• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Portal Berita Karo

media komunikasi Taneh Karo, sejarah budaya Karo.

  • Home
You are here: Home / Archives for pilkada karo

pilkada karo

Lenggang-Lenggok Kuasa ( Seputar Pemilihan Bupati Karo )

15 December 2010 by karo Leave a Comment

Oleh : Robinson Sembiring

Saya sedang membaca berita tentang keputusan Mahkamah Konstitusi tentang sengketa Pemilukada Karo yang menyatakan Mahkamah Konstitusi menolak permohonan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara yang diajukan oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karo Riemenda Ginting dan Aksi Bangun.

Ringtone mobile phone saya dengan lagu “Catch the rainbow” berdentang. Seorang kawan lama bernama Buahbara Karosekali memanggil. Katanya: “Omong kosong PemiluKaDa Karo baru-baru ini dilakukan sebagai pengejawantahan kuasa rakyat ! Ini hanya sebuah skenario pembohongan besar ! Rakyat tidak pada posisi mengendalikan suara, namun lebih pada posisi dikendalikan !” Lha, ada tiga kalimat yang meluncur dari mulutnya, dan tiga kali pula saya tersentak dengan aksentuasi ucapannya. Ketiga kalimatnya wajib diakhiri tanda seru.

Roberth Dahl dalam tulisannya yang berjudul “After The Revolution” memunculkan kata “royal lie” untuk menunjukkan kebohongan-kebohongan kaum elite. Maknanya bahwa dalam politik memang ada kebohongan. Terminologi yang digunakan bisa sedemikian halus seperti: kebijakan, strategi, atau diplomasi. Lihat saja “uang sogok” telah diubah menjadi “uang perahu”. Belakangan ini malahan muncul istilah “biaya sosialisasi untuk kader partai”. Ini juga sebuah kebohongan!

David E. Apter yang juga dulu banyak dirujuk pemerhati politik Indonesia menggunakan ungkapan “penjual obat param ular” untuk menggambarkan orang-orang yang sedang kampanye untuk menggapai kekuasaan. Maknanya, ilmuwan politik ini juga menyadari bahwa para “power seeker” atau petualang kekuasaan akan bersedia menebar kebohongan agar barang jualannya dibeli masyarakat.

Apakah sahabat saya Buahbara Karosekali bicara tentang pembohongan besar PemiluKaDa Karo dalam konteks yang sama ? Apakah dia telah memiliki data mutakhir tentang perkembangan terbaru dari rumor yang beredar ? Saya belum sempat tahu. Tadi pagi dia telah pergi ke Banten untuk menemui Kang Jajat pedagang penampung sayur-mayur yang tinggal di Tangerang. Saya masih ingat salah satu pernyataannya baru-baru ini: “Kalau kau memerlukan informasi politik yang paling akurat, carilah pada rumor (kasak-kusuk) yang beredar di kedai kopi.

***

Di ujung wilayah Padang Bulan, di sudut sebuah persimpangan jalan menuju Jalan Setia Budi, ada sebuah kedai kopi yang setiap pagi ramai dikunjungi. Teh manisnya wangi, kopinya merangsang selera, terlebih-lebih lagi teh susunya. Ada 8 meja disana dan masing-masing dikelilingi 4-6 kursi. Maka pukul rata ada 40 orang pengunjung dalam setiap periode kunjungan pada pagi hari mulai jam 07.00 sampai dengan 10.00 WIB. Menurut salah seorang pelanggan, setiap harinya ada 100 kunjungan pelanggan di kedai itu. Setiap pelanggan akan duduk, minum, ngobrol atau membaca koran untuk mengikuti perkembangan mutakhir. Obrolan paling menarik hari-hari belakangan ini adalah PemiluKaDa Karo.

Menurut perkiraan mereka, pada PemiluKaDa Karo putaran kedua, pemenangnya adalah pasangan Kena Ukur Sitepu/Terkelin Brahmana. Dasar hitungannya adalah distribusi suara berdasarkan komposisi etnik dan perkembangan rumor PemiluKaDa serta aspek hukum yang akan menyertainya. Wah, hitung-hitungannya tidak kalah complicated dibandingkan dengan diskusi masyarakat akademik. Bedanya, mereka tidak menggunakan data BPS atau data forecast dari masing-masing team sukses.

Namun yang menarik lagi, dalam perkiraan mereka, siapa pun yang menang tidak akan mengubah wajah Karo secara signifkan. Bang Zainuddin yang jualan nasi goreng pada malam hari di Pasar Kaget, tidak akan memperoleh untung lebih banyak setelah Bupati dan Wakilnya terpilih. Janji pemerataan kesejahteraan masih jauh api dari panggang. Mari dicermati, semua janji yang dikedepankan para calon seperti peningkatan kesejahteraan petani dan pedagang kecil, perbaikan pendidikan atau perbaikan pelayanan kesehatan adalah produk dari proses administrasi negara. Namun mereka tidak ada yang mengedepankan reformasi birokrasi. Padahal aspek ini termasuk sebagai salah satu persoalan terpenting. Mesin kebijakan adalah birokrasi. Dan birokrasi pemerintahan Karo termasuk buruk. Ingat saja ejekan dari akronim SUMUT (Semua Urusan Memerlukan Uang Tunai) yang wilayah Karo termasuk di dalamnya.

