Kami menolak menjual harga diri Rp50.000 sampai Rp100.000 kepada oknum-oknum kandidat pemimpin yang mencoba melakukan politik uang untuk meraih kemenangan dalam Pemilukada 27 Oktober 2010 mendatang. Hal ini ditegaskan pengurus perkumpulan perempuan “Pesada” dan “Jarak Perempuan Sumut” dalam dialog publik partisipasi politik terhadap calon perempuan Pemilukada Karo 2010, Senin (18/10) di Sentrum GBKP Kabanjahe.
Mewakili sekitar 600 peserta dialog yang hadir dari berbagai desa di 17 Kecamatan di Kabupaten Karo, Masli Br Damanik dari Desa Sukanalu, Rahel Sukatendel mahasiswa S2 dari Medan dan Warna Br Ginting dari Desa Kinepen menegaskan pihaknya mendukung pencalonan Siti Aminah Br Perangin-angin SE menjadi bupati Karo ke depan.
Demikian juga dipaparkan salah seorang pengurus perkumpulan perempuan “Pesada” dan “Jarak Perempuan Sumut”, Dina Lumbantobing MA bahwa, kehadiran dan eksistensi kaum perempuan dalam rumah tangga khususnya dalam setiap pembangunan daerah dan masyarakat sangat dibutuhkan dan sukses tidaknya, selalu tergantung kepada peran perempuan. Siti Aminah Br Perangin-angin SE bukan sebatas punya hak maju menjadi calon atau sekedar ikut dan bukan hanya sekedar ikut-ikutan berkompetisi dalam Pilkada Karo, namun karena Siti Aminah figur pemimpin yang sudah sepuluhan tahun merakyat dan selalu berkomunikasi dengan rakyat.
“Siti Aminah Br Perangin-angin SE adalah perempuan yang memang dikenal selama ini di tengah-tengah masyarakat. Energik dan sehat fisik dan mental dan bukan bermasyarakat dengan tiba-tiba. Ingat mengapa kami dari perkumpulan perempuan ini menyarankan untuk memilih perempuan. Jangan mencari kesalahannya, tapi lihatlah potensi dan kehadirannya selama ini dengan rakyat. Jangan memilih seseorang calon karena uang, sebab seberapa yang diterima itu, itulah harga diri rakyat yang digadaikan untuk selama 5 tahun ke depan.
Jangan harapkan ke depan, rakyat dapat berkomunikasi dengan pemimpin yang menang karena memberi uang kepada rakyat. Tanggung jawab pemimpin yang demikian sudah tuntas saat memberi uang kepada rakyat saat pemilihan. Selanjutnya, tugas-tugas pemimpin yang demikian, bagaimana cara mengembalikan uang yang semula telah dikeluarkannya kembali kepadanya,” tegas Dina Lumbantobing MA dalam closing statementnya.
Demikian juga paparan Lesmawati Simanjerang dalam isu strategis Pemilukada Karo bahwa, walaupun nantinya perempuan jadi pemimpin, bukan hanya tugas perempuan yang dijalankannya di pemerintahan. Tapi menata kehidupan pemerintah dan masyarakatnya sebagaimana memimpin dalam rumah tangga. Lepas dari korupsi dan poya-poya lainnya yang semuanya selama menghabiskan uang rakyat. Jangan memilih dengan pintar tapi dengan cerdas. Bukan dengan menjual diri dengan harga Rp50.000 sampai Rp100.000 menggadaikan diri selama 5 tahun ke depan,” tegas Lesmawati Simanjerang.
Hal senada juga dipaparkan Sarma Hutajulu dalam paparannya menghimbau agar, perempuan menjadi motivator dan penggerak di tempatnya masing-masing memilih calon pemimpin dari wanita, yaitu calon bupati Karo nomor 1, Siti Aminah Br Perangin-angin SE. Jangan gara-gara uang Rp50 ribu sampai Rp100 ribu, diri digadaikan sampai 5 tahun. Selain itu, perempuan juga di desa-desa memiliki tanggung jawab untuk melakukan perubahan di Tanah Karo. Mengawasi TPS dan perhitungan suara, terlebih-lebih pengawasan dan pengamanan formulir C1.
