• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Portal Berita Karo

media komunikasi Taneh Karo, sejarah budaya Karo.

  • Home

Emi Ruth Br Ginting Raih Emas Pertama Porprovsu

12 November 2010 by karo Leave a Comment

emas cabang atletikKabupaten Tanah Karo memperoleh medali emas pertama Pekan Olahraga provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) tahun 2010 dari cabang atletik setelah Emi Ruth br Ginting memperoleh medali emas dari nomor 10.000m putri di lintasan atletik Stadion Unimed, Senin (8/11).

Emi Ruth Ginting meraih emas dengan catatan waktu 43:09.00. Disusul pelari Padang Sidimpuan Latifa (48:15.00) meraih perak dan perunggu diraih Nurhayati (Karo) 49:29.00. Karo pada parhelatan hari pertama ini menempati posisi kedua dengan 2 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu. Kontingen Medan untuk sementara memimpin dengan mengantungi 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu.

Ketua Umum KONI Sumut H Gus Irawan SE Ak MM mengalungkan medali emas pertama kepada Emi Ruth didampingi unsur kepengurusan KONI Sumut dan kepantiaan. Emas Medan diperoleh Wanda Islana Manurung di nomor 100m putra (10.60). Kemudian Yogi Triono nomor St Chase 3000m putra (10:00,92). Perak Medan diperoleh,I Nyoman Sudana di nomor 400m putra (51.62), Roma Maranatha Panjaitan nomor St Chase 3000m putra (14:05,53).

Satu-satunya perunggu Medan diperoleh Dedy Suheri nomor lompat jauh putra (6,13m). Selain Emi Ruth, emas Karo diperoleh M Idris Susanto nomor 400m putra (51,62).

Sedangkan perak diraih Nurainun Perangin-angin nomor 400m putri (63,69). Perunggu diperoleh Nurhayati nomor 10.000m putri (49:29,00) dan Evi Susanti Kaban nomor tolak peluru putri (8,49m).

Posisi ketiga perolehan medali sementara ditempati Padang Sidimpuan 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Emas diraih Nyai Prima Agita Siregar dari nomor St Chase 3000m putri (11:40,47). Perak diperoleh Fahrulrozi nomor St Chase 3000m putra (11:05,67) dan Latifa nomor 10.000m putri (48:15,00). Perunggu kontingen P Sidimpuan diperoleh Zulkifli nomor St Chase 3000m putra (11:14,50).Cabang atletik hari kedua, Selasa (9/11) mulai pukul 08.00 Wib hingga sore hari akan memperlombakan 15 nomor final.
5 Besar Perolehan Medali Cabang Atletik:
1. Medan 2 3 1
2. Karo 2 1 2
3. P Sidimpuan 1 2 1
4. Deli Serdang 1 1 1
5. Paluta 1 0 1

SIB

Filed Under: Berita Baru Tagged With: atletik, emas taneh karo, porprovsu

Korban Kekerasan Pemilukada Karo akan Mengadu ke Komnas Ham

5 November 2010 by karo Leave a Comment

korban kekerasan pemilukada karoWarga korban kekerasan oleh aparat kepolisian, saat unjuk rasa menentang pelaksanaan rekapitulasi perhitungan suara Pemilukada Karo oleh KPUD Karo yang digelar di Green Garden Hotel, Berastagi, Senin (1/11), menyatakan akan mengadu ke Komnas Ham, terkait apa yang mereka alami.

Ramon Sinuhaji SPd (48) warga Desa Gajah Kecamatan Simpang Empat mewakili korban lainnya, kepada wartawan di lantai III, kamar 304, RSU Efarina Etaham, Kamis (4/11) mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat, akan melapor secara resmi ke Komnas Ham, sehubungan tindakan di luar kewajaran yang dilakukan aparat keamanan ketika menangani aksi protes warga terkait sejumlah pelanggaran tahapan Pemilukada.