Belum begitu banyak kita mengalami bahwa perubahan pejabat telah mengubah kinerja birokrasi pemerintahan. Nasib bangsa kita dari Sabang hingga Merauke lebih kurang ya sama. Pejabat bisa berubah namun perilaku tatkala memomong kekuasaan setali tiga uang. Ranah kekuasaan adalah kemewahan dan kebohongan, terkadang bercampur ancaman atau kekerasan. Jarak Indonesia masih sangat jauh dari jangkauan Ratu Adil. Masih terlalu banyak gelimang kenistaan yang menyebabkan Ratu Adil menunda perlawatannya ke sini.

***

Tetangga saya, bernama Bisuk Sianbona kampung asalnya Tolping, Samosir memiliki perkiraan yang berbeda. Menurutnya yang menang adalah pasangan Siti Aminah/Salmon Sagala. Dasar perhitungannya adalah ikatan kepartaian, etnisitas dan intuisi.

Yang menarik adalah perkiraan di kedai kopi dan perkiraan tetangga saya sama-sama memperhitungkan kehadiran faktor etnisitas. Apakah ikatan etnisitas memang benar-benar mempengaruhi orientasi politik masyarakat kita ? Jika ya, mengapa jumlah kursi yang diperoleh orang Karo di DPRD Provinsi dan DPR tidak sejalan dengan potensi yang dimiliki?

***

Lenggang-lenggok kekuasaan ternyata tak jauh berbeda dengan lenggang-lenggok penari sendratari di panggung-panggung seni. Ketika sang penari bergerak melenggang ditimpali sebuah ketukan kendang, tiba-tiba dia melenggok ke samping kiri dan kanan. Gerakannya tidak bisa digambar dengan kurva linear. Bahkan pada tari improvisasi gerakannya acak tidak menentu arah.

Maka panggung PemiluKaDa Karo sepertinya juga laksana panggung tari. Makna potongan-potongan gerakannya hanya dipahami sang sutradara. Akankah komposisi dan distribusi suara merupakan pengejawantahan kemenangan rakyat, masih sangat diragukan. Terlalu naif rasanya kalau kita tidak meyakini bahwa pasangan calon yang membelanjakan uang hingga puluhan milyar tidak mampu membelokkan hati nurani. Maknanya sama dengan banyak kasus dimana seseorang memilih calon bukan karena hati nurani. Namun karena tekanan psikologis hingga tekanan ekonomi atau karena hobby!

***

Saya menengadah sambil menerawang jauh. Sayang sekali, kami belum mampu menciptakan sistem rekrutmen pejabat politik yang mengharuskan para calon pemilih harus menelisik kemampuan calon dalam hal penyusunan dan implementasi program yang realistik. Atau agar ada mekanisme seleksi calon sebelum dilakukan pemilu. Sebelum mereka maju menjadi calon, mereka telah diseleksi terlebih dulu, ibarat melalui fit and proper test. Agar para pemilih tidak terlalu mudah terprovokasi para petualang politik yang mencari keuntungan diantara para calon. Mungkinkah itu ?

Ringtone mobil phone saya berdentang lagi. Keponakan saya yang ikut tim sukses salah seorang calon Bupati Karo memanggil. Katanya: “Jangan lupa ya dalam pemilihan Bupati putaran berikut Pa Uda pilih X ya ! Beritahu kepada mertua Pa Uda juga. Kalau dia gak pilih X, aku akan jatuh sakit !”

Akh…!!! ***

Penulis adalah Staf Pengajar FISIP USU

sumber : analisa

Filed Under: Berita Baru Tagged With: pilkada karo

Tanah Karo Mencekam

2 November 2010 by karo 1 Comment

gambar : sumutpos

Pemilukada Kabupaten Karo menorehkan catatan merah. Rekapitulasi perhitungan suara yang dilaksanakan Komosi Pemilihan Umum daerah (KPUD) di Grend Garden Hotel Berastagi, ditolak massa, Senin (1/11).

Bentrok fisik antara polisi yang mengamankan areal dengan pengunjuk rasa, tidak terelakan. Meskipun tidak sampai merenggut korban jiwa, belasan warga mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit.

Dari pantauan wartawan, bentrok fisik terjadi ketika KPUD Karo tetap melangsungkan kegiatan penghitungan suara di lantai II, Hall Green Garden Hotel. KPU tidak mengindahkan ultimatum masyarakat yang menilai penyelengaraan pemilukada sarat pelanggaran fatal. Massa menuntut Pemilukada Karo diulang.

Protes kelompok masyarakat ini dimulai pasca ditemukannya formulir C6 yang tidak dibagi di Kelurahan Lau Cimba Kabanjahe. Ribuan massa, masyarakat memilih melakukan perlawanan, dengan akumulasi tertumpu di depan Green Garden Hotel dan sepanjang jalan Jamin Ginting, depan Warung Wajik, Berastagi.

Massa melalui pengeras suara meneriakkan orasi yang menghujat KPU Karo sejak pukul 09.00 WIB. Dari atas kenderaan bak terbuka, satu per satu pentolan pengunjuk rasa menyampaikan orasi mengkritisi kinerja KPU Karo. Massa menuntut anggota KPU Karo mundur.

