• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Portal Berita Karo

media komunikasi Taneh Karo, sejarah budaya Karo.

  • Home

Hormax Campur Susu Hentikan CVPD & Limpahkan Hasil Jeruk

13 October 2011 by karo Leave a Comment

Jeruk
Bpk. Barus (081280313737) tinggal di Jakarta, sebenarnya sudah lama meninggalkan kampung halamannya Berastagi, Tanah Karo, Sumatera Utara, karena pernah menyimak acara di TVRI Dialog Interaktif Pertanian yang dibawakan oleh Wayan Supadno (0811763161) Formulator Organik bersama Guru Besar IPB Prof. Dr. Ir. Bambang S. Purwoko, M.Sc. dengan topik Pentingnya Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Hormon Tanaman untuk Mendongkrak Hasil.

Tergugah untuk membangun kembali citra “Jeruk Berastagi” (Jeruk Ikon Berastagi) yang beberapa tahun terakhir nyaris punah akibat serangan CVPD virus yang selama ini belum ada obatnya, padahal dulu produknya menguasai pasar induk Jakarta, bahkan sempat diekspor. Lebih mulia lagi, dulu jeruknyalah penyumbang terbesar perputaran ekonomi keluarganya untuk nafkah dan biaya sekolah putra-putrinya.

Bpk. Barus mulai bertani lagi dengan menanam jeruk dan beberapa tanaman unggulan Berastagi, karena hasil memuaskan, di lapangan yang dipercayakan kepada Bpk. Hendri (082161029925). Karena selalu mempraktekkan sendiri dengan niat baik membantu para petani di kampungnya, maka mengajukan diri jadi Agen Tunggal di Kab. Tanah Karo, Sumut. Bpk. Barus berkunjung ke kantor CV Bangkit Jaya Abadi Raffles Hills Blok LT No 18 Jl. Alternatif Cibubur dan beruntung dapat berkonsultasi banyak dengan Wayan Supadno. Kiat teknisnya:

    1. Gali lubang tanam, beri pupuk kandang dan sedikit NPK, semprot campuran Bio-EXTRIM dan ORGANOX pada masa pra tanam.
    2. Setelah 2 minggu, tanam bibitnya dengan mencelup dulu selama 15 menit akar beserta polybag ke campuran HORMAX 1 botol (0.5 liter), susu bubuk tanpa rasa 2 sendok makan dan air 10 liter.
    3. Semprot kabut rutin dengan HORMAX 3 tutup/ tangki 14 liter/ 2 minggu
    4. Jika ada tanda-tanda serangan CVPD lap/labur/basahi batang dengan HORMAX campuran susu tersebut ke seluruh permukaan batang.
    5. Kocor Bio-EXTRIM dan ORGANOX ke akar secara rutin ke pangkal akar.
    6. Jika tanaman sudah dewasa agar kanopi terbentuk besar dan vigor supaya peluang jumlah buah berlimpah, buat parit keliling batang dengan kedalaman 15 cm dengan radius 75 cm dari pangkal batang, isi pupuk kandang (dapat diganti pupuk organik granul) semprotkan Bio-EXTRIM & ORGANOX dan air kelapa muda, 10 tutup botol (200 ml) per tangki 14 liter. Waktu penggalian ada sebagian akar terputus, kelak akan keluar akar muda dan mata akar sangat banyak dan super produktif supaya asupan mewah yang dihidangkan dari Bio-EXTRIM & ORGANOX terserap sempurna.

Alasannya:

– Hormax mengandung hormon yang bersumber dari sekresi bakteri Bacillus, berperan sebagai imunomodulator (Isolauri et al., 2001) & penghasil antibiotik pathogen (Rao, 1994) maka terjadi proses vaksin sekaligus memacu proses vegetative maupun generatifnya.