“Kita menunggu proses pengaduan ke Komnas Ham beberapa hari ke depan, terkait kendala medis. Beberapa rekan lainnya masih menjalani perawatan intensif hingga saat ini. Jika dokter, sudah mengijinkan pulang, maka pelaporan tentang kekerasan yang kami alami akan segera diajukan dengan melengkapi bukti-bukti yang ada,” ujarnya.

Menurutnya, dia bersama beberapa korban lainnya, diduga kuat telah terdaftar sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh pihak tertentu. Kenyataan itu diyakininya mengingat, sebelum ditangkap, Sinuhaji tidak ada melakukan tindakan anarkis. Bahkan ujarnya, ketika itu, ia hanya mencoba menolong seorang wanita dan pria (lajang tanggung, red) yang dianiaya yang jaraknya sangat dekat dengan posisi Ramon.

“Melihat oknum polisi menganiaya kedua orang itu, saya yang langsung mendekat dan mencoba melerai, sambil berkata, bukan seperti itu penanganan yang benar. Tetapi begitu melihat saya, polisi malah berkata, ini satu, tangkap dia. Tanpa melakukan perlawanan saya ditangkap. Tetapi tidak sampai sedetik, sejumlah pukulan, baik menggunakan pentungan, tangan atau alat, diarahkan polisi ke badan dan kepala saya,” ujar Sinuhaji.

Ditambahkan, sikapnya sebagai orator di sejumlah aksi penolakan perhitungan suara, memungkinkan dirinya dianggap sebagai salah satu orang yang harus diamankan. Padahal katanya, dirinya dan ribuan orang lainnya yang hadir pada saat itu, datang dan melakukan tindakan protes berdasarkan reaksi emosial spontanitas, sehubungan ditemukannya sejumlah kecurangan di lapangan.

“Tidak ada kandidat yang memotori, aksi kemarin. Itu murni atas dasar dorongan hati nurani. Kami selaku warga Tanah Karo Simalem, tidak ingin hal-hal penodaan pesta demokrasi itu dibiarkan tanpa ada penegakan supremasi hukum. Akan jadi apa dan bagaimana Karo ini ke depan jika penzoliman hak rakyat dibiarkan berkembang. Hancur, generasi penerus kabupaten ini nantinya. Ini tidak dapat dibiarkan. Memang harus diakui dalam meluruskan permasalahan itu, harus ada resiko,” ucapnya.

Ia juga meminta Kapoldasu, Irjen Pol Drs Oegroseno, segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menghukum personil yang melakukan tindakan kekerasan, sesuai dengan prosedur hukum dan mekanisme yang berlaku. “Ini merupakan bagian dari ujian kepercayaan warga terhadap kinerja polisi yang menganut semboyan, pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat itu,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, Kapolres Tanah Karo juga harus menuntaskan kasus dugaan pidana pelanggaran Pilkada Karo, Rabu (27/10) lalu yang telah dilimpahkan Panwaslu Karo kepada Polres.

Sebelumnya, Selasa (2/11), Kapoldasu, dalam keterangan persnya kepada sejumlah wartawan di halaman Polres Tanah Karo menjelaskan, kalau penanganan aksi pengunjuk rasa ketika penolakan rekapitulasi perolehan suara Pemilukada Karo, di kawasan Green Garden Hotel, sesuai prosedur dan tidak menggunakan protap 01.

Informasi yang diperoleh dari Ketua Panwaslu Kab Karo, Morris Sembiring, dari 70-an kasus yang dilaporkan oleh tim 8 Calon Bupati Karo, baru 2 kasus telah dilimpahkan ke pihak kepolisian. (M-30/q) SIB