Situasi memanas ketika permintaan pengunjuk rasa agar KPUD Karo menghentikan penghitungan suara tidak di indahkan. Massa dengan kompak mencoba menerobos barikade polisi yang menumpuk di depan gerbang masuk hotel berbintang itu. Satu per satu batu melayang, mengarah ke polisi dan hotel hingga memecahkan sebahagian kaca depan, aksi bentrok episode pertama ini berhenti tidak lama kemudian.

Setelah itu, pengunjuk rasa kembali melakukan orasi dari atas mobil. Tidak lama berselang, bentrok antara massa dan polisi kembali terjadi. Petugas didorong dan dilemparan batu. Diduga tersulut emosinya, polisi langsung merangsek keluar hotel sambil meletuskan senjata dan mengejar pengunjuk rasa.

Massa terkepung ketika pasukan Brimobdasu yang sejak awal memasang barikade di depan simpang Jalan Mimpin Tua, ikut bergerak. Kumpulan massa kebingungan mencari-cari jalan keluar. Dalam kondisi terjepit, polisi mengejar pengunjuk rasa hingga ke rumah rumah warga.

Sejumlah orang, pria dan wanita, menjadi korban pemukulan petugas. Dalam keadaan tidak berdaya, pengunjuk rasa diseret, ditarik, bahkan hingga menyisakan pakaian dalam, lantas dipukul dengan, tangan, tongkat dan tendangan untuk selanjutnya dikumpulkan di satu areal kawasan hotel.

Tidak berhenti hanya sampai disitu, petugas yang terlihat kalap juga memukuli kenderaan milik pengunjuk rasa dan meneriakkan kalimat kalimat tak senono setiap menangkap pengunjuk rasa. Hal tersebut berlangsung terus kondisi sudah mulai normal.

Pantauan wartawan koran ini, saat para pendemo digiring ke Kabanjahe, petugas Green Garden Hotel tampak sibuk membersihkan bekas pecahan kaca yang memenuhi lantai dan sebahagian lagi sedang berusaha menjatuhkan kaca yang telah pecah di lantai II. Sedangkan, kotak suara dan petugas KPUD Karo dikawal, truk Barracuda milik Brimobdasu.

Kapolres Tanah Karo, AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH kepada wartawan sekitar pukul 20.00 WIB mengatakan, pihaknya sudah menjalankan tugas sesuai prosedur. Dan hingga tadi malam, 15 warga masih diperiksa oleh pihaknya di Polres Tanah Karo. “Kita menggunakan azas praduga tak bersalah. Jika memang terbukti tidak bersalah akan kita pulangkan,” ungkapnya.

Ketua KPUD Karo Benyamin Pinem ST ketika dihubungi wartawan melalui telepon selularnya menjelaskan, rekapitulasi perhitungan suara akan tetap dilanjutkan. “Kita pahami dalam era demokrasi semua dapat terjadi, namun perhitungan akan tetap kita lakukan, silahkan ikuti mekanisme yang berlaku.. Besok perhitungan suara di tingkat Kecamatan Kabanjahe akan kita lakukan,” kata Pinem.

Hingga tadi malam, tiga orang pengunjuk rasa yang dirawat di RSU kabanjahe adalah Ramon Sinuhaji ( 48), warga Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Maja Beru Ginting (39), penduduk Kabanjahe, Agusta Colia ( 40), alamat Desa Seberaya, 1 orang dilarikan ke RS Vina Estetika Medan, Herot Sembiring (33), masyarakat Desa Suka Julu, Barus Jahe.

Sedangkan yang berobat jalan masing–masing Dirgin Tarigan (45) warga Sukanalu, Tiga Panah, Jansen Purba (35) warga Sukanalu, Tiga Panah, Edy Syahputra (17), warga Desa Sukanalu, Tiga Panah, Julianta (19) warga Desa Sukanalu, Tiga Panah, dan Tison Ginting (23) warga Desa Kuta Gerat, kelima pengunjuk rasa yang berobat jalan saat terakhir kembali dibawa polisi ke Mapolres Tanah Karo, sedangkan 4 orang lain masih menunggu selesai perawatan baru kemudian atasnya dilakukan pemeriksaan.

Sementara beberapa orang lain yang telah dilakukan pemeriksaan antara lain Rapelta Sitepu (39), Warga Desa Suka Julu, Madia Ginting (26), warga jalan Katepul, Kabanjahe, Kalep Guru Singa(42), warga Pancur Batu,Deli Serdang, Remon Ginting (38), warga Desa Gongsol, Leonardo Silalahi (22) warga Desa Rumah Kabanjahe, Gitmo Ginting (21) warga Desa Suka, Charles Tarigan (35) warga Lau Dah Kabanjahe, Ganti (40), warga Desa Suka, Nikodemeus Sinuraya (22) warga Desa Bunu Raya Simson Sembiring (39) warga Desa Sukandebi , Hendri Karo Karo (22) warga Simpang Lau dah kabanjahedan Akor Ginting (55), warga Desa Sumbul.

Calon Kunjungi Korban

Prihatin dengan kejadian insiden berdarah di areal Green Garden Hotel, sejumlah peserta Pemilukada Bupati Karo periode 2010-1015 mengunjungi korban di RSU Kabanjahe, sekitar pukul 19.00 WIB.