– Pengalaman serupa juga didapat oleh Bpk. Sumarsono (085236136126) di Lumajang, Bpk. Kusnanto (081222178989) di Indramayu, Bpk. Indra (08125670401) di Pontianak, Bpk. Irwanto (081803519872) di Banyuwangi. Bahkan hasil panen Pak Sumarsono meningkat tajam > 50 %, sedangkan biaya produksi diakui menurun > 50% oleh Pak Kusnanto. “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak berusaha mengubahnya sendiri & dalam kuasa-Nya tiada yang mustahil.” (/banguntani)

Filed Under: Pertanian Tagged With: jeruk, meningkatkan panen, pupuk

Nasib Disandarkan pada HT dan HP

13 October 2011 by karo Leave a Comment

pulung

Malam menjelang. Puncak Sinabung yang mengepulkan asap tebal baru saja lenyap dari pandangan. Senyap menaungi Desa Bekerah, Naman Teran, Karo, Sumatera Utara. Di rumah, sang kepala desa, Naik Sembiring, sibuk mengontak rekannya menggunakan radio panggil. “Kepala Desa Suka Meriah masuk… Uruk 4… masuk,” suaranya memecah sunyi. Berkali-kali memanggil, tak ada sahutan. Hanya suara gemeresak.

“Kepala Desa Sigarang-garang masuk…,” Naik Sembiring memanggil kepala desa lain. Tak ada jawaban. Tiba-tiba lampu mati. Gelap seketika menyelimuti. Naik tak menyerah. Ia tetap berupaya mengontak rekannya. “Di sana lampu mati atau tidak, ya?” ujarnya.

Kali ini terdengar jawaban dari seberang, “Silakan Kepala Desa Bekerah. Di sini mati lampu juga.” Keduanya kemudian terlibat obrolan tentang listrik yang kerap mati.

“Rupanya karena mati lampu jadi tidak ada kerjaan, ya. Baruhidupkan HT,” komentar Naik Sembiring, yang semula sebal panggilannya diabaikan rekan-rekannya.

Sejak Gunung Sinabung yang berketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu tiba-tiba meletus pada 29 Agustus 2010, Naik rajin bertukar kabar dengan kepala desa lain melalui radio panggil alias handy talky (HT) mengenai situasi teranyar Sinabung. Radio panggil tersebut pemberian Pemerintah Kabupaten Karo kepada kepala desa di radius 6 kilometer dari puncak agar berkoordinasi jika terjadi letusan Sinabung.

Setiap kepala desa, menurut Naik, memiliki nama sandi mulai dari Uruk (kampung) 1 hingga 30. Namun, dari 30 HT yang dibagikan, hanya separuh yang diaktifkan. “Beberapa kepala desa sama sekali tak pernah menghidupkan HT-nya,” katanya.

Naik mengatakan, sebagian rekannya merasa malu menggunakan HT. Kepala Desa Suka Meriah Amin Ginting punya alasan enggan menggunakan HT. “Baterainya sudah nge-drop, hanya bertahan dua jam,” katanya. “Padahal, sebenarnya, saya ingin berkomunikasi dengan kepala desa lain dengan HT itu.”

Bagi Naik dan kepala desa yang lain, berkomunikasi dengan HT merupakan hal baru. Oleh karena itu, sebagian enggan menggunakannya. Namun, demi keselamatan diri dan warganya, Naik antusias menggunakan HT. Ia bahkan rela merogoh kocek sendiri untuk membeli pengeras suara. “Jika terjadi letusan lagi, akan lebih mudah menginformasikan dan mengevakuasi warga,” ujarnya.

Sumber informasi

Naik kini terbiasa mengamati gunung, yang berjarak 33 kilometer dari tepi Kaldera Toba, yang sebelumnya tak pernah meletus itu. Begitu melihat perubahan di Gunung Sinabung atau terjadi gempa, biasanya ia langsung menghubungi Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, Jawa Barat, guna mendapatkan informasi.

Ia baru merasa yakin bahwa informasi itu datang langsung dari pusat. Terkadang, warga ikut mendesaknya mencari informasi langsung dari Surono.