Filed Under: Kriminal Tagged With: kekerasan, pemilukada karo

Siti Aminah Br Perangin-angin SE-Sumihar Sagala SE Raih Suara Terbanyak

5 November 2010 by karo Leave a Comment

suara terbanyak pemilukada karoPasangan calon bupati Karo nomor 1 Siti Aminah Br Perangin-angin SE-Sumihar Sagala memperoleh suara terbanyak dalam Pemilukada Karo, 27 Oktober 2010 dengan total perolehan 30.804 suara atau 19,49 persen. Disusul pasangan nomor 9 Kena Ukur Surbakti-Terkelin Brahmana (25.310 suara/16,01 persen). Pasangan nomor 2 Riemenda Ginting-Aksi Bangun (20.071 suara/12,70 persen). Pasangan nomor 3 Sumbul Sembiring-Paham Ginting (18.439 suara/11,67 persen). Pasangan nomor 7 Petrus Sitepu-Kornalius Tarigan (15.389 suara/9,74 persen). Pasangan nomor 6, Nabari Ginting-Paulus Sitepu (14.889 suara/9,42 persen). Pasangan nomor 5 Abednego Sembiring-Sanusi Surbakti (12.024 suara/7,61 persen). Pasangan nomor 10 Andy Natanael Ginting Manik-Fakhry Samadin Tarigan (7.133 suara/4,51 persen). Pasangan nomor 4 Roberto Sinuhaji-Amin Kaban (7.023 suara/4,44 persen) dan pasangan nomor 8 Ramli Purba-Rony Barus (6.965 suara/4,41 persen).

Hal ini dikatakan Ketua KPU Karo Benyamin Pinem ST kepada SIB, Kamis (4/11) di kantornya, Kabanjahe. Sampai saat ini, (Kamis 4/11-red) informasi yang kita peroleh dari pihak MK, belum ada pihak calon bupati lainnya yang mengadu ke MK. Kalau sampai besok (Jumat 5/11) tidak ada pihak calon bupati tertentu melapor ke MK, kita jadwalkan Pemilukada putaran ke dua, 27 Nopember 2010 mendatang. Ditambahkan Benyamin Pinem lagi bahwa, dari 251.323 DPT Pemilukada Karo 27 Oktober 2010 silam, hanya 158.047 memberikan suara atau 66,14 persen.

Koordinasi akan terwujud

Sementara itu, calon bupati Karo nomor 1, Siti Aminah Br Perangin-angin SE yang dikonfirmasi SIB, Kamis (4/11) di kantor DPC PDI P Kabupaten Karo prihal hasil tersebut, berterima kasih kepada petani, masyarakat, PNS dan kalangan pengusaha, pedagang serta para supir angkot yang memberikan suaranya kepada pasangan calon bupati Karo nomor 1 Siti Aminah Br Perangin-angin-Sumihar Sagala. Termasuk kepada pihak Kepolisian Polres Karo dan anggota Poldasu yang bertugas selama tahapan Pilkada Karo berlangsung, saya ucapkan terima kasih atas atensinya semua, ujar Siti Aminah.

“Saya yakin, pembangunan masyarakat dan daerah Tanah Karo ke depan akan semakin baik dan terarah sebab, koordinasi antara pihak legislative dan eksekutif akan saya kedepankan. Koordinasi antara pemerintah eksekutif dengan legislative yang tidak terwujud selama ini, baik dengan Muspida Karo, akan diwujudkan. Kita akan wujudkan kesejukan dan kekondusifan antara pihak PNS (eksekutif) dengan pihak legislative yang tidak pernah terwujud selama ini. Karenanya, saya tetap mengharapkan dukungan PNS semuanya pada putaran kedua ini sehingga harapan kita semua akan terwujud nyatakan. Sampai saat ini, pihak calon nomor 1 belum ada membuat rancangan kabinet-kabinet seperti diisukan di masyarakat. Menduduki jabatan tersebut belum ada kita bahas. Itu hanya isu-isu oknum-oknum tertentu,” ujarnya mengharap. (M37/s)

Filed Under: Politik Tagged With: calon bupati karo, hasil pemilukada karo putaran 1, pemilukada karo putaran 2

Gugatan Robert Valentino Calon Bupati Karo Dimenangkan PTUN

3 November 2010 by karo Leave a Comment

gambar : SIB

Setelah Pilkada Karo berlangsung dan ditandai pula dengan tahapan pilkada yang rusuh dengan aksi demo yang berdarah-darah, PTUN Medan memenangkan gugatan calon Bupati Karo dr Robert Valentino Tarigan yang tidak lolos sebagai calon oleh KPUD Karo.

