• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Portal Berita Karo

media komunikasi Taneh Karo, sejarah budaya Karo.

  • Home
You are here: Home / Archives for Pertanian

Pertanian

Petani Resah, Harga Jagung di Karo Rp 1.400 per Kg

21 December 2011 by karo 1 Comment

panen jagung Setelah harga kentang anjlok kini giliran harga jagung kering di Kabupaten Karo yang tergerus akibat masuknya jagung impor. Saat ini harga jagung di tingkat petani hanya Rp 1.400 per kg. padahal sebelumnya harga sempat bertengger di angka Rp 2.200 per kg.
Agus Sinulingga, salah seorang petani jagung di Desa Kacaribu, Kecamatan Kabanjahe saat di temui MedanBisnis, Selasa (20/12) di sela-sela panen jagungnya mengatakan, setelah mendengar banyaknya jagung impor beredar pasar lokal harga jagung lokal pun langsung turun.

“Kami tidak mengerti apa itu perdagangan bebas yang kami tahu adalah bagaimana harga sayur mayur termasuk jagung ini laku terjual dengan harga menguntungkan, paling tidak balik modal,” ungkap Agus.

Sementara Sekretaris Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Karo Duddy S Utomo kembali mengkeritik kebijakan pemerintah yang tidak pro petani. Di mana setiap ada harga yang menguntungkan petani, di situ pula masuk produk impor seperti kentang yang di datangkan dari Pakistan.

“Begitu harga kentang lokal sudah di atas Rp 4.000 per kg di saat itu pula kentang impor masuk, sehingga hancurlah harga kentang kita di pasaran yang sampai hari ini hanya berkisar Rp1.700 per kg,” jelasnya.

Duddy kembali mempersalahkan pemerintah, dimana selama ini harga jagung bertahan di atas Rp 2.000 per kg tapi tiba-tiba turun tak karuan, sehingga membuat petani jagung di beberapa sentral produksi seperti di Kecamatan Tiga Binanga, Kecamatan Lau Baleng, Kecamatan Mardindidng dan Kecamatan Payung resah. “Tak sedikit petani yang mempertanyakan anjloknya harga ini kepada pengurus HKTI baik di kabupaten maupun di tingkat kecamatan,” katanya.

Duddy mendukung apa yang sudah dilakukan para pengurus asosiasi jagung melalui anggota DPD RI Parlindungan Purba di Jakarta untuk bisa menghentikan jagung impor tersebut. “Karena jika kita tinjau dari hasil produksi jagung lokal masih mencukupi untuk pasar di Sumatera Utara ini, dan impor itu hanya menguntungkan seseorang saja. Jadi tidak baik untuk dilanjutkan,” ungkapnya. ( edi sofyan/medanbisnis)

Filed Under: Pertanian Tagged With: depan, jagung

Jeruk Karo Harus SNI

11 December 2011 by karo Leave a Comment

jeruk berastagi
Jeruk impor diyakini masih akan menyerbu pasar Indonesia akibat masih rendahnya kualitas jeruk petani lokal. Apalagi sebagai negara pengimpor jeruk peringkat dua di ASEAN, setelah Malaysia, Indonesia harus siap dengan gempuran jeruk Kino asal Pakistan, yang pada tahun 2012 dipastikan akan melenggang bebas masuk ke Indonesia setelah sebelumnya jeruk Mandarin yang menguasai pasar.

Adanya perdagangan bebas terbatas atau Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dengan Pakistan, mau tidak mau membuat persaingan perdagangan jeruk, khususnya di Sumatera Utara semakin ketat.

Tawaran untuk memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk jeruk, termasuk produk dari Kabupaten Karo, menurut Wakil Menteri Pertanian RI, Rusman Heriawan, mungkin dilakukan dalam waktu dekat.

Ia yang ditemui usai rapat internal dengan Dinas Pertanian Sumut di Garuda Plaza Hotel Medan, Kamis (8/12), mengakui, tidak mudah memberikan label SNI yang selama ini kebanyakan dipatenkan untuk produk industri saja.

Sebenarnya, tambahnya, pihaknya tidak ingin terlalu campur tangan dengan keadaan komoditi yang sudah masuk ke market. Tapi karena banyak importir yang menikmati bisnis impor buah-buahan dan sayuran ini, memaksa pihaknya turun tangan mengatur kembali persaingan.