Para kandidat menghibur pasien korban bentrok dengan aparat kepolisian dan meminta mereka tetap tabah dan kuat menjalani proses penegakan demokrasi di Tanah Karo. “Sabar dan kuatkan hati. Jangan menjadi lemah semangat,” ujar Riemenda mewakili kandidat lainnya.

Kedatangan sejumlah pasangan ini disambut hangat keluarga korban. Bahkan beberapa di antara pasien masih bersemangat menyambut kedatangan sosok pemimpin Karo yang diharapkannya.(sumutpos)

Filed Under: Politik Tagged With: kekerasan, pilkada karo

Seribuan Masyarakat Karo Datangi PPK Kabanjahe Desak Pilkada Ulang

1 November 2010 by karo Leave a Comment

demo pilkada karoPemilukada Kabupaten Karo terus bergejolak. Kali ini, seribuan masyarakat Karo mengatasnamakan rakyat pro demokrasi kembali menggelar demo ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Kabanjahe, Minggu (31/10) untuk mendesak Pilkada Kabupaten Karo diulang dan hentikan perhitungan suara. Karena banyaknya temuan pelanggaran, di antaranya money politics, pencoblos yang menggunakan hak suaranya beberapa kali di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di hampir seluruh kecamatan se-Kabupaten Karo.

Para pengunjuk rasa juga menuding KPU berkonspirasi melakukan money politics untuk memenangkan salah satu calon Bupati Karo dalam Pemilukada Karo 2010.

Massa dari berbagai kecamatan di Kabupaten Karo dengan mengendarai berbagai jenis angkutan tiba di kantor PPK Kecamatan Kabanjahe yang seatap dengan Kantor Camat Kabanjahe sekitar pukul 9.30 WIB.

Massa meneriakkan yel-yel, Pilkada di Kabupaten Karo diulang dan hentikan perhitungan suara termasuk sejumlah poster bertuliskan di antaranya “KPU Kotor, Tanah Karo Hancur Oleh Pemimpin Kotor, KPU Karo Amburadul, Pilkada Harus Ulang. Konsiprasi Money Politics, Manipulasi Suara dan Pilkada Karo Curang, KPU Dracula, Panwas Impoten” dan lainnya.

“Hentikan perhitungan suara. Sebab hari ini, hari Minggu, adalah hari libur dan hari suci bagi umat Kristiani untuk melakukan ibadah. Tidak ada kegiatan di kantor-kantor di seluruh Indonesia. Ini sudah sama melanggar sila pertama dari Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, karena itu hentikan penghitungan suara di PPK Kecamatan Kabanjahe,” ungkap pengunjuk rasa.

Melalui sejumlah juru bicara, disampaikan kepada mahasiswa yang berada di Karo maupun yang kuliah di Medan agar merapatkan barisan mendukung gerakan pro demokrasi di Tanah Karo. “Pilkada Karo ditemukan banyak kecurangan, untuk itu diharapkan agar mahasiswa tampil di barisan depan melawan ketidakbecusan penyelenggaraan Pemilukada di daerah ini. Karena hal itu, dikhawatirkan berdampak matinya demokrasi di daerah ini,” ujar pengunjuk rasa.

Pengunjuk rasa mencoba menerobos memasuki kantor PPK Kecamatan Kabanjahe untuk menghentikan perhitungan suara, namun mendapat pengawalan ketat yang berlapis-lapis dari aparat kepolisian sehingga aksi saling dorong terjadi di antara mereka. Berkat kesigapan petugas, bentrok fisik dapat dihindari, namun seorang pengunjuk rasa, Hery Ketaren warga Desa Suka Kecamatan Tigapanah mengalami luka di bagian kepala dan langsung dilarikan ke rumah sakit dan mendapat 10 jahitan.

Suasana semakin memanas, saat aparat kepolisian meminta perwakilan pengunjuk rasa sepuluh orang untuk bertemu dengan Ketua PPK Kecamatan Kabanjahe, Tenang Ginting. Menyahuti anjuran pihak aparat kepolisian, tiga orang perwakilan langsung menuju lokasi perhitungan suara. Selanjutnya, massa kembali meminta seratus orang perwakilannya menyaksikan perhitungan suara, namun hal itu hanya diizinkan sepuluh orang memasuki perhitungan suara.

Di dalam ruangan, Ketua PPK Kecamatan Kabanjahe Tenang Ginting dengan tegas mengatakan hanya yang punya mandat saksi berhak memasuki ruangan. Mendengar ucapan itu, spontan perwakilan yang berjumlah sepuluh orang itu memprotes dan meninggalkan ruangan. Saat itu juga massa berjumlah banyak langsung menerobos barisan pagar betis aparat kepolisian yang bertugas di pintu masuk kantor itu.

Di luar ruangan di pintu masuk gedung PPK, aksi dorong kembali terjadi berulang kali, namun hal itu tidak membuat petugas mengendorkan pengamanannya. Barisan pengamanan terus ditambah dengan mendatangkan puluhan personil Brimobdasu lengkap dengan tameng, senjata pelontar gas air mata dan senjata laras panjang. Di sisi kantor menyiagakan satu unit mobil trantis water canon Barracuda Gegana.