Lantas bagaimana jika kebetulan Pak Surono tidak bisa menjawab panggilan? Naik tak bisa menjawabnya. Mitigasi bencana mengandalkan satu atau dua orang saja pasti memiliki banyak titik lemah.

Walaupun sejak Sinabung meletus statusnya dinaikkan dari gunung api Tipe B—dengan alasan tercatat belum pernah meletus sejak 1600—menjadi Tipe A, infrastruktur pemantauan di sana lambat siap. Setahun berlalu, petugas pos pemantauan Gunung Sinabung, Armen Putra, belum mempunyai kantor tetap.

Armen dan dua rekannya yang bertugas memantau Gunung Sinabung harus menyewa rumah warga di Desa Ndokum Siroga, Simpang Empat, Karo. “Ini pos sementara. Kami masih mengusahakan ada pos pemantauan tetap,” ujar Armen.

Sampai saat ini, masih banyak warga yang tidak mengetahui keberadaan pos pemantauan ini. Akibatnya, pantas saja banyak kepala desa yang langsung menghubungi Surono.

Bukan hanya soal aliran informasi yang masih terpusat pada satu orang, menurut Naik, melainkan jalur dan prosedur evakuasi juga belum jelas. Ia khawatir pengalaman buruk saat letusan Gunung Sinabung tahun lalu terulang kembali.

Naik mengisahkan, saat itu terjadi kekacauan dalam evakuasi. Keluarga terpencar, anak-anak kecil terpisah dari ibunya. Tempat pengungsian tak mampu menampung luapan pengungsi.

Pengalaman itu mestinya menjadi momentum mengenalkan mitigasi bencana dalam perbendaharaan budaya masyarakat di lereng tersebut.

Namun, tampaknya itu tidak terjadi. Setelah Sinabung kembali tenang, kenangan buruk seakan terlupakan. Secepat hilangnya abu putih yang pernah total menyelimuti desa tersebut, secepat itu pula warga memadati desa-desa mereka, yang sebetulnya berada di dalam kawasan rawan bencana. Selain HT dan nomor telepon seluler (HP) Surono, nyaris tak ada hal baru yang dilakukan untuk membuat warga lebih waspada menghadapi letusan Sinabung.

“Tak banyak pengetahuan tentang antisipasi bencana yang diberikan kepada warga,” kata Naik. Informasi tentang evakuasi, menurut dia, baru diberikan ke tiga desa. Itu pun sebatas ditunjukkan harus lari ke mana jika Sinabung meletus lagi. Tidak ada pemasangan papan-papan petunjuk jalur evakuasi, apalagi perbaikan jalurnya. Padahal, terdapat jalan-jalan buntu yang berujung di sungai atau jurang di desa tersebut.

Menanamkan suatu budaya dan kesadaran baru, termasuk tentang mitigasi bencana, memang tidak mudah, tetapi harus dimulai sebelum Sinabung terbatuk-batuk lagi (kompas)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: Sarilala, tolak bala

Sinabung Stabil, Masyarakat Diimbau Tenang

13 October 2011 by karo Leave a Comment

Berita terkait peningkatan aktivitas Gunung Api Sinabung, ditanggapi serius oleh petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di pos pengamatan di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat.

gunung sinabung
Kepala Pos Pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra, ketika dihubungi Sumut Pos melalui telepon selularnya menjelaskan, hingga kemarin sore, gunung berapi tipe A itu masih stabil berada di level II ( waspada,red) dan tidak ada mengalami peningkatan status.

Hal senada juga disampaikan Kaban Kesbang Linmas, Drs Suang Karo-Karo. Suang mengatakan, penetapan status tersebut merujuk surat edaran Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara nomor : 360/2483/BPBD/2011 tanggal 13 September 2011.