“Semua perlu waktu. Sekarang memang deras sekali isu impor di Sumut. Sebenarnya publik keliru, karena menganggap itu urusan pemerintah. Padahal seharusnya kita hanya isu strategis. Kalau jeruk, selama mekanisme pasar berjalan ya tidak apa-apa. Tapi karena sudah mengancam, kita akan lakukan pengetatan. Jangan sampai jeruk, bawang merah, kentang, juga diimpor lah. Kasihan petani di Sumut,” ungkapnya.

Pemberlakukan SNI wajib ini tidak bisa secepatnya karena harus memacu kesiapan produk sejenis di dalam negeri. Ia berharap dilakukan juga peningkatan kapasitas petani jeruk di Sumut dengan mengatur kembali proses penanaman, pemupukan hingga pasca panen. Caranya bisa dilakukan dengan memberlakukan penyeragaman bibit unggul dan persiapan lahan yang baik.(ers) (tribunnews)

Filed Under: Pertanian Tagged With: depan, jeruk berastagi, jeruk karo, SNI

Petani Karo Keluhkan Produk Pertanian Impor

10 November 2011 by karo Leave a Comment

Petani Tanah Karo mengeluhkan masuknya sejumlah produk pertanian impor ke daerah mereka. Soalnya, itu membuat pemasaran produksi pertanian terancam. Belum lagi soal pupuk dan pestisida yang diduga palsu beredar di pasaran.
Pemerintah diharapkan bijak dan cepat menanggulangi masuknya berbagai buah impor mau pun dugaan pupuk palsu dan pestisida yang beredar di masyarakat, kata anggota DPRD Sumut Drs Dermawan Sembiring kepada wartawan, Rabu (9/11) saat melakukan reses dan bertatap muka dengan ratusan petani di aula Serbaguna, Simpang Enam, Kabanjahe.

Tatap muka itu dihadiri Krismas dari Desa Samura, Pt Tuah Barus, Bonar Purba, Diko Sembiring, Edy Kembaren, Surya Maja dari Kabanjahe serta dihadiri pemerhati masyarakat pedesaan Tanah Karo, Alexander Hr Ginting mewakili sekitar 500 petani yang mengeluhkan buah impor seperti kentang dari India, cabe dan jahe dari Pakistan mulai masuk ke wilayah Tanah Karo dan telah dipasarkan di sejumlah pasar.

“Bukan tidak siap berkompetisi di era globalisasi atau di era perdagangan bebas saat ini, tapi bayangkan bagaimana buah impor tidak busuk-busuk walaupun sudah sebulan. Berkilat dan tidak rusak. Bayangkan saja, kalau tidak diberi pengawet, apa bisa bertahan sebulan tidak busuk,” ujar Tuah Barus.

Sedang Dermawan menerangkan tentang mengganasnya serangan lalat buah pada tanaman jeruk saat ini, hingga meresahkan petani jerukdan membuat sering gagal panen. Karenanya, petani mengharapkan perhatian pemerintah bekerjasama dengan seluruh petani, agar secara massal dan serentak melakukan gerakan pembasmian lalat buah di ladang jeruknya masing-masing secara berkesinambungan.

Kalau tidak dengan cara demikian, lalat buah sulit dibasmi, ujarnya.

Menurut Dermawan, masyarakat Tanah Karo sangat mengharapkan perhatian anggota DPRD Sumut tentang perbaikan jalan sekitar tikungan “Laudah” Kabanjahe yang selama ini kurang diperhatikan, hingga nyaris tiap hari truk terbalik dan mogok.

Sebelum dialog dan saling memberi informasi antara masyarakat dan anggota DPRD Sumut ini, diawali kebaktian bersama dipimpin Pdt DS Pandia, Ketua Klasis GBKP Kabanjahe-Tigapanah. Pertemuan juga dihibur artis Henny Manullang dan Trio Kabanjahe.(ps/analisa)

Filed Under: Pertanian Tagged With: impor. produk impor

Harga Cabai Merah Di Langkat Naik

19 October 2011 by karo Leave a Comment

Harga cabai merah di pasar tradisional yang ada di ecamatan Stabat, Tanjungpura dan Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat Sumatera Utara, terus beranjak naik. “Komoditas sayur mayur khususnya untuk cabai merahterus beranjak naik di beberapa pasar tradisional,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Langkat T Nilfan Shahari di Stabat, Selasa.