Mengantisipasi tindakan anarkhis, Kapolres Tanah Karo AKBP IG Prasetyoko menghimbau kepada massa agar tidak melakukan tindakan melanggar hukum karena yang rugi adalah kita sendiri yaitu Tanah Karo Simalem.

Hal yang menarik, pengunjuk rasa bersiaga dari setiap sisi kantor PPK, mereka menjaga agar kotak suara tidak keluar dari kantor PPK Kecamatan Kabanjahe. Malah segala pintu gerbang kantor tersebut dilapis dengan kendaraan berbendera merah putih agar kotak suara tidak dapat dibawa ke luar.

Pantauan wartawan, suasana yang semakin memanas, calon Bupati Karo yakni Abednego Sembiring, Riemenda Jamin Ginting, Petrus Sitepu mendatangi Kantor PPK Kabanjahe sekitar pukul 12.45 WIB yang berupaya menenangkan massa agar dalam menyampaikan aspirasinya tidak anarkhis. “Kami sedang berupaya meminta ketegasan PPK agar dihentikan perhitungan suara,” ungkap mereka.

Di sekitar gedung PPK situasi semakin mencekam karena massa merangsek keluar Jalan Veteran membakar ban di depan pintu gerbang. Hal itu mengundang perhatian warga yang sedang melintas, namun kemacetan dapat dihindarkan dengan kesigapan aparat kepolisian mengatur lalu-lintas.

Hingga berita ini dikirim ke redaksi pada pukul 15.30 WIB antara PPK Kabanjahe dan para calon bupati Karo masih berlangsung dialog dengan alot di lantai II gedung PPK Kabanjahe. (sib)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: kecurangan, pilkada karo, Politik

Ribuan Massa Hadiri Kampanye Riemenda Jamin Ginting di Kabanjahe

24 October 2010 by karo Leave a Comment

orasi politikRibuan massa riil pendukung hadiri kampanye pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Karo periode 2010-2015 nomor urut 2, Riemenda Jamin Ginting SH Mhum/Drs Aksi Bangun di zona I yang dipusatkan di Jambur Lige Kabanjahe, Senin (18/10) petang. Pasangan tersebut mengawali kampanyenya dengan melakukan kampanye simpatik mengendarai puluhan kendaraan roda empat. Adapun sejumlah jalan yang dilalui yakni di Jalan Katepul Sanatorium Samura, Jalan Irian, Jalan Kuta Cane, Jalan Sumbul dan Jalan Ketaren Kabanjahe.

Pasangan tersebut menampilkan juru kampanye, Ny LT Jamin Ginting, Ketua Partai Demokrat Kabupaten Karo drg Bantuan Purba dan Ketua PDK Karo Dra Remita Sembiring dan dimeriahkan sederet artis Karo masing-masing Sastrawan Tarigan, Rita Mariani br Tarigan, Kasir Brahmana, Herwina br Bangun, Susan dan Polo.

Ny LT Jamin Ginting (82) dengan mengenakan kursi roda didampingi putri sulungnya Riemenda Jamin Ginting, menegaskan pasangan Riemenda Jamin Ginting/Aksi Bangun maju menjadi calon Bupati Karo/Wakil Bupati Karo adalah untuk melanjutkan perjuangan Letjend Jamin Ginting yang belum selesai untuk Tanah Karo Simalem termasuk mengangkat harkat dan martabat Karo.

Dijelaskannya, Riemenda Jamin Ginting lahir di Kotacane Kabupaten Aceh Tenggara, dimana saat itu, ayahnya Letjen Jamin Ginting yang memimpin pasukan TNI Resimen IV tengah bertugas melawan penjajah. ”Riemenda lahir pada waktu berjuang melawan kolonial penjajah. Rumah kami pada waktu itu di Kotacane hanya berdinding bambu, meja makan pun terbuat dari bambu. Pancuran kami terbuat dari bambu. Kami juga pernah makan gulai dan sayuran dari bambu. Jadi semuanya mengenakan bambu karena pada masa itu perjuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sangat sulit sekali,” ungkap LT Jamin Ginting.

Selanjutnya, Letjen Jamin Ginting pernah mengemban tugas ke Jakarta dan ke Kanada. Sewaktu bertugas ke Jakarta, Letjen Jamin Ginting tidak pernah lupa kepada warga Karo. Buktinya, ia pernah menyekolahkan dan membantu memberikan pekerjaan kepada 23 anak pejuang asal Karo. ”Saat itu, apabila ada warga Karo yang berkeinginan sekolah dan tidak ada biayanya, Letjen Jamin Ginting akan menyekolahkannya termasuk memberikan pekerjaan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, ada lima putra dan putri Letjen Jamin Ginting, yakni Riemenda Jamin Ginting, Riahna Jamin Ginting, Sertamin Jamin Ginting, Seriana Jamin Ginting dan Enderia Pengarapen Jamin Ginting. “Kelima anak-anakku bersekolah semua dan mempunyai pekerjaan masing-masing. Adik Riemenda yang terkecil, Enderia, semasa hidupnya meminta Riemenda untuk meneruskan perjuangan ayah mereka untuk membangun Karo dan mengurusi warisan ayahnya, termasuk perkebunan,” ungkapnya.