Masa depan rakyat rusak karena telah menggadaikan diri dalam Pemilukada atau Pemilu Legislatif. Tanggung jawab calon yang demikian, hanya sesaat saja. Bagaimana cara tak terpuji dan tak mendidik kepada rakyat untuk memenangkan dirinya saja. Selepas itu, tidak ada lagi, kecuali mengembalikan uangnya yang telah keluar selama dalam proses pemilihan. Jangan hanya di ruang bertekad dan berjanji memilih perempuan, tapi sepulang ini pun tetap mendukung dan memilih calon pemimpin perempuan dalam Pemilukada 27 Oktober 2010 mendatang. Mau menjadi tim pemenangan sukarelawan di desa-desa. Jangan gadaikan diri dengan uang Rp50 ribu selama 5 tahun ke depan,” ujar Sarma Hutajulu mengakhiri.
Calon bupati Karo nomor 1 Dk Siti Aminah Br Perangin-angin, SE yang diundang dalam dialog publik partisipasi politik terhadap calon perempuan Pemilukada Karo 2010 digelar Perkumpulan Perempuan “Pesada” dan “Jarak Perempuan Sumut” tersebut, mengingatkan saat ini jadwal dan zona kampanye para calon sudah ditentukan bersama. Namun saya sebagai undangan dan diminta panitia untuk menyampaikan visi-misi menjadi calon bupati Karo, adalah bukan sebatas ikut-ikutan atau sebatas meramai-ramaikan.
“Ratusan ibu yang hadir di sini, saya mau tanya dan harus dijawab dengan jujur. Apakah semuanya ibu di sini mengenal Siti Aminah Br Perangin-angin SE,” tanya Siti Aminah dan spontan ratusan kaum ibu menjawab Sudah bertahun-tahun kami mengenal Siti Aminah Br Perangin-angin. Nande Ribu kami dan sudah lama bersama kami masyarakat,” jawab ratusan kaum Ibu.
“Saya mencalonkan diri menjadi calon bupati Karo, di luar dari visi misi bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan di seluruh Tanah Karo. Kalau pasangan calon bupati Karo nomor 1, Siti Aminah Br Perangin-angin SE-Sumihar Sagala SE jadi bupati, saya akan membuat perubahan baru dan menjadi sejarah baru di Tanah Karo dalam melakukan pembangunan daerah dan masyarakat secara merata dan khususnya kaum perempuan. Saya akan menjadi donator utama bagi kalangan kaum Ibu semuanya,” ujar Siti Aminah Br Perangin-angin SE.
Salah satu Ibu yang hadir, Masli Br Damanik dari Sukanalu menambahkan bahwa, selama ini dia mendengar nama Siti Aminah Br Perangin-angin SE dan melihat secara langsung saat mengungsi akibat letusan gunung Sinabung. Saya dapat melihat dan berbicara saat kami masyarakat diberinya makan di tempat pengungsian. Namun saat ini setelah mendengar program-programnya ingin menjadi bupati Karo, saya kagum dan yakin Ibu Siti Aminah Br Perangin-angin SE diberkati Tuhan dan menang pada Pilkada mendatang, ujar Masli Br Damanik.
Usai dialog publik partisipasi politik menyambut Pilkada Karo tersebut, pengurus perkumpulan perempuan “Pesada” dan “Jarak Perempuan Sumut”, Dina Lumbantobing MA, Lesmawati Simanjerang, Sarma Hutajulu, SH, Jenny Solin, Lucia Sukatendel, Solianna Br Tarigan foto bersama dengan calon bupati Karo nomor 1 Siti Aminah Br Perangin-angin dan selanjutnya makan bersama. Namun konsumsi berkurang mengingat undangan berlimpah-ruah datang dan tidak seperti yang diperkirakan semula hanya berkisar 250 kaum ibu, ternyata hadir hampir 600 peserta. Melalui kesempatan ini, panitia maaf, ujar Lucia Sukatendel. (M37/h)SIB