Kenaikan itu diperkirakan akibat pasokan menipis, selain itu belum banyak pasokan yang masuk terutama dari Tanah Karo maupun Aceh, katanya. Harga cabai merah, Senin (17/10) mencapai Rp 26.000 perkilogram, tapi kini telah naik menjadi Rp27.000.  Demikian juga harga ikan gembung kuring, naik dari Rp25.000 menjadi Rp28.000 perkilogram. Sementara harga komoditas lainnya masih stabil, seperti bawang merah tetap Rp13.000 perkilogram, bawang putih Rp9.000/kg, cabai hijau Rp15.000/kg, dan cabai rawit Rp15.000/kg.

Sementara itu, kata T Nilfan Shahari, harga kentang tidak mengalami kenaikan tetap seperti pekan sebelumnya (10/10), yaitu Rp6.000/kg, kol Rp4.000/kg, tomat Rp7.000/kg, wortel Rp8.000/kg.

Secara terpisah Kepala Biang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Langkat Nanang Hadi Irawan mengungkapkan untuk harga sembilan bahan pokok semuanya relatif stabil. Namun ada juga yang turun, seperti ayam ras dari Rp28.000/kg menjadi Rp25.000, katanya. Sedangkan harga beras ramos tetap Rp9.000/kg, beras IR 64 tetap Rp8.000/kg, gula pasir Rp10.500/kg, minyak goreng kemasan Rp13.500/kg.

Minyak goreng curah Rp9.500/kg, mentega/Simas Rp13.000/kg, daging sapi Rp70.000/kg, ayam kampung Rp45.000/kg, telur ayam Rp1.000 per butir, kata Nanang. Harga jagung pipilan Rp4.000/kg, jagung giling Rp4.500/kg, garam berjodium Rp1.500/kg dan minyak tanah Rp7.500 peliter.

(jh/JH/bd-ant/beritadaerah)

Filed Under: Pertanian Tagged With: cabai, harga pasar

Hormax Campur Susu Hentikan CVPD & Limpahkan Hasil Jeruk

13 October 2011 by karo Leave a Comment

Jeruk
Bpk. Barus (081280313737) tinggal di Jakarta, sebenarnya sudah lama meninggalkan kampung halamannya Berastagi, Tanah Karo, Sumatera Utara, karena pernah menyimak acara di TVRI Dialog Interaktif Pertanian yang dibawakan oleh Wayan Supadno (0811763161) Formulator Organik bersama Guru Besar IPB Prof. Dr. Ir. Bambang S. Purwoko, M.Sc. dengan topik Pentingnya Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Hormon Tanaman untuk Mendongkrak Hasil.

Tergugah untuk membangun kembali citra “Jeruk Berastagi” (Jeruk Ikon Berastagi) yang beberapa tahun terakhir nyaris punah akibat serangan CVPD virus yang selama ini belum ada obatnya, padahal dulu produknya menguasai pasar induk Jakarta, bahkan sempat diekspor. Lebih mulia lagi, dulu jeruknyalah penyumbang terbesar perputaran ekonomi keluarganya untuk nafkah dan biaya sekolah putra-putrinya.

Bpk. Barus mulai bertani lagi dengan menanam jeruk dan beberapa tanaman unggulan Berastagi, karena hasil memuaskan, di lapangan yang dipercayakan kepada Bpk. Hendri (082161029925). Karena selalu mempraktekkan sendiri dengan niat baik membantu para petani di kampungnya, maka mengajukan diri jadi Agen Tunggal di Kab. Tanah Karo, Sumut. Bpk. Barus berkunjung ke kantor CV Bangkit Jaya Abadi Raffles Hills Blok LT No 18 Jl. Alternatif Cibubur dan beruntung dapat berkonsultasi banyak dengan Wayan Supadno. Kiat teknisnya:

    1. Gali lubang tanam, beri pupuk kandang dan sedikit NPK, semprot campuran Bio-EXTRIM dan ORGANOX pada masa pra tanam.
    2. Setelah 2 minggu, tanam bibitnya dengan mencelup dulu selama 15 menit akar beserta polybag ke campuran HORMAX 1 botol (0.5 liter), susu bubuk tanpa rasa 2 sendok makan dan air 10 liter.
    3. Semprot kabut rutin dengan HORMAX 3 tutup/ tangki 14 liter/ 2 minggu
    4. Jika ada tanda-tanda serangan CVPD lap/labur/basahi batang dengan HORMAX campuran susu tersebut ke seluruh permukaan batang.
    5. Kocor Bio-EXTRIM dan ORGANOX ke akar secara rutin ke pangkal akar.
    6. Jika tanaman sudah dewasa agar kanopi terbentuk besar dan vigor supaya peluang jumlah buah berlimpah, buat parit keliling batang dengan kedalaman 15 cm dengan radius 75 cm dari pangkal batang, isi pupuk kandang (dapat diganti pupuk organik granul) semprotkan Bio-EXTRIM & ORGANOX dan air kelapa muda, 10 tutup botol (200 ml) per tangki 14 liter. Waktu penggalian ada sebagian akar terputus, kelak akan keluar akar muda dan mata akar sangat banyak dan super produktif supaya asupan mewah yang dihidangkan dari Bio-EXTRIM & ORGANOX terserap sempurna.