Menurutnya, apabila pasangan ini terpilih menjadi bupati dan wakil Bupati Karo, mereka tidak akan mengkhianati rakyat dan akan tetapkan melanjutkan perjuangan dari Letjen Jamin Ginting yang belum selesai demi rakyat Tanah Karo Simalem ini. ”Riemenda Jamin Ginting apabila terpilih tidak akan mengejar materi dan apabila terpilih dia tidak akan korupsi,” tegasnya yang disambut tepuk tangan hadirin.

Ditambahkannya, Riemenda Jamin Ginting telah bertugas sebagai Jaksa selama 40 tahun. Berbagai jabatan yang dipangkunya yakni, Kepala Kejaksaan Bogor, sebagai pengawas Kejati Sumut, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kupang, Kepala Kejaksaan Tinggi Kupang dan pernah bertugas di Kejagung.

Lebih lanjut, ia mengharapkan agar masyarakat Karo untuk memilih pasangan ini. ”Percayalah pasangan ini tidak akan main-main untuk mengemban amanah rakyat,” ucapnya. Sementara itu, Riemenda Jamin Ginting dalam orasi politiknya mengatakan apabila nantinya terpilih menjadi Bupati Karo, dirinya siap mengemban amanah rakyat agar tidak melakukan korupsi. ”Apabila terpilih menjadi bupati Karo, tujuanku memberantas korupsi. Saya sudah lama bertugas sebagai kejaksaan. Pitpit matapun aku sudah tahu apakah itu korupsi atau tidak. Korupsi itu adalah musuhku dan musuh kita semua,” tegas Riemenda yang disamput tepuk tangan hadirin.

Menurutnya, untuk memberantas korupsi harus menjadi seperti seekor kucing untuk menangkap tikus-tikus yang menggerogoti uang rakyat. “Tikus tidak bisa menangkap kucing tapi bisa diakal-akali bagaimana melakukan korupsi. Jadi apabila terpilih menjadi Bupati Karo, saya tidak akan melakukan korupsi tetapi akan menangkap pelaku korupsi,” tegasnya. Lebih lanjut dikatakan, selain memberantas korupsi, skala prioritasnya saat menjadi Bupati Karo adalah membenahi sektor pertanian, infrastuktur pedesaan dan sektor pendidikan serta kesehatan. Ia juga menyatakan akan memperhatikan keluhan pada veteran.

Sementara itu Aksi Bangun dalam orasi politiknya menyatakan mereka maju menjadi bupati dan wakil bupati Karo untuk mengangkat kedaulatan rakyat Tanah Karo. “Inilah yang menjadi perjuangan kami untuk mengangkat kedaulatan rakyak Tanah Karo ini,” tegasnya. Ketua DPC Partai Demokrat Kab Karo drg Bantuan Purba mengatakan DPP Partai Demokrat dalam menentukan calon Bupati Karo dan Wakilnya yang diusung Partai Demokrat melalui proses yang panjang. “Instruksi dari DPP bahwa anak pejuang Riemenda dan Aksi Bangun dinilai mampu dan layak untuk memimpin Tanah Karo lima tahun ke depan. Itulah sebabnya Partai Demokrat sepakat mengusung Riemenda dan Aksi Bangun maju menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Karo,” ungkap drg Bantuan Purba.

Lebih lanjut dikatakan, Riemenda/Aksi Bangun apabila terpilih nantinya tidak akan melakukan korupsi, malah akan menangkap pelaku yang korupsi. “Saya percaya, Riemenda Jamin Ginting seorang janda srikandi yang tangguh dan mau mengikuti perintah orang tuanya agar mengemban jati diri orang Karo hingga berdaulat,” tegasnya. Ketua PDK Kabupaten Karo Dra Remita br Sembiring menyatakan bahwa Partai Demokrasi Kebangsaan hanya mendukung pasangan Riemenda/Aksi Bangun.

Pada kesempatan itu, Ketua LVRI Kabupaten Karo Malem Cari Sembiring bersama pengurus lainnya menyatakan kebulatan tekad untuk mendukung pasangan Riemenda/Aksi Bangun. Di akhir acara itu, Ketua DPC Partai Demokrat, drg Bantuan Purba memperagakan bagaimana untuk memilih pasangan nomor urut dua itu.

Sementara itu, salah satu tim sukses nomor urut 2, Ita Apulina br Tarigan ST kepada wartawan mengatakan, hari ini, Selasa, (18/10) dijadwalkan kampanye akbar pasangan nomor urut dua ini akan digelar di Open Stage Berastagi yang dihibur artis ibukota, di antaranya Tio Fanta Pinem dan Ramona Purba. (M-30/y) SIB

Filed Under: Berita Baru Tagged With: kampanye calon bupati, pilkada karo

Calon Bupati Dr Ir Petrus Sitepu Kembangkan Pertanian Karo, Bukan Janji Tapi Sudah Memberi Bukti

