatu dengan melampirkan surat-surat DPP PDIP nomor: IN/DPP/ II/2011 tanggal 17 Februari, prihal instruksi pergantian ketua DPRD Karo dari PDIP dan surat nomor: 073/ KPTS/DPP/IV/2011 tentang pembebas tugasan Siti Aminah Pera­nginangin SE dari jabatannya sebagai ketua DPRD Karo.

Demikian dipaparkan Masdin DT Ginting dari Fraksi PDI Perjuangan, Harison Sitepu SP dari Fraksi PAN, Alar Karo-karo dari Fraksi Karo Bersatu dan Rendra Gaulle Ginting dari Fraksi Pijer Podi dalam rapat paripurna atas Laporan Pertang­gungjawaban (LKPj) Bupati Karo 2010 di gedung DPRD, Senin (25/9).

Dibahas Pimpinan

Menyahuti desakan empat fraksi tersebut, Ketua DPRD Karo Siti Aminah Peranginangin mengatakan, pimpinan DPRD pada Rabu 21 September kemarin sudah mengadakan rapat pimpinan untuk membahas surat DPP PDIP terkait pergan­tian ketua dewan.
“Tidak lanjut rapat pimpinan tersebut telah menyurati Ketum PDIP Megawaty Sukarno Putri agar faraksi PDIP bersama fraksi lain yang ada di dewan beraudiensi dengan Ketum PDIP Megawaty Sukarno Putri. Namun sampai saat ini pimpinan dewan be­lum mendapat balasan untuk diterus­kan dibahas di Badan Musyawarah DPRD Karo,” ungkap Siti Aminah.

Menyikapi penjelasan Siti Aminah, anggota dewan dari F PDIP Masdin Ginting mendesak salah satu wakil ketua DPRD Karo agar menetapkan salah seorang di antara dua pimpinan (Ferianta Purba dan Onasis Sitepu) untuk melaksanakan tugas pimpinan yang berhenti sampai dengan ditetapkannya pimpinan yang defenitif.

Masdin juga meminta supaya BKD mengawasi tindak lanjut proses pergantian Ketua DPRD dan meminta kepada sekretariat dewan memfasilitasi agenda pergantian ketua DPRD Karo.

Menanggapi desakan tersebut, Wakil Ketua DPRD Karo Ferianta Purba mengusulkan pergantian Ketua DPRD Karo dilanjutkan dalam rapat pimpinan dan diperluas dengan ketua-ketua fraksi dan ketua-ketua komisi, Jumat (30/9) medatang. (Jurnas)

Filed Under: Politik Tagged With: dprd karo

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 30
  • Page 31
  • Page 32
  • Page 33
  • Page 34
  • Interim pages omitted …
  • Page 57
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Darami Artikel

Simbaruna

  • Update Kamus Karo Online
  • Aplikasi Android Kamus Karo bas Play Store
  • Salah Penggunaan Istilah Untuk Orang Karo
  • Persiapen Perjabun Kalak Karo
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android

Komentar

  • Leo Perangin angin on Kebun Tarigan dan Gendang Lima Puluh Kurang Dua
  • karo on Website Kamus Karo Online
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Apinta perangin angin on Budaya Karo dalam Ekspresi Seni Lukis Modern Rasinta Tarigan

Categories

RSS Lagu Karo

  • La Kudiate
  • Percian
  • Rudang Rudang Sienggo Melus
  • Sayang
  • Nokoh

RSS Dev.Karo

  • Radio Karo Online v2.9
  • Kamus Karo v.1.2
  • Update Radio Karo Online 2.4
  • Bene bas Google nari
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android
  • Relaunching Situs Sastra Karo
  • Traffic Mulihi Stabil
  • Upgrade Server Radio Karo

Copyright © 2025 · Genesis Sample on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Home