Seperti diutarakan S Firdaus Tarigan SH SE didampingi Jawaten Ginting Soeka SH MM kepada wartawan di Medan, Selasa (2/11), gugatan dr Robert Valentino SPd dimenangkan PTUN Medan dengan nomor Pvt.7/86/2010 tanggal 1 Nopember 2010 dengan amar putusan Robert Valentino sah sebagai wakil calon dari PPRN dalam Pilkada tingkat II Karo.

S Firdaus Tarigan SH SE sebagai ketua advokasi calon bupati Karo 2010-2015 dr Robert Valentino SPd dan Ir Saymarantha S Purba, mengimbau KPUD Karo dapat menerima putusan PTUN Medan ini dengan arif dan bijaksana, legowo dan cerdas. Sementara kepada muspida, instansi terkait dan masyarakat dapat menerima putusan ini dengan damai serta penuh sukacita.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus patuh kepada Undang-Undang dan hukum. Kami yakin kemenangan Robert Valentino adalah kemenangan pendukungnya bahkan mungkin kemenangan sebagian masyarakat Karo (bumi turang) yang telah lama merindukan adanya perubahan di semua lini.

Dalam memberikan penjelasan kepada wartawan di Medan, Selasa (2/11), S Firdaus Tarigan yang bersama Robert Valentino mengatakan, dalam pencalonannya sebagai calon bupati Karo juga dipersoalkan SPT (surat pajak tahunan) namun tidak jadi karena semua berkas lengkap dan asli, bukan palsu. Dicoba lagi masalah ijazah SMA karena sepertinya ada target agar Robert Valentino tidak lolos sebagai calon bupati Karo. Namun karena ada saksi yang mengenal Robert Valentino adalah benar siswa SMA Negeri 4 sehingga tidak dipersoalkan lagi.

Jawaten Ginting menambahkan, putusan PTUN ini bukan seperti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang bisa memberhentikan atau menunda pilkada, tapi bunyi amar putusan PTUN ini, Robert Valentino layak diikutsertakan sebagai calon bupati Karo 2010-2015.
T

api pilkada Karo sudah berlangsung? dijawab Jawaten Ginting, memang adanya putusan PTUN ini bisa dianggap orang percuma. Jadi karena ini putusan hukum, kalau nanti ada putaran (gelombang) kedua, maka putusan PTUN ini akan kami perkuat dan akan dibawa ke MK .

Pada sidang di PTUN Medan, semua esepsi yang diajukan KPUD Karo ditolak. Majelis hakim PTUN Medan yang menyidangkan gugatan ini adalah Puji Rahayu, Hariyaki dan Masrifal, kata Jawaten Ginting. (M5/h)SIB

Filed Under: Berita Baru Tagged With: class action, gugatan pilkada karo

Anggota DPRD Sumut dan Wakil Ketua DPRD Karo Imbau Para Calon Bupati

3 November 2010 by karo 1 Comment

Insiden demonstrasi anarkis, Senin (1/11) di Hotel Green Garden Desa Peceren Kecamatan Berastagi yang dilakukan anggota pengunjukrasa yang menamakan diri “Tim 8” sungguh tidak terpuji dan polisi harus mengusut aktor-aktor intelektualnya sampai tuntas. Demonstrasi tidak mungkin terjadi kalau tidak ada penyandang dana dan penggeraknya. Pelanggaran pasti ada terjadi. Silahkan pihak yang merasa dirugikan memberikan bukti dan saksi-saksi serta melaporkannya ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kalau ada pelanggaran pidana laporkan ke polisi (Polres Karo). Bukan berdemonstrasi dengan bertindak anarkis dan pertumpahan darah yang akhirnya merugikan masyarakat luas, pihak pengusaha hotel dan warung-warung di sekitar tempat kejadian.

Hal ini dikatakan Richard Eddy M Lingga SE Sekretaris Korda Partai Golkar untuk wilayah Tanah Karo, Dairi dan Pakpak Bharat sekaligus anggota DPRD Sumut kepada SIB, Selasa (2/11) di Kabanjahe.