Alasannya:

– Hormax mengandung hormon yang bersumber dari sekresi bakteri Bacillus, berperan sebagai imunomodulator (Isolauri et al., 2001) & penghasil antibiotik pathogen (Rao, 1994) maka terjadi proses vaksin sekaligus memacu proses vegetative maupun generatifnya.

– Pengalaman serupa juga didapat oleh Bpk. Sumarsono (085236136126) di Lumajang, Bpk. Kusnanto (081222178989) di Indramayu, Bpk. Indra (08125670401) di Pontianak, Bpk. Irwanto (081803519872) di Banyuwangi. Bahkan hasil panen Pak Sumarsono meningkat tajam > 50 %, sedangkan biaya produksi diakui menurun > 50% oleh Pak Kusnanto. “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak berusaha mengubahnya sendiri & dalam kuasa-Nya tiada yang mustahil.” (/banguntani)

Filed Under: Pertanian Tagged With: jeruk, meningkatkan panen, pupuk

Asparagus Dikembangkan Kembali di Tanah Karo

7 October 2011 by karo Leave a Comment

asparagus
Tanaman yang pernah menjadi primadona petani di Kabupaten Karo pada tahun 1991 sampai 1095, kini kembali bangkit dangan harga yang cukup tinggi hingga mencapai Rp 25.000 per kg.

Salah seorang petani Asparagus Nd Honda Br Ginting (60) penduduk Desa Salit Kecamatan Tiga Panah ketika ditemui MedanBisnis, Kamis (6/9) di ladangnya mengatakan, sudah tiga tahun ini, dirinya bersama sang suami H Purba (65) mengembangkan tanaman yang kini tergolong sayuran termahal.

Dengan luas lahan 500 meter persegi Nd Honda mengakui setiap dua hari sekali, dirinya bisa mendapatkan hasil Rp 200.000 – Rp 250.000. Dengan adanya kenaikan harga di pasaran, sayuran asparagus yang sempat menembus pasar Eropa dan Belanda ini, menurut Br Ginting sudah memberikan masukan pada para keluarga.

Nenek dua cucu ini mengatakan menanam aparagus tidak memerlukan biaya yang tinggi untuk perawatan dan tidak pula menghabiskan waktu yang lama. “Cukup menunggu satu tahun dari masa penanaman melalui biji, setelah masuk masa perkembangan maka tunas muda akan muncul sepanjang 25 cm, yang merupakan produksi yang bisa diolah terus,” jelasnya.

Dikatakannya setelah memasuki masa peroduksi maka disaat itu pula petani setiap dua hari sekali bisa mendapatkan uang dari tunas-tunas yang keluar. “Harga masing-masing ukuran berbeda mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 25.000 per kg,” ungkap Nd Ginting. ( edi sofyan/medanbisnis)

Filed Under: Pertanian Tagged With: asparagus

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Page 2
  • Page 3
  • Page 4
  • Page 5
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Darami Artikel

Simbaruna

  • Update Kamus Karo Online
  • Aplikasi Android Kamus Karo bas Play Store
  • Salah Penggunaan Istilah Untuk Orang Karo
  • Persiapen Perjabun Kalak Karo
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android

Komentar

  • Leo Perangin angin on Kebun Tarigan dan Gendang Lima Puluh Kurang Dua
  • karo on Website Kamus Karo Online
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Apinta perangin angin on Budaya Karo dalam Ekspresi Seni Lukis Modern Rasinta Tarigan

Categories

RSS Lagu Karo

  • La Kudiate
  • Percian
  • Rudang Rudang Sienggo Melus
  • Sayang
  • Nokoh

RSS Dev.Karo

  • Radio Karo Online v2.9
  • Kamus Karo v.1.2
  • Update Radio Karo Online 2.4
  • Bene bas Google nari
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android
  • Relaunching Situs Sastra Karo
  • Traffic Mulihi Stabil
  • Upgrade Server Radio Karo

Copyright © 2025 · Genesis Sample on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Home