24 October 2010 by karo Leave a Comment


Foto SIB

Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno beserta ibu dan Kapolres Karo berkunjung ke Peternakan Gundaling Farm dikelola Dr Ir Petrus Sitepuyang memproduksi sapi unggulan dan susu segar. Kehadiran peternakan terbesar di Sumatera Utara ini memberikan manfaat bagi petani di Kabupaten Karo. Ribuan Warga Masyarakat Singalor Lau Sambut dan Siap Menangkan Pasangan Petrus dan Kornalius Atau TULUS Menjadi Bupati dan Wakil Bupati Karo 2010-2015. Dalam pertemuan silaturrahmi antara Dr Ir Petrus Sitepu dengan ratusan warga Desa Tiga Binanga di Los Buah Tiga Binanga, Sabtu (16/10) malam, masyarakat menilai Dr Ir Petrus telah membuktikan kemampuannya dan bukan hanya janji-janji ataupun slogan dalam mengelola peternakan yang dipadukan dengan pertanian di areal yang dipimpinnya PT Prima Indo Lestari. Sebuah areal peternakan lembu dan perladangan di Berastagi, yang banyak memaknai para petani untuk tidak takut dengan gelombang persaingan masa depan.

“Kita sudah melihat berapa banyak jagung-jagung petani, yang biasanya, kalau harga anjlok, jagung tersebut tidak berguna dan kini telah dapat dimanfaatkan Petrus Sitepu sebagai makanan ternak. Selain itu, banyak ilmu pertanian yang telah ia berikan kepada petani dan warga masyarakat yang mau belajar kepadanya,” ujar Ir Malemta Sebayang, salah seorang tokoh masyarakat Singalor Lau. Dr Ir Petrus Sitepu dan Kornalius Tarigan ST SH, sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Karo periode 2010-2015, dari jalur Independen menyatakan akan siap membawa perubahan sirkulasi pola tanam dan pemasaran jagung di sentra penghasil jagung kawasan Singalor Lau, Tanah Karo. “Saya sudah membuktikan, membangun pertanian, dengan memadukannya dengan pembangunan peternakan tidaklah sulit, dan kita pasti bisa mewujudkannya kalau sama-sama berjuang dan berkomitmen untuk itu,” ujar Dr Ir Petrus Sitepu.

Hal ini merupakan wujud komitmen perubahan Petrus Sitepu dan Kornalius Tarigan di sektor pertanian. Penegasan sikap dari pasangan dengan sebutan TULUS ini terungkap dalam tatap muka dengan pendukung calon bupati dan wakil bupati nomor urut 7 di Los Buah Tiga Binanga, Sabtu (16/10) malam.
Dalam pertemuan temu ramah yang diprakarsai Perkumpulan Sebayang Ras Anak Beruna yang diketuai Ir Malemta Sebayang ini, Dr Ir Petrus Sitepu mengatakan, sejak awal dirinya dan pasangan Kornalius Tarigan, maju untuk melakukan perubahan, khususnya di bidang pertanian dan peternakan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat karo.

Sehingga suara yang muncul dari kalangan petani, terutama dari kawasan Singalor Lau yang meliputi Kecamatan Tiga Binanga, Juhar, Lau Baleng dan Mardinding yang merupakan pusat pertanian jagung dipandang sebagai salah satu program yang akan mereka prioritaskan sesegera mungkin nantinya.

“Sebagai calon bupati dan wakil bupati yang maju dengan dukungan penuh dari perjuma juma (petani), kita akan lakukan perjuangan dan program utama pembaharuan di bidang pertanian. Dimana salah satunya adalah di pertanian jagung. Karena daerah ini (Singalor Lau) hampir 100 persen masyarakatnya menggantungkan hidup dari tanaman itu, jangan sedikitpun ada keraguan, perubahan pola tanam dan pemasaran jagung akan kita kedepankan,” ujar Petrus Sitepu yang mengetahui persis seluk beluk pemasaran jagung karena pernah dipercaya salah satu lembaga bisnis Amerika Serikat selaku tenaga ahli di bidang pemasaran jagung.

Dalam kesempatan temu pendukung kemarin, Petrus Sitepu mengatakan dirinya telah menyiapkan konsep perubahan dalam pemasaran tanaman jagung dengan konsep dasar akan memperbaiki sarana pasca panen dengan akan mengembangkan mesin pengering jagung (drier). Hal ini akan berguna untuk menghindari fluktuasi (naik turun) harga yang kerap merugikan petani.

“Kita sudah pelajari, kalau dari tahun ke tahun permintaan akan jagung tetap tinggi, bahkan kalau yang dimiliki petani karo pun tak cukup untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional, namun karena permainan para spekulan seringkali jagung-jagung petani dihargai dengan murah dengan alasan jagung berlebih. Guna membentengi diri dari kerugian panjang kita akan dirikan mesin pengering dan gudang penyimpanan, gunanya bila harga sudah mulai stabil jagung baru dijual, disinilah peran pemerintah yang nantinya akan membeli jagung milik petani lebih awal,” terang Petrus Sitepu.

Perubahan yang akan dilakukan Petrus Sitepu dan Kornalius di sektor pertanian dan peternakan ini juga selaras dengan janji mereka yang akan mengubah cara pandang bertani masyarakat Karo dari bercocok tanam semata kepada pertanian yang menguntungkan. Di luar itu, Petrus Sitepu juga akan mengembangkan industri hulu dan hilir di sektor pertanian.