“Saya benar-benar tak menduga insiden berdarah itu bisa dilakukan masyarakat Karo yang selama ini dikenal berbudaya, sopan, ramah dan taat hukum. Kalau ada pelanggaran atau ada hal-hal yang merugikan calon-calon bupati tertentu, kumpulkan data, bukti dan saksi, laporkan ke MK. Bukan harus berbuat anarkis dengan melakukan “hujan batu” yang membuat anggota pengunjukrasa dan sejumlah aparat Kepolisian menjadi korban dan kritis,” ujar Lingga.

Apa artinya deklarasi damai Pemilukada Karo bersama para calon bupati/wakil bupati bersama tim pemenangannya, 28 September 2010 silam kalau kejadiannya seperti ini. Tidak hanya menimbulkan kerugian di pihak korban. Tapi juga pihak pengusaha hotel, pengguna jalan dan bahkan pihak pengusaha warung di sekitar hotel terpaksa tutup akibat terjadinya unjukrasa anarkis yang telah menimbulkan kerugian dan image negatif masyarakat luas terhadap masyarakat Tanah Karo. Apalagi kehadiran oknum calon bupati Karo di tengah-tengah pengunjukrasa yang tahu hukum itu seharusnya dapat menyejukkan pengunjukrasa, bukan sebaliknya,” tambah Richard Eddy M Lingga didampingi Wakil Ketua DPRD Karo Ferianta Purba SE.

Wakil Ketua DPRD Karo Ferianta Purba SE yang dikonfirmasi SIB, Selasa (2/11) atas insiden berdarah demonstrasi saat perhitungan suara tingkat kabupaten di Hotel Green Garden Berastagi, Senin (1/11) mengaku pihaknya cukup prihatin. “Saya pikir, semua pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Karo adalah putra-putri terbaik Tanah Karo. Demikian juga 8 pasangan calon bupati/wakil bupati Karo yang sementara hasil suaranya dianggap tidak memuaskan adalah taat hukum dan tahu hukum. Kalau ada pelanggaran atau ada hal-hal yang merugikan pihaknya, silakan kumpulkan data dan bukti serta saksi-saksi serta melaporkannya ke Mahkamah Konstitusi (MK). Bukan dengan cara demonstrasi anarkis seperti insiden kemaren. Kerugian bukan hanya di pihak korban antarpengunjukrasa yang mengalami luka-luka dan kritis akibat terkena lemparan batu yang tiba-tiba terjadi “hujan batu” ke halaman hotel. Tapi juga di pihak aparat keamanan dan masyarakat luas juga menjadi korban. Sekali lagi saya menghimbau, jangan lakukan demonstrasi anarkis, tapi silakan tempuh dengan jalur hukum,” ujar Ferianta Purba SE.

Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat Desa Lingga Martin Luther Sinulingga dan Sudarto Sitepu, tokoh pemuda dari Barusjahe. Perhitungan suara tingkat Kabupaten hasil Pemilukada Karo, 27 Oktober 2010 silam seharusnya tidak diwarnai dengan unjukrasa anarkis dan berdarah. Kalau ada ditemukan pelanggaran atau hal-hal yang merugikan pihak tertentu, silakan mengumpulkan data dan bukti-bukti serta saksi-saksi dan melaporkannya ke MK. Kalau ada tindakan pidana, silakan melapor ke Polres Karo, ujar Martin Luter Sinulingga dan Sudarto Sitepu kepada SIB, Selasa (2/11) di Berastagi. (M37/y)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: insiden kekerasan pemilukada karo, taneh karo berdarah

19 Gunung Api di Indonesia berstatus Waspada

3 November 2010 by karo Leave a Comment

Pusat Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ESDM hingga hari ini mencatat 19 gunung api berstatus waspada, dua siaga dan satu awas. Semua gunung tersebut adalah gunung api tipe A dari 68 gunung yang diamati.

“19 Gunung yang berstatus waspada, dua siaga dan satu berstatus awas. Belum ada tambahan perubahan status,” kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Berapi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Budianto kepada detikcom, Selasa (2/11).