“Tidak ada perubahan status Sinabung, masyarakat diminta tidak panik terhadap isu yang menyatakan kalau Sinabung meningkat aktivitasnya. Surat edaran BPBD terkait status level II Sinabung, juga disosialisasikan ke desa-desa sekitar gunung melalui serat edaran Bupati Karo nomor: 360/1317/Bakesbang/2011,” ujarnya.

Satatment ini dilontarkan Suang Karo-Karo, menyusul adanya berita terkait peningkatan statsu gunung Sinabung. Terpisah, Camat Payung Petrus Ginting, menjelaskan, kalau pihaknya juga kemarin siang, telah dikabari pihak pos pemantau Sinabung, kalau info peningkatan aktivitas Gunung tersebut tidak benar adanya dan kiranya segera disosialisasikan kepada warga.

“Kami meminta Kades agar menyapaikan info yang benar terhadap warga. Sehingga informasi yang simpang siur di tengah masyarakat dapat segera diluruskan dan tidak menimbulkan kepanikan,” ujar Petrus. (wan/sumutpos)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: gunung sinabung

Rumah Adat Karo Dinominasikan untuk Restorasi 2012

13 October 2011 by karo 2 Comments

Rumah adat Karo adalah salah satu diantara 65 Warisan Budaya Dunia yang dinominasikan oleh World Monuments Fund (WMF) untuk direstorasi di tahun 2012.
Rumah Adat Karo
Sebagian besar Warisan Budaya Dunia yang mendapat nominasi oleh WMF ini terdapat di USA (9), UK (4), India (4), Haiti (3), Argentina (3), Turkey (3), Mexico (3), Peru (3) dan Japan (3). Adapun negara-negara yang mendapat 2 nominasi adalah China, Colombia, Guatemala dan Spanyol.

Rumah adat Karo adalah satu-satunya yang dinominasikan dari Indonesia. Adapun negara-negara lain yang mendapat jatah 1 nominasi adalah Belize, Benin, Bhutan, Brazil, Burkina Faso, Cayman Islands, Cuba, Dominican Republic, Ghana, Greece, Jordan, Kazakhstan, Macedonia, Madagascar, Netherlands, New Zealands, Palestina, Panama, Polandia, Portugal, Saint Helena, Tunisia dan Turkmenistan.

Rumah Adat Karo
http://flic.kr/p/6tnMUs

Menanggapi dinomininasikannya rumah adat Karo untuk direstorasi pada tahun 2012, Juara R. Ginting yang menjadi kordinator “Koin Untuk Rumah Adat Karo” mengaku sangat gembira. “Gerakan koin yang kita lakukan bukan untuk mencari dana merestorasi semua rumah adat Karo. Kita coba memperbaiki Rumah Suah di Desa Melas dengan uang yang terkumpul dari gerakan pengumpulan koin, tapi sekalian kita menunjukkan kepada dunia bahwa orang-orang Karo sendiri sangat prihatin terhadap warisan budayanya ini sehingga masyarakat dunia meraa turut berhutang membantu pelestariannya,” kata Juara.

Selanjutnya Juara menjelaskan kepada SoraSirulo.Net: “Tabloid Sora Sirulo akan meneruskan Gerakan Koin Untuk Rumah Adat Karo. Belakangan ini gerakan koin sedikit tersendat karena ketidakcocokkan dengan organisasi partner. Sekarang, kita meneruskan gerakan ini secara sendirian.” (sorasirulo)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: restorasi rumah adat karo, rumah adat karo

Aktivitas Gunung Sinabung Meningkat

12 October 2011 by karo Leave a Comment

gunung sinabung (gambar dari waspada online)
Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara meningkat sejak kemarin pagi. Kapolres Tanah Karo, AKBP Agung Prasetyoko, membenarkan adanya peningkatan aktivitas Gunung Sinabung tersebut. “Dari informasi yang didapatkan, aktivitasnya meningkat,” katanya.