Dalam pertemuan dengan ribuan pendukung pasangan TULUS nomor urut 7 ini, turut hadir juga Cory Sebayang dan Dat Malem Ginting. Cory Br Sebayang dalam sambutannya menghimbau rakyat Karo agar lebih jeli memilih pemimpin kali ini, sudah cukup katanya Tanah Karo mengalami fase jalan di tempat. Perubahan itu harus dilakukan oleh calon pemimpin yang anti korupsi, ahli di pertanian dan peternakan serta memiliki semangat pembaharuan, kesemua itu sampai kini sambung Cory Br Sebayang hanya terlihat dari Dr Ir Petrus Sitepu dan Kornalius Tarigan ST SH.

Dalam kesempatan terpisah, tokoh muda masyarakat Karo Roy Fachraby Ginting SH MKn menyatakan, kondisi masyarakat Karo yang mayoritas petani, tetap saja dari tahun ke tahun ditimpa masalah klasik minim bantuan modal pertanian dari pemerintah, ketersediaan pupuk yang kerap kosong dan harga diatas pasaran HET yang telah ditetapkan pemerintah serta kebutuhan bibit unggul dan pemasaran hasil pertanian yang sepertinya tidak mendapat perhatian dari Pemkab Karo. Melihat kondisi ini, saya amat yakin komitmen Dr Ir Petrus Sitepu dan Kornalius Tarigan, baik dalam Visi, Misi, Progam, Kontrak Politik serta aktifitas Petrus Sitepu, sebagai tokoh yang mengembangkan peternakan berbasis pertanian, dan gerakan minum susu yang dikampanyekannya kepada anak-anak dan warga masyarakat Kabupaten Karo. Terus terang, ungkap Roy, dalam 10 tahun terakhir, saya sudah sangat apatis dengan kondisi pembangunan Kabupaten Karo, yang saya lihat sudah tidak mempunyai harapan dan kepercayaan bakal akan ada tokoh dan calon pemimpin Karo, yang benar-benar mau dan tulus untuk mengabdikan dirinya membangun Tanah Karo Simalem.

“Lihat saja kondisi kotanya, sudah carut marut tidak karuan, lihat Kota Kabanjahe saat ini yang penuh dengan kios kios darurat yang kumuh, jalan jalan berlobang bagai kubangan kerbau, ibaratnya saat ini Tanah Karo sudah kembali ke jaman batu, jika melihat kondisi infrastrukturnya yang amburadul, mulai jalan ke Tiga Binanga dan ke Merek,” ujar Roy Fachraby Ginting dengan nada prihatin.

Menurut Roy Fachraby Ginting, Dr Ir Petrus Sitepu telah menyiapkan programnya dengan alokasi Anggaran Pembangunan yang Pro Rakyat, Pelayanan terbaik buat Rakyat di buat segampang mungkin dan semurah murahnya. Sehingga ketika Dr Ir Petrus Sitepu tampil sebagai Bupati Karo, akan selalu mendengar keluhan dan masukan dari rakyat, dengan membuka Pendopo Rumah Dinasnya, sebagai Rumah Aspirasi Rakyat Sirulo setiap bulan, dengan menerima aspirasi keluh kesah rakyatnya, yang langsung dilayani mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, SKPD secara bergiliran, sebagai wujud komitmen pemimpin itu sebagai Bapa Rakyat Sirulo.

Dikatakan Roy Fachraby Ginting, melihat dari misi ini, saya sangat berkeyakinan dan menyimpulkan, sosok Dr Ir Petrus Sitepu, ketika diberi amanah oleh masyarakat Karo sebagai bupati untuk 5 tahun ke depan akan membawa perubahan bagi pembangunan Kabupaten Karo dalam upaya mensejahterakan Rakyat. “Kenapa saya katakan demikian, Karena Visi, Misi, Program dan Kontrak Politik Dr Ir Petrus Sitepu dan Kornalius Tarigan ST SH berpihak terhadap ekonomi rakyat kecil dan keunggulan putra putri daerah dalam membangun Kabupaten Karo ke depan, dengan program Pesikap Kutata dan Pesikap kuta kemulihen,” kata Roy Fachraby Ginting optimis. (rel/r10/h) SIB

Filed Under: Berita Baru Tagged With: pilkada karo

Primary Sidebar

Darami Artikel

Simbaruna

  • Update Kamus Karo Online
  • Aplikasi Android Kamus Karo bas Play Store
  • Salah Penggunaan Istilah Untuk Orang Karo
  • Persiapen Perjabun Kalak Karo
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android

Komentar

  • Leo Perangin angin on Kebun Tarigan dan Gendang Lima Puluh Kurang Dua
  • karo on Website Kamus Karo Online
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Apinta perangin angin on Budaya Karo dalam Ekspresi Seni Lukis Modern Rasinta Tarigan

Categories

RSS Lagu Karo

  • Sayang
  • Nokoh
  • Tedeh Ateku Kena
  • Urusenndu Ras Dibata
  • Gadis Manis

RSS Dev.Karo

  • Radio Karo Online v2.9
  • Kamus Karo v.1.2
  • Update Radio Karo Online 2.4
  • Bene bas Google nari
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android
  • Relaunching Situs Sastra Karo
  • Traffic Mulihi Stabil
  • Upgrade Server Radio Karo

Copyright © 2023 · Genesis Sample on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Home