19 Gunung yang berstatus waspada adalah: Gunung Seulawah (Aceh), Sinabung (Karo, Sumut), Talang (Solok, Sumbar), Kaba (Bengkulu), Kerinci (Jambi), Anak Krakatau (Lampung), Papandayan (Garut, Jabar), Slamet (Jateng), Bromo (Jatim), Semeru (Lumajang, Jatim), Batur (Bali), Rinjani (Lombok, NTB), Sangeang Api (Bima, NTB), Rokatenda (Flores, NTT), Egon (Sikka, NTT), Soputan (Minahasa Selatan, Sulut), Lokon (Tomohon, Sulut), Gamalama (Ternate, Maluku Utara) dan Gunung Dukono (Halmahera Utara, Maluku Utara)

Sedangkan dua Gunung yang berstatus siaga adalah: Gunung Karangetang (Sulut) dan Gunung Ibu (Halmahera Barat, Maluku Utara). Satu gunung bersatus awas yakni Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.

Agus juga menyatakan bahwa Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur, masih terpantau normal. Gunung tersebut sebagaimana gunung aktif lainnya pasti mengeluarkan asap. Namun asapnya masih berwarna putih yang mengindikasikan banyak mengandung uap air dan emisi gas lainnya. “Tidak ada letusan. Gunung Raung statusnya masih normal,” jelas Agus.

Dia menyampaikan, pihaknya terus memonitoring gunung-gunung bertipe A. Kegempaan di sekitar gunung juga dipantau untuk mengetahui aktivitas magma di dalam perut gunung. Kalaupun suatu saat nanti meletus, maka itu wajar mengingat gunung-gunung tersebut masih berstatus aktif.

“Kalau meningkat statusnya kami harus memberi warning. Tapi hingga kini belum ada laporan peningkatan aktivitas. Status gunung kan diberikan berdasarkan potensi ancamannya,” sambung Agus. Menurut dia, Gunung Raung terakhir kali meletus pada 2009. Saat itu ada sekali letusan kecil, namun status gunung tidak beranjak dari level I alias aman.

Gunung tipe A adalah gunung yang pernah bererupsi sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Sedangkan gunung tipe B adalah gunung yang sesudah tahun 1600 tidak lagi mengalami erupsi. Gunung tipe C adalah gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, atau tidak ada catatan letusannya.

Status bahaya level I atau aktif artinya berdasarkan pengamatan visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan. Level II atau waspada berarti ada peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.

Di level III atau siaga, terjadi peningkatan pengamatan kawah secara visual, kegempaan dan metide lain yang saling mendukung. Sedangkan level 4 atau awas, letusan awal mulai terjadi berupa abu/ asap. Hal ini akan diikuti letusan utama. (dtc) analisa

Filed Under: Berita Baru Tagged With: gunung berapi di indonesia, status gunung berapi, status gunung sinabung

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 50
  • Page 51
  • Page 52
  • Page 53
  • Page 54
  • Interim pages omitted …
  • Page 57
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Darami Artikel

Simbaruna

  • Update Kamus Karo Online
  • Aplikasi Android Kamus Karo bas Play Store
  • Salah Penggunaan Istilah Untuk Orang Karo
  • Persiapen Perjabun Kalak Karo
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android

Komentar

  • Leo Perangin angin on Kebun Tarigan dan Gendang Lima Puluh Kurang Dua
  • karo on Website Kamus Karo Online
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Apinta perangin angin on Budaya Karo dalam Ekspresi Seni Lukis Modern Rasinta Tarigan

Categories

RSS Lagu Karo

  • La Kudiate
  • Percian
  • Rudang Rudang Sienggo Melus
  • Sayang
  • Nokoh

RSS Dev.Karo

  • Radio Karo Online v2.9
  • Kamus Karo v.1.2
  • Update Radio Karo Online 2.4
  • Bene bas Google nari
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android
  • Relaunching Situs Sastra Karo
  • Traffic Mulihi Stabil
  • Upgrade Server Radio Karo

Copyright © 2025 · Genesis Sample on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Home