Namun Agung mengaku belum mendapatkan rincian mengenai peningkatan gunung yang sempat meletus pada Agustus 2010 tersebut.
“Yang mengetahui secara pasti adalah Pusat Vulkanologi (dan Mitigasi Bencana Geologi/PVMBG),” katanya. Meski demikian, kata Agung, pihaknya tetap menyiagakan personel yang siap diturunkan jika peningkatan aktivitas tersebut semakin meningkat.

Polres Tanah Karo juga terus melakukan pemantauan dan mengaktifkan Call Centre untuk mengetahui perkembangan dan segala potensi yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Meski mendapatkan informasi peningkatan aktivitas gunung tersebut, tetapi pihaknya tidak melihat adanya kekhawatiran warga Tanah Karo. “Kondisi masih biasa. Apalagi disana sedang berlangsung pesta adat,” katanya.

Sebelumnya, Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut pernah meletus pada Agustus 2011 sehingga menyebabkan ribuan warga Tanah Karo mengungsi. Dalam catatan PVMBG, Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung berapi yang masuk dalam kategori aktif diantara gunung lainnya seperti Gunung Anak Krakatau di Lampung, Gunung Papandayan di Garut, Gunung Merapi di Yogyakarta, dan Gunung Karangetan di Sulawesi Utara. (waspada)

Filed Under: Berita Baru Tagged With: gunung sinabung

Ketua DPRD Karo Telah Diganti

10 October 2011 by karo 1 Comment

Ketua DPRD Kabupaten Karo yang selama ini adalah Siti Aminah Perangin-angin SE akhirnya digantikan oleh Efendi Sinukaban yang merupakan salah satu wakil ketua PDI-P Cabang Kabupaten Karo.

Pergantian ini dilakukan melalui Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Karo [7/10] yang dihadiri 24 orang dan dinyatakan quorum. Dipimpin oleh wakil Ketua DPRD Kabupaten Karo, 6 orang anggota Fraksi PDIP hadir, kecuali Siti Aminah Perangin-angin. Maka diputuskan dan ditetapkan pergantian Ketua DPRD Kabupaten Karo dari Siti Aminah Perangin-angin SE kepada Efendi Sinukaban.

Tidak ada permasalahan berarti pada Rapat Paripurna tersebut. Semua berjalan lancar walau sebelumnya beredar kabar bahwa DPRD Karo akan melakukan kunjungan tiba-tiba bersama Pemkab Karo ke Jawa.

“Kunjungan kerja tersebut belum pernah diagendakan, rilis resmi tertulis akan kami berikan,” kata Plh Ketua PDI-P DPC Karo, Ir. Taufan AGung Ginting kepada Sora Sirulo [8/10 sorasirulo]

Filed Under: Berita Baru Tagged With: pergantian ketua dprd karo

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 26
  • Page 27
  • Page 28
  • Page 29
  • Page 30
  • Interim pages omitted …
  • Page 57
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

Darami Artikel

Simbaruna

  • Update Kamus Karo Online
  • Aplikasi Android Kamus Karo bas Play Store
  • Salah Penggunaan Istilah Untuk Orang Karo
  • Persiapen Perjabun Kalak Karo
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android

Komentar

  • Leo Perangin angin on Kebun Tarigan dan Gendang Lima Puluh Kurang Dua
  • karo on Website Kamus Karo Online
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Myna on Gelar Uru-urun Merga ras Beru Kalak Karo
  • Apinta perangin angin on Budaya Karo dalam Ekspresi Seni Lukis Modern Rasinta Tarigan

Categories

RSS Lagu Karo

  • La Kudiate
  • Percian
  • Rudang Rudang Sienggo Melus
  • Sayang
  • Nokoh

RSS Dev.Karo

  • Radio Karo Online v2.9
  • Kamus Karo v.1.2
  • Update Radio Karo Online 2.4
  • Bene bas Google nari
  • Aplikasi Lirik Lagu Karo Bas Android
  • Relaunching Situs Sastra Karo
  • Traffic Mulihi Stabil
  • Upgrade Server Radio Karo

Copyright © 2025 · Genesis Sample on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Home